NGGENDONG, NGGANDENG, NGINDIT

Baca Juga

WALIKOTA MOJOKERTO; ‘’Kita Jangan Meninggalkan Generasi Lemah’’

Dengan KB: Keluarga Sakinah, Mawaddah,
Warrohmah

detakinspiratif.com – Melongok kampoeng Keluarga Berencana di Lingkungan Trenggelis Kelurahan Blooto Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto. Yang kemarin dicanangkan oleh Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus beserta jajarannya.

Hingar bingar kampoeng Keluarga Berencana, untuk mencegah meledaknya pertumbuhan penduduk. Kota Mojokerto Jawa Timur merupakan wilayah administrasi yang padat penduduk ketiga di Jawa Timur.

Dengan 3 Kecamatan, pertumbuhan penduduk di Kota Mojokerto luar biasa. Dampak dari kepadatan penduduk, polusi udara makin terasa, mata pencaharian kian menyusut, angka pencari kerja tinggi. Beban negara juga tinggi.

Sementara Pemkot Mojokerto selama ini sudah berupaya untuk mensejahterakan warganya dengan berbagai program gratis. Dikuatirkan, dengan program gratis dari kesehatan, pendidikan serta program lainnya membuat warga Kota Mojokerto malas berinovasi. Selain itu, akan dijadikan komoditi politik mereka yang punya kepentingan.

Dikatakan oleh M. Imron Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan (Dinas PP, PA dan KB) Pemkot Mojokerto, ”Dengan adanya kampung KB ini, akan bisa meningkatkan partisipasi warga dalam ikut KB. Dan juga bisa menekan angka pernikahan dibawa umur.

Lebih lanjut Imron mengatakan, pencanangan Kampung KB dilingkungan Trenggelis Kelurahan Blooto Kecamatan Prajurit Kulon merupakan kampoeng KB kali kedua.

Sebelumnya di Lingkungan Randegan Magersari dengan tipe dan daerah sama dengan Lingkungan Trenggilis ini. Tahun depan targetnya di Kecamatan Kranggan harus ada Kampung KB juga,” tandas pejabat alumnus STPDN ini.
  
M. Imron Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan
 (Dinas PP, PA dan KB) Pemkot Mojokerto
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus mengatakan, pencanangan Kampung KB untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan terpadu. “Mulai bidang KB, Kependudukan, Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Anak, serta Lingkungan Hidup dan Kesehatan,” urainya Rabu (25/10)

Pemerintah Kota Mojokerto memberikan bea siswa bagi anak warga miskin untuk melanjutkan pendidikan hingga tamat kuliah dengan harapan untuk menunda usia pernikahan. Hal tersebut juga dalam rangka meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Mojokerto.

“Selain menunda usia perkawinan, Lanjut Wali Kota juga mengatur jarak kelahiran. Pendidikan dan kesehatan anak juga wajib harus diperhatikan karena Kota Mojokerto merupakan kota padat penduduk. KB bukan hanya Dinas PP, PA dan KB namun juga semua instansi terkait. Seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan,” jelasnya.

Harapan Wali Kota dengan adanya pencanangan Kampung KB di Lingkungan Trenggilis, program KB di Kelurahaan Blooto bisa maksimal. Kota Mojokerto sebagai kota padat penduduk sehingga perlu diatur, yakni dengan menunda usia pernikahan, jarak kelahiran, pendidikan dan kesehatan,” Pungkasnya.

Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus mencanangkan Kampung Keluarga Berencana (KB), Rabu (25/10). Dipilihnya lingkungan Trenggilis, Kel Blooto, Kec Prajuritkulon sebagai kampung KB karena partisipasi masyarakat dalam ikut KB masih rendah serta angka pernikahan dibawa umur relatif masih tinggi.
 
Walikota Mojokerto Mas'ud Yunus
”Sekarang, satu kelurahan minimal ada satu Kampung KB. Kita aktifkan disini untuk dikembangkan se-Kec Prajuritkulon. Persoalan penduduk, rasio kelahiran Kota Mojokerto sudah dibawah Jatim, namun angka pernikahan dini masih tinggi,” pungkas orang nomor satu di Kota Mojokerto ini

Dalam pencanangan Kampung KB tersebut, turut hadir Forpimda Kota Mojokerto, perwakilan dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jatim dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kab Mojokerto, Yudha Hadi. ( Mj-1)



DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS