POLRES MOJOKERTO DEKLARASI ANTI HOAX

Kapolres Mojokerto AKBP. Leonardus Simamarta Bersama Nitizen Mojokerto



Cegah tangkal kabar bohong atau hoax istilah yang lagi trend saat ini. Kapolres Mojokerto Jawa Timur AKBP. Leonardus Simamarta kumpulkan nitizen setempat. Para nitizen, diajak untuk melawan kabar bohong, terutama kabar dari media sosial.

Mencuatnya kabar bohong atau hoax di media sosial berimbas terhadap resahnya masyarakat serta para  pejabat yang dijadikan obyek sasaran ujaran kebencian. Fenomena ini tidak lepas dari maraknya telpon genggam ( handphone ) yang menyediakan layanan media sosial. Sementara masyarakat   yang belum terbiasa dengan kehidupan hedonisme, menyalahgunakan alat komunikasi tersebut sebagai alat menyebar kabar bohong.

Akibat kabar bohong tersebut, banyak yang menjadi korban. Kalau pada  tahun 1965, Indonesia pernah mengalami peristiwa besar, juga karena kabar bohong. Sehingga banyak warga negara yang tidak mengerti apa-apa dijadikan obyek politik. Hoax, pada saat itu untuk berpolitik dan berkuasa. Sehingga setidaknya 6 jenderal dan satu perwira menjadi korban kabar bohong atau hoax tersebut.

Belum lagi masyarakat awam yang tidak mengerti apa-apa harus meregang nyawa, saling bunuh sesama warga negara Indonesia pada tahun 1965.

Pada jaman Majapahit yang terkenal dengan perang bubat juga akibat, salah paham menerima kabar atau informasi. Dimana puteri Dyah Pitaloka seharusnya menjadi Permaisuri sang Raja Agung Hayam Wuruk dan pesta pernikahan yang seyogianya meriah. Berubah menjadi ajang perang saudara. Antara kerajaan Majapahit dan Pasundan ( Pajajaran ). Begitu hebatnya dampak dari kabar bohong atau   informasi palsu itu membuat obyeknya menjadi korban.

Namun demikian, berita bohong juga dibutuhkan ketika petugas untuk menangkap bandit jalanan yang kerap meresahkan masyarakat. Contoh, peristiwa lama namun masih terngiang dalam ingatan kita. Terutama mereka yang terlahir era 80 an.

Seorang bandit atau jengo jago tembak di Bandung Jawa Barat. Yang terkenal dengan nama Mat Peci. Seorang bandit jalanan yang tidak segan-segan membunuh korbanya dengan menembak membabi buta, setelah itu merampas uangnya.

Petugas Kepolisian Bandung saat itu, kualahan menghadapi Mat Peci brandal sakti jago tembak. Namun berkat kecerdikan seorang polisi reserse merangkul media dan menyebarkan berita bohong. Dikabarkan dalam koran saat itu kalau gerombolan Mat peci baru saja  merampok nasabah bank yang membawa uang Rp. 4 juta.

Padahal uang yang dirampok Mat Peci dari nasabah bank itu Rp. 2 juta. Akibatnya, ketika gerombolan Mat Peci membaca koran pagi itu menjadi saling curiga. Akhirnya, mereka ada yang berkhianat dan melapor ke polisi dimana lokasi Mat Paci berada. Petugas pun berhasil menangkap Mat Peci, dengan cara memberondongkan timah panas ke sekujur tubuh bandit asal Bandung tersebut.

Begitu pula maraknya telpon genggam murah, kalau jatuh ditangan oknum yang tidak bertanggungjawab, dikuatirkan disalahgunakan. Alat komunikasi yang seharusnya untuk memperlancar hubungan penting serta mencari data-data penting menjadi kacau.

Baru-baru ini petugas Kepolisian menangkap oknum sindikat penebar kabar bohong atau hoax. Dan mereka itu sudah profesional, untuk menghancurkan obyek yang akan diserang. Bahkan, mereka sanggup menghancurkan sebuah negara dengan teknologi.

Yang dikuatirkan saat ini, dengan maraknya berita hoax serta murahnya alat komunikasi itu akan dijadikan penghancur. Bangsa ini pernah dijajah oleh kolonial dengan cara dagang. VOC penjahat perang menjajah Nusantara selama 350 tahun dengan cara berdagang.

Semoga para penguasa negeri ini serius melindungan bangsa dan rakyatnya dari penjajahan ekonomi.
Tidak kecuali dengan para petugas kepolisian Indonesia, mereka mengajak seluruh lapisan masyakarat  majemuk ini dengan menepis berita hoax.

AKBP. Leonardus Simamarta, mengajak duduk bareng para nitizen Mojokerto, agar ikut mencegah kabar bohong terutama dari media sosial. Para nitizen itu diajak untuk menginformasikan kabar berdasar fakta dilapangan. Tidak boleh menghakimi, harus ada konfirmasi dari yang bersangkutan. Tidak boleh share berita-berita yang bersifat fitnah dan adu domba. Serta memecah belah bangsa dan umat beragama.

Diakhir acara duduk bareng bersama nitizen, Polres Mojokerto mendeklarasikan anti hoax. ( Mj-01 )





AKSI BELA NEGARA DAN ATRAKSI DEBUS BANSER NU MOJOKERTO

Atraksi Debus Banser NU Kabupaten Mojokerto Di Kantor NU Sooko




MOJOKERTO – Mendekati tahun politik serta situasi dan kondisi negara yang mendapatkan ancaman ideologi. Barisan Anshor Serba Guna ( Banser ) Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, melakukan rekrutmen anggota. Penambahan tenaga ini dikandung maksud, untuk memperkuat keanggotaan banser.

Regenerasi anggota benteng ulama’ ini perlu, dikarenakan regenerasi lama sudah memasuki usia purna. Dikatakan oleh Kepala Satuan Koordinasi Pelaksana Nasional ( Satkorlaknas ) Banser, Alfa Isnaeni. Rekrutmen Banser di luar Jawa, peminatnya cukup besar. Satu Kecamatan bisa 70 orang, sementara di Jawa dan Lampung kesadaran warga masyarakat untuk membentengi ulama dan NKRI dengan masuk Banser sudah tidak perlu diragukan lagi,” kata dia.

Dalam acara khidmat kesetiaan di kantor NU Kabupaten Mojokerto Jawa Timur Minggu, 11 Maret 2018. Dihadiri Kapolres Mojokerto Kota AKBP. Puji Hendro Wibowo serta jajaran Kapolsek se wilayah hukum Polres Mojokerto Kota.
 
Kasatko0rlaknas Banser, Alfa Isnaeni 
Tampak hadir, Ketua NU Kabupaten Mojokerto KH. Shohibul Irfan Arief serta Kasat Korlaknas Alfa Isnaeni dan ketua PAC Anshor se Kabupaten Mojokerto. Acara yang digelar dihalaman kantor NU di jalan raya RA. Basuni Sooko Mojokerto tersebut dilaksanakan dengan khidmat.

Selain acara bai’at khidmat kesetiaan anggota banser baru, juga dilakukan atraksi debus serta pencak silat pagar nusa.

Kepada wartawan Alfa Isnaeni Kasatkorlaknas Banser mengatakan, kalau Banser saat ini “Show of Force” untuk menjaga NKRI serta ulama dari radikalisme dari golongan tertentu yang ingin mengubah ideologi Indonesia yang dibentuk oleh para ulama terdahulu.

“Kalau ada yang ingin mengubah NKRI menjadi negara khilafah dan Komunis, maka mereka harus berhadapan dengan banser,’’ujar ia.
 
Atraksi Debus Gorok Leher Sendiri
Disisi lain, pada tahun politik sekarang ini, banser tidak berpihak namun punya pilihan. Sebagai warga negara yang baik, punya kewajiban menyukseskan pemilukada. Dan datang ke TPS untuk menentukan pilihannya sesuai hati nurani.

“ Banser sudah pandai soal politik, mereka tahu siapa yang pantas memimpin dan diberi amanah untuk memimpin negeri ini. Dan itu tidak perlu di omongkan, karena akan mengurangi rasa manis,’’tutur dia deplomatis. ( Mj – 01 )

BADAI ANGIN DAN ES PORANDAKAN PACET MOJOKERTO

Para Relawan PMI, Wawan Membantu Memotong Pohon
Tumbang
MOJOKERTO – Badai hujan es serta angin puting beliung memporak porandakan kawasan Pacet Mojokerto Jawa Timur dan sekitarnya. Kawasan terparah di lokasi wana wisata air panas Padusan. Beberapa kios rusak tertimpa pohon serta tiang listrik.

Mobil pick up L 300, dengan nomor polisi ( nopol ) W- 9656 -DD milik Rachmad warga Ngimbangan Mojosari Mojokerto, tertimpa tiang listrik yang terbuat dari beton.

Beberapa fasilitas dikawasan wana wisata air panas rusak parah. Kios para pedagang kaki lima banyak yang rusak. Data sementara dari petugas kepolisian polsek Pacet Mojokerto, kios  makanan ringan serta untuk oleh-oleh yang rusak  milik Malik, Reni, Sriahmi dan Khusen.

Rahmad, pemilik mobil L 300 yang juga warga Desa padusan, Pacet, mengaku saat itu dia berteduh dan mobilnya diparkir. “Untung saja saya keluar dari mobil,” katanya.

Sementara AKP Didik Hariyono, Kapolsek Pacet mengatakan, selain korban empat kios dan satu mobil tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Di lokasi juga sedang dilakukan pembersihan oleh petugas kepolisian, TNI, BPBD dan dibantu para relawan untuk membersihkan pohon pinus berdiameter 50 cm yang tumbang agar tidak menutup akses masuk menuju kolam air panas.

Hujan dan angin kencang yang menerjang kawasan Wisata Air Panas Pacet, Mojokerto yang mengakibatkan pohon dan tiang listrik roboh, membuat PLN harus kerja ekstra keras, agar pasokan listrik ke area wisata panas segera bisa dinormalkan. Kedua tiang yang rusak pun harus diganti.

Febru Radhianjaya, Manager Rayon Pacet PLN Area Mojokerto mengatakan, ada satu tiang yang patah dan satu tiang lainnya retak. “Kedua tiang ini harus diganti, juga kabel suran tegangan rendah dan menengah harus ditata ulang, sehingga listrik perlu dipadamkan,” ungkapnya.


Febru juga mengatakan, untuk pemasangan dua tiang beton ini membutuhkan waktu lama.  “Kita masih mengajukan tiang beton agar segera dikirim, dan pemasangannya diperlukan waktu satu hari,” tutur ia.

Untuk sementara pasokan aliran listrik  diberi saluran darurat, agar di sekitar kios tidak gelap gulita. “Listrik untuk kios kita beri saluran darurat, sedang yang untuk di wisata tidak terganggu ,”  tandas ia.     ( Mj-1 )

PEMKAB MOJOKERTO BUKA LOWONGAN CPNS...AWAS CALO

Bupati Mojokerto Mustafa Kamal Pasa


MOJOKERTO – Setelah 7 tahun memimpin Pemkab Mojokerto Jawa Timur, bupati Mustafa Kamal Pasa pada tahun 2018, memberi kesempatan kepada putra-putri bangsa terbaik untuk menjadi karyawan Pemda setempat.

Pemkab Mojokerto memang membutuhkan tenaga kerja yang trampil dan mumpuni, untuk menuju Kabupaten Mojokerto yang sejahtera berkompeten dalam pembangunan. Dalam acara press confrence dengan media setempat. Orang nomor satu di Kabupaten Mojokerto tersebut berharap, agar dalam rekrutmen pegawai, benar-benar melalui seleksi yang ketat dan transparan.

Dia berkeingin mempunyai pegawai yang mempunyai indeks prestasi minimal 3.0. Bupati tidak hanya berharap memiliki karyawan cakap dalam akedemik saja. Namun juga dari segi mental juga harus mumpuni.

Pemkab Mojokerto membutuhkan tenaga kerja 1000 pegawai, dan itu sudah mendapat persetujuan dari Kementrian PAN-RB.

Bupati yang akrab disapa MKP itu mengatakan, rekrutmen CPNS dimulai tahun ini.  Dibutuhkan 348 orang pegawai atau CPNS tahap awal. Dengan melalui proses seleksi langsung oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).


“Tahap pertama,  348 orang CPNS untuk tenaga Akuntansi, Arsitektur, Pertanian, Perikanan, Teknologi Informasi (IT), Pariwisata dan tenaga dibidang hukum,” ungkapnya. ( Mj – 1 )

CEGAH TANGKAL PENYELEWENGAN DANA DESA

MOU Dana Desa : Polres Mojokerto Di Wakili AKBP. Leonardus Simamarta
Pemkab Mojokerto Diwakili Bupati Mustafa Kamal Pasa
Di Pendopo Graha Praja Tama, Jum'at 23/11 
Polres Mojokerto dan Pemkab Mojokerto menandatangani nota kesepahaman ( MOU) mengenai dana desa di Pendopo Graha Praja Tama Pemkab Mojokerto Jum’at, 23 / 11.


Dalam nota kesepahaman tersebut, diatur kerja sama terkait pencegahan, pengawasan, dan penanganan permasalahan dana desa. "Intinya bagaimana memperkuat pengawasan dana desa. Kita ketahui Polri punya unit sampai ke desa untuk ikut mengawasi," ujar  Bupati Mojokerto Mustafa Kamal Pasa pada Detak Inspiratif usai MOU tersebut.

 
299 Kades dan 5 Lurah Se Kab. Mojokerto. Mengikuti MOU Dana Desa
Adapun, ruang lingkup nota kesepahaman tersebut  yaitu pemantapan dan sosialisasi regulasi terkait pengelolaan dana desa, penguatan pengawasan pengelolaan dana desa, fasilitasi bantuan pengamanan dalam pengelolaan dana desa, dan fasilitasi penanganan masalah dan penegakan hukum terhadap pengelolaan dana desa.


Selain itu, MoU juga mencakup pertukaran data dan informasi dana desa serta pembinaan dan penguatan kapasitas aparatur pemda, desa, dan masyarakat dalam pengelolaan dana desa. Nota kesepahaman tersebut berlaku untuk jangka waktu dua tahun setelah ditandatangani.


Sementara itu, Kapolres Mojokerto AKBP. Leonardus Simamarta menyebut bahwa pihaknya mengutamakan tindakan pencegahan. Polres mengerahkan Babinkamtibmas, Polsek  untuk mengawasi program pembangunan dana desa di wilayah masing-masing.



Penegakan hukum, kata dia, menjadi upaya terakhir yang dilakukan jika ada penyimpangan yang terjadi. "Nanti kita bisa lihat kasuistis. Kalau ada laporan atau temuan sendiri dari polisi bahwa uangnya dipakai tidak tepat sasaran, kita tindak," kata Kapolres. ( Mj - 1 )


TOKOH AGAMA JAGA PLURALISME DI MOJOKERTO

Menjaga Kerukunan Umat Beragama,
Kapolres Mojokerto AKBP. Leonardus Simamarta
Bersama Tokoh FKUB



detakinspiratif.com – Perang..Perang..Perang..lagi...Myanmar, negara ASEAN yang sedang dilanda konflik etnis. Antara pemerintahan negara Myanmar dengan suku Rohingya. Membuat negara-negara lain ikut prihatin dan empati.


Terutama umat islam yang ada di Indonesia, berharap tragedi di negara Myanmar bisa segera diselesaikan oleh negara tersebut. Pasalnya, tragedi pemerintahan negara Myanmar yang sedang berkuasa saat ini, nampak kejam dengan penduduknya sendiri. Terutama mereka yang beragama islam.


Indonesia, yang mayoritas penduduknya muslim. Tampak gerah, melihat tragedi hal tersebut. Bahkan, pemerintahan Indonesia pun mengirim utusan diplomatik untuk meminta pemerintahan Myanmar menghentikan kekejaman kemanusiaan itu.


Polres Mojokerto dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mojokerto mengutuk keras tragedi yang terjadi di Myanmar. 


Pernyataan tersebut disampaikan dalam Forum Silaturahmi Lintas Agama dan giat penandatanganan MoU Kapolres Mojokerto dan FKUB Kabupaten Mojokerto menyikapi permasalahan sosial.


Ada empat poin yang ditandatangani dalam nota kesepakatan tersebut, mengutuk tragedi di Myanmar, mendorong pemerintah untuk mengambil langkah kongkrit dalam penyelesaian di Myanmar melalui Menteri Luar Negeri, mendukung pemerintah dalam memberikan bantuan kemanusiaan ke Myanmar dan mengantisipasi adanya isu provokasi yang bisa memecah belah bangsa Indonesia.


Wakil Ketua FKUB Kabupaten Mojokerto, KH Mashul Ismail mengatakan, Indonesia dari Sabang sampai Merauke banyak masalah, masih bisa dikendalikan. 


"Indonesia hidup dengan enam agama, Islam mayoritas. Dari Sabang sampai Merauke semua ada dan ada upaya untuk mengembangkan," ujarnya, Senin (11/9/2017).

Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Dan Kepolisian Polres Mojokerto
Jamin Kerukunan Umat Beragama Di Mojokerto Jatim

Disini, lanjut Wakil Ketua FKUB, harus dikembangkan dengan cara yang bijak. Pihaknya mengingatkan agar tidak ada intimidasi salah satu agama. Namun,  mengajarkan agama yang baik. Masalah Rohingya adalah masalah Myanmar. Sehingga diharapkan umat bergama di Indonesia khususnya Kabupaten Mojokerto tidak terpengaruh. 

"Lain Indonesia lain Myanmar. Tapi kami sebagai umat islam di Indonesia, tidak hanya umat muslim tapi semua umat beragama lainnya di Indonesia, mengutuk perilaku genosida atau pembantaian etnis di Myanmar. Sehingga semua elemen harus bekerja sama bisa menciptakan Mojokerto yang kondusif," katanya.


Sementara itu, Kapolres Mojokerto, AKBP Leonardus Simarmata menambahkan, pertemuan dengan FKUB rutin dilakukan dan kali ini pertemuan digelar untuk menyikapi kejadian yang ada di Myanmar. "Keprihatinan dan ketidaksetujuan apa yang terjadi di sana dengan menyampaikan empati, simpati dan turut berduka dengan para korban yang ada di sana," ujarnya.


Kapolres menambahkan, pihaknya sudah mendapatkan gambaran dan jaminan dari FKUB jika akan menjaga bersama kondisi dan situasi di wilayah hukum Polres Mojokerto aman. Pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi dan pendekatan secara persuasif dan hingga saat ini kondisi dan situasi di wilayah hukum Polres Mojokerto masih aman.



"Bagi kami yang dijaminkan adalah, sesuai dengan yang diakui  negara. Jika ada kepercayaan lain yang muncul dari itu, kami tidak akan memberikan jaminan keamanan apapun. Artinya setiap pemeluk agama akan dilindungi dan kami akan memberikan jaminan secara maksimal. Itu mungkin maksud saya tadi," tegasnya. ( Mj-1)

AKSI POLWAN PESEPATU RODA POLRES MOJOKERTO





detakinspiratif.com – Dengan senyuman ramah, tampak polisi wanita (polwan) Polres Mojokerto bersepatu roda di jalanan dengan tangkasnya. Dengan menggunakan safety lengkap, helm pengaman dan decker pengaman lutut dan siku, mereka melintas di Jalan raya Gajah Mada, Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur. Mereka berpatroli sambil beraksi di tengah Hari Bebas Kendaraan atau Car Free Day (CFD).


Polwan roller skater Polres Mojokerto dibentuk sejak Februari 2016 lalu. Pada peluncuran CFD 2016 lalu mereka tampil dengan sejumlah aksi dan formasi mulai dari memberi hormat sampai melaju zig zag.



Mereka melenggak-lenggok diantara kerumunan masyarakat yang tumpah ruah berolahraga atau melepas lelah di Jalan Gajah Mada, Mojosari, yang jadi pusat hari bebas kendaraan. Aksi mereka pun jadi perhatian. Selain berparas cantik dan muda, para polwan ini juga menyajikan atraksi bersepatu roda.


Polwan roller skaters Polres Mojokerto, Brigadir Ela Komariah mengatakan polwan bersepatu roda ini dibentuk sebagai sarana alternatif berpatroli. Anggotanya dari polwan yang bertugas di Polres Mojokerto maupun Polsek jajaran.


Di awal pembentukannya, patroli bersepatu roda jadi tantangan tersendiri bagi mereka sebab semua masih buta dengan dunia sepatu roda. “Kami sempat mendatangkan pelatih dari luar,” katanya. Berkat latihan tekun, mereka kini cukup mahir bersepatu roda.



Salah satu Polwan Bripda Mega Sasri Pradikta, menuturkan memang semula tidak ada satu pun yang bisa menggunakan sepatu roda. “Kalau jatuh waktu latihan sudah sering, sampai luka lecet,” katanya.

Setelah berlatih secara sabar dan tekun, ia dan polwan sepatu roda lainnya, sudah cukup mahir menjaga keseimbangan dengan bersepatu roda. (Mj -1)





DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS