TERTANGKAPNYA ASN PEMKOT MOJOKERTO PERTANDA LEMAHNYA BIROKRASI SETEMPAT

Baca Juga








detakinspiratif.com – Pemkot Mojokerto kembali dibuat kalang kabut, dengan tertangkapnya para abdi dalemnya. Belum lama KPK menangkap Kepala Dinas PUPR, Wiwiet Febriyanto dan 3 orang Pimpinan Dewan serta 2 orang konsultan. Kini, 2 orang ASN yang nota bene ketika itu di bagian sekretaris Dinas Pendidikan Pemkot Mojokerto ditangkap tim Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto  beserta 2 orang konsultannya.



Dua PNS Pemkot Mojokerto ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Mojokerto usai menjalani pemeriksaan dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat peraga, alat laboratorium dan mebeler SMKN 2 tahun 2013.



Kedua PNS itu sebagai Ketua Panitia Pengadaan Barang dan Jasa berinisial MHW dan Pejabat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), NH.



“Keduanya sudah kita tahan,’’ ujar Kasi Intelijen Kejari Kota Mojokerto, Ali Munip kepada wartawan,” Minggu (9/7/2017).

Kajari Kota Mojokerto Halila dan Kasi Intel, Ali Munip


Penahanan kedua PNS aktif tersebut, ujar Munif, setelah penyidik melakukan pemeriksaan secara intensif.  Setelah diyakini terlibat kasus dugaan korupsi, maka terhadap keduanya langsung dilakukan penahanan.



Hanya saja mantan Kasi Intel Kejari Magetan tersebut masih belum membeber kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi yang menjerat dua abdi negara tersebut.



Selain dua PNS, dalam kasus tersebut Kejari Kota Mojokerto juga melakukan penahanan terhadap dua orang pengusaha yang disebut sebagai rekanan pemenang lelang. Namun, soal identitas kedua pengusaha tersebut, Ali Munif mengaku tidak menghafalnya.



Terpisah, Kasi Pidana Khusus Kejari Kota Mojokerto, Agus Tri Hartono mengatakan, keempat tersangka ditahan mulai tanggal 6 Juli dan 7 Juli. “Penahanan hingga duapuluh hari kedepan,” ujarnya.  Namun, Agus Tri Hartono pun mengaku tidak hafal identitas keempatnya.



Informasi yang dihimpun dilapangan menyebutkan, dua pengusaha yang ditahan merupakan rekanan pemenang lelang. Masing-masing direktur PT IPU berinisial MH, Direktur CV Matracons berinisial H.  PT IPU memenangkan tender alat peraga senilai Rp 3,2 miliar dan CV Matracons, memenangkan tender mebeleur senilai Rp 866 juta.



Penyidik Kejari Kota Mojokerto mulai intensif melakukan pemeriksaan terhadap MHW dan NH bulan Pebruari 2017 lalu. Ini setelah korp adhiayaksa menengarai terjadi pengenggelembungan harga (mark up) dalam pengadaan barang yang didanai APBD 2013 tersebut.

Mantapppp......


Keempat tersangka dugaan kasus mark up alat peraga Biologi SMKN 2 Kota Mojokerto itu. Kini ditahan di ruang isolasi dengan pola maximum security. Pengawasan secara ketat dilakukan petugas lapas di ruang yang biasa diperuntukkan untuk tahanan ‘baru’.



“Tidak ada perlakuan khusus terhadap tahanan kasus korupsi.  Mereka ditempatkan di ruang maximum security semata untuk proses karantina,” kata Kalapas Kelas II B Mojokerto, M. Hanafi, Minggu (9/7/2017).



Proses karantina, menurut Hanafi, berlangsung hingga tujuh hari sejak dilakukan penahanan.



Meski menyebut tidak ada perlakuan khusus, namun diakui dalam proses pembinaan terhadap tahanan korupsi lazim dilakukan berbeda.



“SDM mereka tentu berbeda. Sehingga, pembinaan dan penanganannya pun dilakukan berbeda pula,’’ ungkap Hanafi.



Para pelaku pelanggar hukum tipikor selalu mengalami perubahan perilaku dan stres tinggi. Sehingga, mereka harus mendapat pengawasan secara intens dari petugas keamanan.  Mereka baru dilepas jika mereka dinilai akan mampu membaur dengan tahnan lain di blok-blok tahanan.




“Jadi setelah pengenalan lingkungan, baru dikeluarkan dari maximum security,’’  papar ia. Tertangkapnya ASN Pemkot Mojokerto bagian dari target korp Adyaksa yang sebentar lagi akan melangsungkan hari jadinya. ( Mj- 1 )
DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS