PELAJAR BOLOS SEKOLAH DITANGKAP DAN DI KONSELING SATPOL PP KOTA MOJOKERTO

Kabid Trantib Satpol PP Kota
Mojokerto, Hatta Amrulloh
Bolos sekolah ditempat warung kafe internet serta ditempat fasilitas umum yang ada di Kota Mojokerto Jawa Timur, para pelajar SMA/SMK/MAN/MTS Mojokerto Jawa Timur ditertibkan oleh Satpol-PP Kota Mojokerto Jawa Timur.

Tidak hanya pelajar putra saja yang bolos sekolah, ada juga pelajar putri.

Untuk pelajar putri bisa meloloskan diri dari kejaran Satpol-PP tersebut. Namun, lupa membawa tas sekolahnya. Sehingga petugas Satpol PP itu membawa tas tersebut sebagai barang bukti.

Pelajar yang terjaring penertiban atau operasi Yustisi Cipta Kondisi diwilayah hukum Pemkot Mojokerto Jawa Timur, di hukuman efek jera, membaca Al Qur'an khususnya surat Yasin 7 kali serta sholat sunnah taubat dan menghormat bendera merah putih selama 15 menit.

Guru sekolah dan wali murid dipanggil ke kantor Satpol PP Kota Mojokerto Jawa Timur, untuk diberi pengarahan.

Dikatakan oleh Kabid Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Satpol PP Kota Mojokerto Jawa Timur Hatta Amrulloh, operasi Yustisi Cipta Kondisi ini mengacu Peraturan Walikota ( Perwali) Mojokerto Jawa Timur nomor 9 tahun 2009 tentang Kota Mojokerto Jawa Timur yang berlingkungan pendidikan dan wajib belajar 12 tahun.

Sehingga operasi Yustisi Cipta Kondisi ini untuk melindungi anak-anak yang masih sekolah untuk menjalankan kewajibannya sebagai pelajar.

Agar tidak terjerumus dalam kenakalan remaja yang lebih jauh. "Operasi yustisi cipta kondisi ini rutin digelar, dan hukuman efek jera pelajar yang membolos sekolah, seperti sholat sunnah taubat, membaca Al Qur'an surat Yasin 7 kali dan hormat bendera merah putih,"ujar dia.

Kalau kedapatan tertangkap tiga kali, akan kita konseling. Apa yang menjadi penyebab anak-anak itu tidak nyaman disekolah sehingga harus membolos,"urai dia.

Dari data di lapangan menyebutkan, penyebab pelajar membolos sekolah tidak mengerjakan tugas sekolah. Berangkat sekolah kesiangan, dan ada masalah lainnya.

Pelajar sekolah yang membolos di Mojokerto kebanyakan anak-anak pejabat setempat. (MJ-1)

Jadwal, Syarat, dan Prosedur PPDB SMA/SMK di Jawa Timur





JAKARTA - Pembukaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK akan segera dibuka. Berikut informasi seputar PPDB SMA/SMK bagi Anda yang berada di Jawa Timur:

Jadwal pelaksanaan

Pengambilan PIN: 25 Mei – 8 Juni 2018 (hari kerja) bisa diambil pada pukul 08.00-14.00 WIB di SMA/SMK negeriUntuk jalur PPDB Jalur Prestasi, Mitra Warga, Bidik Misi, dan Inklusif, pendaftaran pada 30 Mei-4 Juni 2018 pada pukul 08.00-14.00 WIB di SMA/SMK negeriVerifikasi dan validasi: 5-7 Juni 2018Pengumuman PPDB jalur Prestasi, Mitra Warga, Bidik Misi, dan Inklusif pada 8 Juni 2018 pukul 08.00 WIB dan berada di SMA/SMK Negeri pendaftarDaftar ulang PPDB jalur Prestasi, Mitra Warga, Bidik Misi, dan Inklusif pada tanggal 8 dan 9 Juni 2018 pukul 08.00-14.00 WIB di SMA/SMK Negeri pendaftar

PPDB Jalur Reguler

Latihan PPDB Reguler: 26 Mei-8 Juni 2018 secara onlinePendaftaran PPDB Reguler: 25-28 Juni 2018 secara onlinePenutupan PPDB Reguler: 28 Juni 2018 pukul 24.00 secara onlinePengumuman Hasil PPDB Reguler: 29 Juni 2018 pukul 00.30 WIB secara onlineDaftar ulang PPDB Reguler: 29- 30 Juni 2018 pukul 08.00-15.00 WIB di SMA/SMK NegeriHari Pertama Masuk Sekolah: 16 Juli 2018

Syarat dan Ketentuan PPDB SMA/SMK Jawa Timur

Ketentuan Umum:

Calon peserta didik baru harus mempertimbangkan jarak tempat tinggal dengan sekolah tujuan.Calon peserta didik hanya diizinkan mendaftar sekali, dan setelah terdaftar tidak dapat mencabut kembali, untuk setiap jalur pendaftarannya.Calon peserta didik baru harus memiliki PIN yang dapat diambil di SMA/SMK Negeri terdekat.Calon peserta didik hanya dapat memilih 1 (satu) jenis sekolah tujuan saja yaitu SMA atau SMK.Calon peserta didik yang diterima di sekolah tujuan, wajib mentaati pelaksanaan Wawasan Wiyata Mandala, termasuk ketentuan peraturan sekolah yang berlaku dan membuat surat pernyataan yang ditetapkan kemudian oleh masing-masing sekolah.Calon peserta didik yang telah diterima (lulus seleksi) wajib mendaftar ulang dengan menyerahkan tanda bukti pendaftaran sesuai jadwal yang ditentukan.Apabila calon peserta didik yang diterima tidak mendaftar ulang sesuai jadwal yang ditentukan, calon peserta didik tersebut dinyatakan mengundurkan diri.Bagi yang sudah diterima di salah satu jalur tidak dapat mendaftar di jalur yang lain.Untuk daerah dan program keahlian tertentu yang memiliki kekhususan akan diperlakukan ketentuan tersendiri.Kartu Keluarga (KK) yang digunakan untuk syarat kelengkapan pendaftaran adalah KK yang diterbitkan minimal 1 Januari 2017.Penerimaan Peserta Didik Baru dengan sistem Online di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk Tahun Pelajaran 2018/2019 pada SMA, SMK, dan SLB tidak dipungut biaya.Untuk Jalur Prestasi, Bidik Misi, Mitra Warga dan Inklusif, calon peserta didik baru hanya diperkenankan mendaftar pada satu sekolah tujuan.Untuk penentuan hasil Jalur Prestasi, Bidik Misi, Mitra Warga dan Inklusif dilakukan penetapan oleh Tim Verifikator sekolah SMA/SMK Negeri diketahui Kepala Cabang Dinas Pendidikan.Untuk SMA/SMK Swasta, penerimaan peserta didik baru harus tetap mengacu kepada standar pengelolaan pendidikan dan Permendikbud nomor 17 tahun 2017.

Jalur Umum

Calon peserta didik baru adalah calon peserta didik yang aja melakukan pendaftaran secara mandiri dan melalui online ke SMA/SMK yang dituju dengan menunjukkan bukti Nomor UN (Kartu Peserta UN) dan KK, untuk melakukan registrasi guna mendapatkan PIN ke SMA/SMK Negeri terdekat di wilayah Provinsi Jawa Timur.Bagi calon peserta didik baru yang berasal dari luar Kab/Kota, luar Provinsi Jawa Timur, Sekolah Indonesia di Luar Negeri, lulusan Tahun Pelajaran 2017/2018 dan sebelumnya serta lulusan Kejar Paket B, untuk mendapatkan PIN terlebih dahulu melakukan registrasi ke SMA/SMK Negeri dengan menunjukan KK Asli dan Fotocopy SHUN dan menyerahkan surat keterangan lulus.

Jalur Prestasi

Calon peserta didik jalur ini diperuntukkan bagi peserta didik yang mempunyai prestasi akademis dan non akademis.Prestasi yang diakui dan diperhitungkan adalah prestasi dari kejuaraan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau lembaga yang diakui dan yang bekerjasama dengan pemerintah, bersifat berjenjang mulai tingkat kabupaten/kota, provinsi sampai dengan nasional atau internasional.Menyerahkan fotocopy SHUN atau Surat keterangan Kelulusan yang dikeluarkan oleh sekolah asal dengan menunjukkan aslinya.Calon peserta didik baru, diutamakan bertempat tinggal dalam zona yang sama dengan sekolah tujuan.

Jalur Inklusif
Jalur ini diperuntukkan bagi calon peserta didik baru yang mengalami hambatan berat, maka peserta didik disarankan mendaftar ke SLB/SLB.Calon peserta didik baru melampirkan hasil asesmen awal (Asesmen fisik/ Psikologis, Akademik, Fungsional, Sensori dan Motorik) yang dikeluarkan oleh lembaga Psikologi atau ahli yang berwenang.
Prioritas diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus yang tempat tinggalnya paling dekat dengan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif tanpa membedakan status ekonomi dan ketunaan/kekhususannya.

Bidik Misi
Jalur ini diperuntukkan bagi calon peserta didik baru yang berasal dari kalangan keluarga miskin dan mempunyai prestasi akademis yang dibuktikan dengan nilai UN (Ujian Nasional).Calon peserta didik diberi kesempatan untuk mendaftar pada sekolah SMAN atau SMKN dituju dan yang berdekatan dengan tempat tinggalnyaSeleksi berdasarkan nilai UN dengan nilai rata-rata minimal 8,0 (delapan koma nol) dan tidak ada nilai dibawah 7,0 (tujuh koma nol) untuk setiap mata pelajarannyaPanitia PPDB Sekolah akan melakukan survei ke tempat tinggal calon peserta didik baru.Calon peserta didik baru diutamakan bertempat tinggal dalam zona yang sama dengan sekolah tujuan.

Jalur Mitra Warga
Jalur ini diperuntukkan bagi calon peserta didik baru yang berasal dari kalangan keluarga miskin/prasejahtera.Calon peserta didik diberi kesempatan untuk mendaftar pada sekolah SMAN atau SMKN ditujuSurat keterangan tidak mampu (SKTM) dari Kelurahan/DesaFotocopy Kartu Indonesia Pintar (KIP)/Kartu Jamkesmas/Kartu Gakin dan Kartu Keluarga

PROSEDUR

Persyaratan

SMA

Telah lulus SMP, SMP Terbuka, SMPLB dan MTs, memiliki Ijazah dan STL/STK atau Surat Keterangan Lulus dari sekolah (disertai nilai ujian nasional) untuk lulusan pada tahun pelajaran 2017/2018 dan sebelumnya.Program Paket B memiliki ijasah dan STL Program Paket B Setara SMP Lulus pada tahun pelajaran 2017/2018 dan sebelumnyaBerusia maksimal 21 tahun pada saat awal tahun pelajaran 2018/2019 (tanggal 2 Juli 2018)Tidak sedang terlibat dalam tindak pidana, narkoba, bertato dan bertindik

SMK

Telah lulus SMP, SMP Terbuka, SMPLB dan MTs, memiliki Ijazah dan STL/STK atau Surat Keterangan Lulus dari sekolah (disertai nilai ujian nasional) untuk lulusan pada tahun pelajaran 2017/2018 dan sebelumnyaProgram Paket B memiliki ijazah dan STL Program Paket B Setara SMP Lulus pada tahun pelajaran 2017/2018 dan sebelumnyaBerusia maksimal 21 tahun pada saat awal tahun pelajaran 2018/2019 (tanggal 2 Juli 2018).Tidak sedang terlibat dalam tindak pidana, narkoba, bertato dan bertindikMemenuhi syarat sesuai dengan ketentuan spesifik bidang/program keahlian di sekolah yang ditujuCalon peserta didik baru untuk bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa, Teknologi Informasi dan Komunikasi, tidak boleh buta warna.

Tahapan pendaftaran

Jalur Umum

Melalui portal ppdbjatim.net

Jalur Prestasi
Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan panitiaMenyerahkan foto copy SHUN atau Surat keterangan Kelulusan yang dikeluarkan oleh sekolah asal dengan menunjukkan aslinya.Menyerahkan piagam asli sesuai dengan sertifikat

Jalur Inklusi

Peserta didik berkebutuhan khusus dapat mendaftarkan diri sebagai peserta didik pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa TimurSMA dan SMK penyelenggara pendidikan inklusif ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, dan jenjang pendidikan SD dan SMP ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/KotaPeserta didik berkebutuhan khusus dengan tingkat ketunaan berat disarankan untuk mendaftarkan ke Sekolah Luar Biasa (SLB)Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan kecerdasan dan hendak melanjutkan pada Pendidikan tinggi disarankan mendaftarkan ke SMAPelaksanaan pendaftaran peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dilakukan secara offline, dengan ditambah persyaratan khusus berupa hasil pemeriksaan dari profesional yang relevanBagi Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita dan Tunadeka menyertakan surat dari dokter terkait.

Jalur Bidik Misi

Jalur Bidik Misi ini diperuntukkan bagi peserta didik yang miskin dan memiliki prestasi akademik.Calon peserta didik diberi kesempatan untuk mendaftar pada sekolah yang berdekatan dengan tempat tinggalnya.Menyerahkan FC SHUN, Surat keterangan tidak mampu, dan Kartu Keluarga.

Jalur Mitra Warga

Jalur Mitra Warga ini diperuntukkan bagi peserta didik yang miskinCalon peserta didik diberi kesempatan untuk mendaftar pada sekolah yang berdekatan dengan tempat tinggalnyaCalon peserta didik melakukan pendaftaran di sekolah yang dituju dengan membawa FC SHUN, Surat keterangan tidak mampu, dan Kartu Keluarga.

Pemilihan Sekolah

SMA

Calon peserta didik baru harus sudah memiliki PINCalon peserta didik melaksanakan pendaftaran dengan membuka situs web PPDB: www.ppdbjatim.netCalon peserta didik memilih 2 (dua) sekolah sebagai sekolah tujuan dari 3 (tiga) alternatif yang tersediaCalon peserta didik hanya diizinkan mendaftar sekali, dan setelah terdaftar tidak dapat mencabut kembali pendaftarannya

SMK

Calon peserta didik baru harus sudah memiliki PINCalon peserta didik melaksanakan pendaftaran dengan membuka situs web PPDB: www.ppdbjatim.netCalon peserta didik memilih 2 (dua) sekolah sebagai sekolah tujuan dari 2 (dua) alternatif yang tersediaCalon peserta didik hanya diizinkan mendaftar sekali, dan setelah terdaftar tidak dapat mencabut kembali pendaftarannya

Dasar Seleksi

Jumlah total Nilai Ujian Nasional (NUN)Apabila jumlah total nilai UN sama, maka dilakukan urutan sebagai berikut: Matematika, IPA, Bahasa Inggris, Bahasa indonesia, dan Waktu Pendaftaran.

Ketentuan Khusus

Calon peserta didik baru yang sudah dinyatakan diterima, apabila ternyata ditemukan kondisi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Petunjuk Teknis, dinyatakan gugur.Lembaga pendidikan dalam penerimaan peserta didik baru yang tidak mengacu pada ketentuan dalam petunjuk teknis, akan berakibat kepada proses pengisian dapodik dan penerimaan bantuan pemerintah.

Siswa Asing

Penerimaan Peserta Didik kelas 1 (satu) dari sekolah asing (luar negeri) dilakukan melalui seleksi khusus yang dilakukan oleh sekolah yang akan ditujuCalon peserta didik yang berasal dari sekolah asing (luar negeri) terlebih dahulu harus mendapat rekomendasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Ketentuan Pagu Sekolah

Pagu calon peserta didik baru Kartu Keluarga (KK) dari luar provinsi Jawa Timur adalah sebesar 1% (satu persen) sesuai hasil perankingan.Pagu calon peserta didik baru SMA lintas Kabupaten/Kota se Jawa Timur sebesar 10 % :Pagu calon peserta didik baru dengan KK luar Kab/Kota dari SMP/MTs luar Kabupaten/Kota maksimal sebesar 5% (lima persen) sesuai hasil perankinganPagu calon peserta didik baru dengan KK luar Kab/Kota dari SMP/MTs dalam Kabupaten/Kota maksimal sebesar 5% (lima persen) sesuai hasil perankinganPagu untuk jalur prestasi sebesar 5 % (lima persen) dari pagu awal di tiap sekolah yang terdiri dari jalur prestasi akademis dan non akademis.Pagu untuk Jalur Bidik Misi sebesar 3% (tiga persen) dari pagu awal di tiap sekolah, dimana calon peserta didik akan diseleksi berdasarkan nilai UNPagu untuk Jalur Mitra Warga sebesar 5% (lima persen) dari pagu awal di tiap sekolah, dimana calon peserta didik akan diseleksi berdasarkan nilai UNPagu calon peserta didik jalur Inklusif dari Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam satu rombongan belajar maksimal 5 peserta didik dengan tidak lebih dari 2 jenis Ketunaan/Kekhususan dan/atau menyesuaikan dengan kemampuan sekolahPagu peserta didik maksimal 36 peserta didik dalam 1 (satu) rombelJumlah rombongan belajar dalam satuan pendidikan ditentukan sesuai dengan kapasitas sarana prasarana sekolah secara proporsional





SISWA SISWI SMAN I MOJOSARI MOJOKERTO BERUNJUK RASA TURUNKAN KEPALA SEKOLAH

detakinspiratif.com - Tidak puas dengan kebijakan kepala sekolah, siswa siswi kelas XI dan XII SMAN I Mojosari Mojokerto Jawa Timur saat ini berunjukrasa disekolah mereka.

Mereka menuntut kepala sekolah diganti. Tuntutan para pelajar SMAN I Mojosari Mojokerto ini, disebabkan. Anggaran dari para murid ternyata tidak digunakan untuk kebutuhan disekolah.

Seperti uang tarikan SPP bulanan, untuk kelas XI sebesar Rp. 85 ribu, kelas XII Rp. 85 ribu. Anggaran lainnya, uang bimbingan UNBK untuk kelas XII sebesar Rp. 100 ribu.

Anggaran operasional dan up grade Laboratorium Komputer sekolah untuk kelas XI dan XII sebesar Rp. 100 ribu. Anggaran untuk Adiwiyata atau penghijauan sekolah Rp. 100 ribu.

Anggaran untuk kegiatan non akademik seperti BAPOPSI / POPDA / PHBN untuk kelas XI di sebesar Rp. 100 ribu. Namun siswa tidak pernah diikutsertakan dalam kegiatan tersebut.

Seperti dikatakan oleh para siswa dalam orasinya. Sementara, mediasi antara Kepala UPT. Dinas Pendidikan Prop. Jawa Timur di Mojokerto, Soemarsono dengan pihak sekolah SMAN I Mojosari Mojokerto masih berlangsung.

Dan, para siswa berkumpul di aula sekolah. ( Mj - 1 )

POLISI MASA DEPAN KARANGAN KAPOLRI TITO KARNAVIAN






SURABAYA – Di sela kesibukannya memimpin institusi Kepolisian  Republik Indonesia (Polri), Jenderal Pol Prof. Tito Karnavian ternyata meluangkan waktu untuk menulis buku. Tak tanggung-tanggung, 


buku yang ditulis Kapolri ini sangat berbobot. Mengupas tuntas sebuah institusi kepolisian masa depan. Saking berbobotnya, buku ini juga mendapat pendampingan khusus dari Peneliti LIPI, Hermawan Sulistyo.


Buku berjudul ‘Democratic Policing’ ini kemarin dibedah di Surabaya. Tepatnya di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).


Buku ini menjadi bacaan bagi calon perwira tinggi di lingkungan Polri. Bahkan, buku ini juga sedang diterjemahkan kepada kurikulum yang akan diajarkan kepada para Siswa Bintara dan Perwira Polisi. Buku setebal 494 halaman tersebut diluncurkan di Gedung LIPI, November 2017 lalu.


“Kapolri mewajibkan seluruh anggota Polri, terutama kepala sektor wilayah untuk membaca ini. Semua Kapolres, Kapolda, dan semua pemimpin untuk membaca buku ini. Harus paham bagaimana mengerjakan tugas di era demokrasi,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal saat Bedah Buku di Universitas Negeri Surabaya.


Buku tersebut menuangkan tumbuh kembang konsep aparat Kepolisian di masyarakat bukan sebagai alat kekuasaan negara, melainkan sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.


“Ketika pembaca paham dan mengimplimentasikan ini di lapangan, dia akan melakukan hal-hal tugas Kepolisian dengan baik dan masyarakat akan percaya,” ujar Jenderal Polisi yang pernah menjabat sebagai Kapolrestabes Surabaya ini.


Bedah buku ‘Democratic Policing’ kali pertama di Surabaya, tepatnya di Gedung Gema Universitas Negeri Surabaya.


“Butuh waktu satu tahun. Ini edisi pertama,” ujar Hermawan Sulistyo.
Hermawan juga mengatakan kewajiban membaca buku tersebut sudah menjadi tema pendidikan Polri dari Bintara.


“Jadi ini buku wajib. Kapolri sering nanya kepada Kombes, sudah baca buku isinya apa? Bab tiga apa?,” ujar Hermawan Sulistyo.


Bertindak sebagai pembicara, Brigjen Pol M. Iqbal SIK, MH (Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri), Dr. Himawan Estu Bagijo, SH, MH (Sekjend Assosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara/ APHTN – HAN), dan Prof. (Ris) H. Hermawan Sulistyo, Ph.D (Pengamat Politik, Pertahanan dan Keamanan).


Turut mendampingi para Narasumber, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan beserta Pejabat Utama Polrestabes Surabaya. Kegiatan Bedah Buku ini dipelopori oleh Forum Alumni BEM Nusantara Jatim. ( red / MJ -001 )

ANAK PEMECAH BATU JADI POLISI



Cerita Polisi Anak Pemecah Batu Cium Kaki Ayah, Dulu Tak Dianggap Kini Semua Datang Menyalami 
KONTRIBUTOR MAKASSAR, HENDRA CIPTO



Bripda Asrul (20) langsung mencium kedua kaki ayahnya, Syamsuar (45) usai resmi jadi polisi, Selasa (6/2/2018). Anak dari pekerja pemecah batu itu tersungkur di depan ayahnya setelah mengikuti pelantikan Brigadir muda di SPN Batua, Makassar


Bripda Asrul (20) masih ingat betul saat-saat dia bermimpi menjadi seorang polisi, perjuangan untuk meraihnya, serta segala emosi yang menyertainya. Berbekal doa dari orangtuanya, Asrul termotivasi dan bersemangat untuk mendaftar ke Sekolah Calon Bintara (Secaba) Polri di SPN Batua, Sulawesi Selatan. Asrul membongkar tabungannya yang selama ini menjadi kuli bangunan.


Tabungannya itu digunakan Asrul membiayai segala kebutuhan pendaftaran seperti biaya fotokopi, biaya foto, biaya berkas-berkas, serta biaya makan dan minum saat mengantre mendaftar hingga mengikuti tahapan seleksi dan biaya transportasi. Asrul tak bisa berharap banyak kepada orangtua karena ayahnya hanyalah seorang pemecah batu. Dia juga tak peduli dengan isu uang di balik pendaftaran calon polisi.



Diiringi doa orangtuanya, Asrul berangkat dari rumahnya di kawasan BTN Bataraugi, Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mendaftar. Dari awal hingga akhir prosesnya, Asrul selalu dibonceng motor oleh sahabatnya, Muhammad Awalul, yang juga mendaftar Secaba Polri 2017. Asrul dan Awalul bersahabat sejak SMP. Keduanya tidak terpisah, pun ketika mendaftar TNI dan Polri. Berjuang meski pernah gagal Bripda Asrul (kiri), polisi muda yang mencium kaki ayahnya, Syamsuar (45), setelah resmi dilantik menjadi polisi di Sekolah Polisi Negara Batua, Sulawesi Selatan.






Ini bukan kali pertama mereka mendaftar menjadi calon polisi. Sebelumnya, dua bersahabat ini pernah mendaftar dan gagal, dua kali tidak lulus saat mengikuti seleksi sebagai anggota TNI dan sekali saat mengikuti seleksi Secaba Polri. Namun, kegigihan mereka berbuah.


Saat mendaftar kedua kalinya di Secaba Polri tahun 2017, kedua sahabat ini pun akhirnya lulus bersama dan telah dilantik sebagai anggota Polri, Selasa (6/3/2018). Asrul sangat ingat saat memutuskan kembali mendaftar Secaba Polri. Saat itu, dia baru saja gagal dalam seleksi anggota TNI. Dia pun lewat di depan SPN Batua dan melihat spanduk Tribrata yang terpasang sedang membuka pendaftaran. Semangatnya pun kembali. "Jadi polisi, cita-cita saya sejak kecil.


Kedua orangtua saya tidak punya uang, tetapi saya terus berusaha. Saya tidak perdulikan dengan isu mendaftar polisi pakai uang banyak. Hanya dengan doa dari kedua orangtuaku. Alhamdulillah saya bisa lulus," kata Asrul.  


Karena sudah memiliki cita-cita ini sejak kecil, Asrul giat berlatih dan belajar. Sejak masih duduk di bangku SMP, Asrul setiap harinya terus latihan lari dan berenang. "Saya terus bertekad dan berusaha agar bisa lulus polisi untuk menaikkan derajat keluargaku. Dulunya kami tidak dianggap oleh warga karena saya hanya kuli bangunan dan bapakku hanya tukang batu.


Tapi setelah lulus polisi, warga semua menyalami dan banyak datang ke rumah," tuturnya. Setelah lulus dan dilantik, Asrul yakin kehidupan keluarganya akan lebih baik. Matanya berkaca-kaca ketika ingat dulu mereka kerap makan nasi yang berkutu karena orangtuanya tidak memiliki uang membeli beras yang bagus. "Sering dulu makan nasi berkutu. Kata Ibu, 'sabar ya Nak, makan apa adanya'," kata Hasrul lalu meneteskan air mata.



Di balik itu, dia ingat besarnya restu yang diberikan oleh kedua orangtuanya untuk dia mendaftar sebagai calon polisi. Ayahnya pasrah dan memberi restu asalkan Asrul memiliki tekad kuat dan semangat untuk menjadi abdi negara. "Kedua orangtuaku dan keluargaku yang lain terus berdoa. Bahkan, ibuku mengiriku doa Alfatihah sebanyak 1.000 kali saat mendaftar. Pesannya ibu, terus saja berusaha dan ada Allah yang sudah mengatur semuanya.



Ditambah juga nazar ayahku, beribadah terus jika saya lulus," katanya. Ayah Asrul, Syamsuar menambahkan, dirinya tidak mempunyai uang banyak untuk meloloskan anaknya masuk polisi jika ada suap menyuap. Di mana dirinya hanya sebagai tukang batu, bahkan terkadang tidak bekerja. "Saya tidak punya uang, saya cuma tukang batu.



Kalau tidak ada kerjaan, saya ngojek, atau memulung besi-besi tua lalu dijual. Kalau saya ngojek, biasa Rp 50.000 dan kadang hanya Rp 20.000. Jadi kalau ada bayar-bayar, saya tidak sanggup. Hanya doa saya dan istriku, Rosnah yang mengiringi anakku Asrul saat mendaftar polisi," katanya.



Setelah mendaftar dan mengikuti tahapan seleksi secaba Polri, Syamsuar pun bernazar akan lebih mempekuat ibadahnya jika anaknya lulus. "Saya dulu shalatnya tidak lima waktu, tapi alhamdulillah sekarang tidak lagi. Karena itu nazarku jika anakku lulus, shalatku tidak bolong-bolong lagi," katanya sambil menangis di depan awak media dan Kepala SPN Batua Kombes Polisi Fajaruddin, Kamis (8/3/2018).


Kombes Fajaruddin mengaku sempat kaget didatangi dan dipeluk oleh Syamsuar sesaat setelah pelantikan anggota Polri baru 2018. Saat dipeluk, lanjutnya, Syamsuar menangis dan mengatakan sesuatu. "Alhamdulillah, anak saya lulus padahal saya ini cuma tukang batu," katanya menirukan ucapan Syamsuar saat itu.


Di situlah, Fajaruddin baru tahu status keluarga salah satu dari lima ratusan lebih siswa Polri yang telah dilantik itu. "Saya langsung teringat sama ayahku dulu saat dipeluk ayahnya Syamsuar. Kisahnya sama seperti saya. Ayahku dulu guru mengaji, tidak punya uang untuk menyogok-nyogok. Tapi berkat doa kedua orangtuaku, saya pun lulus perwira polisi," tuturnya. 


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Polisi Anak Pemecah Batu Cium Kaki Ayah, Dulu Tak Dianggap Kini Semua Datang Menyalami", https://regional.kompas.com/read/2018/03/09/07563871/cerita-polisi-anak-pemecah-batu-cium-kaki-ayah-dulu-tak-dianggap-kini-semua?page=all.
Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipto
Editor : Caroline Damanik

POTRET BURAM PENDIDIKAN DIKAWASAN INDONESIA TIMUR TIDAK ADA EMPATI KAH

SEPERTI  JAMAN  REVOLUSI FISIK
Kegiatan Belajar Mengajar SMPN 10 Lamda Leda Goreng Meni Manggarai Timur Kupang
Di Lahan Terbuka. Karena Tidak Mempunyai Gedung Sekolah






MANGGARAI TIMUR - Lima tahun sudah siswa dan guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 Lamba Leda di Desa Goreng Meni, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) Kupang, melangsungkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di bawah pohon, karena tak memiliki gedung sekolah sendiri.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Timur (Matim) dinilai tidak tepati janji sendiri. Sebab, pada tahun 2017 lalu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Matim, Frederika Soch, berjanji akan membangun gedung sekolah tersebut tahun 2018 ini.

Keluhan tentang nasib siswa dan guru di sekolah tersebut, disampaikan beberapa orang guru kepada Pos Kupang, Rabu (28/2/2018).

Arnoldus Mbula serta beberapa orang guru lainnya mengatakan, selama ini mereka menunggu realisasi janji Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manggarai Timur, Frederika Soch.

Sebab, dalam berita Pos Kupang bulan Maret 2017 lalu, Pemkab Matim menjanjikan akan membangun gedung SMPN 10 Lamba Leda tahun 2018 ini.


Namun betapa kecewanya mereka saat mengetahui bahwa dalam tahun 2018 tidak ada anggaran untuk pembangunan gedung SMPN 10 Lamba Leda.

"Awalnya kami sangat senang karena dalam berita Pos Kupang tanggal 9 Maret 2017 Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manggarai Timur menjanjikan Pemkab Matim akan membangun gedung SMPN 10 Lamba Leda pada tahun 2018 ini.

"Siswa dan guru SMPN 10 Lamba Leda di Desa Goreng Meni, Kabupaten Manggarai Timur sedang melangsungkan KBM di bawah pohon.

"Namun betapa kagetnya kami saat Musrenbangcam tanggal 19 Februari 2018 bahwa SMPN 10 Lamba Leda tidak disebutkan untuk dibangun tahun 2018. Malah yang ada hanya untuk SDN Wae Luju yang justru sudah punya gedung sendiri," kata Arnoldus, diamini beberapa teman guru lainnya.

Akibat tidak adanya gedung sendiri, demikian Arnoldus, 12 orang guru yang bekerja di SMPN 10 Lamba Leda, terdiri dari tiga orang guru PNS dan sembilan orang guru komite, serta seorang pegawai bekerja tidak nyaman.

Demikian juga 93 orang siswa yang ada di sekolah tersebut. Mereka mengikuti KBM tidak nyaman.

Tiga tahun pertama sejak dibukanya SMPN 10 Lamba Leda di Desa Goreng Meni, para guru dan siswa melaksanakan KBM dengan menumpang di SDK Meni.

Namun karena semua ruangan di sekolah itu dipakai, atas belas kasihan Kepala Desa Goreng Meni, Vitalis Nalit, mereka menumpang di gedung PAUD Meni Jaya.

"Tapi kalau PAUD pakai sendiri gedungnya, kami sekolah di bawah pohon," kata Arnoldus dan guru lainnya.

Ande Agas Sudah Tahu

Wakil Bupati (Wabup) Manggarai Timur, Agas Andreas, S.H yang dikonfirmasi pertelepon, Kamis (1/8/2018), mengaku sudah mengetahui keluhan tersebut.

"Saya sudah tahu keluhan itu karena baru-baru ini saya ke sana. Memang belum ada uang tahun ini. Kita harapkan bisa ditangani tahun depan (2019, Red)," kata Agas, seraya menambahkan, ia juga sudah menyampaikan hal itu kepada masyarakat Desa Goreng Meni. ( red / Mj – 001 )

LOWONGAN CPNS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN DIUTAMAKAN

Tes CPNS



JAKARTA - Pemerintah akan kembali membuka pendaftaran calon pegawai negeri sipil (PNS) untuk tahun 2018.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur menuturkan bahwa pendaftaran CPNS akan diprioritaskan di dua sektor utama, yakni pendidikan dan kesehatan.

"Tahun 2018 kami membuka ke seluruh kementerian, lembaga dan daerah tapi khusus di bidang utama, kesehatan dan pendidikan," ujar Asman saat ditemui di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (4/3/2018).

Menurut Asman, saat ini sebaran tenaga pendidik dan kesehatan tidak merata.

Mayoritas guru misalnya, masih terpusat di kota-kota besar. Sementara daerah-daerah terpencil masih kekurangan tenaga pendidik.

Oleh sebab itu, kata Asman, nantinya tenaga pendidik dan kesehatan akan diprioritaskan berdasarkan daerah-daerah yang membutuhkan.

"Karena masih banyak guru yang terpusat di perkotaaan. Jadi nanti kita fokus penyebaran guru di daerah terpencil," kata Asman.

Berdasarkan hasil analisis Pusat Data dan Statistik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2016, sebaran kepala sekolah dan guru jenjang SMP di Indonesia belum merata ke seluruh wilayah, khususnya di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T).

Selain itu, terdapat banyak kabupaten/kota dengan kategori wilayah 3T masih kekurangan kepala sekolah dan guru SMP berdasarkan pada standar indikator pendidikan nasional yang ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sementara itu, ada pekerjaan rumah bagi pemerintah baik pusat maupun daerah untuk memikirkan kualitas kepala sekolah dan guru yang sudah ada. Analisis data menunjukkan, sebaran kepala sekolah dan guru yang berkualitas juga belum merata.( Mj-001 )

ANAK ZAMAN NOW, INGIN DEKAT PRESIDEN BERANI HADAPI TANTANGAN



SUMATERA - Seorang murid SMA 1 Negeri Sawahlunto (sebelumnya ditulis Solok), Sumatera Barat, bernama Aris nekat menerobos barisan Paspampres untuk mendekati Presiden Joko Widodo.

Fotografer Kepresidenan Agus Suparto bercerita, momen Aris menerobos Paspampres itu terjadi pada Kamis (8/2/2018) lalu. Saat itu, Presiden Jokowi memang tengah melaksanakan kunjungan kerja ke Sawahlunto, Sumatera Barat.

Di tengah perjalanan, tepatnya di jalan depan SMA Negeri 1 Solok, iring-iringan mobil kepresidenan Indonesia-1 berjalan melambat. Sebab, masyarakat berkerumun di tepi jalan. Mereka menyambut Presiden Jokowi.

"Aris nekat menerobos penjagaan Paspampres menyalami Presiden Jokowi kemudian membentangkan bendera merah-putih," ujar Agus, Sabtu (10/2/2018).

Paspampres awalnya menahan Aris. Namun, beberapa detik kemudian Paspampres mempersilakannya untuk mendekati mobil yang ditumpangi Presiden Jokowi serta Ibu Negara Iriana.

Tak mau kehilangan momen, Agus pun mengbadikan momen itu. Aris berada di luar mobil sambil membentangkan bendera merah-putih. Sementara itu, Presiden Jokowi berada di dalam mobil sambil melambaikan tangan dan tersenyum.

Agus mengunggah foto momen itu di akun Instagramnya, @agus_suparto_ri_1, Sabtu siang. Dia sekaligus menceritakan secara singkat bagaimana kronologis terjadinya momen itu.

Pada caption fotonya, Agus menulis, "kamu patut diundang ke Istana Presiden untuk contoh anak muda jaman now soal nasionalisme, karena belum tersentuh racun radikalisme."

Pada penghujung captionnya, Agus yang menjadi fotografer pribadi Jokowi semenjak akhir jabatan Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta itu juga menulis, "terima kasih Aris, kamu telah mencintai Indonesia, terima kasih!"
( Kompas / red / Mj - 1 )

AL - Qur'an Mukjizat Nyata





detakinspiratif.com - Sebelum ilmu pengetahuan mengungkap fakta bahwa daerah dataran terendah ialah Palestina, Alquran lebih dahulu menyiratkan informasi tersebut. Buku 'Sains dalam Alquran' yang ditulis Nadiah Thayyarah mengungkap fakta dataran terendah di Bumi.  


"Alif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang," bunyi Surah Ar Rum Ayat 1-5.


Oleh sebagian ulama, ayat ini banyak dijadikan dalil sebagai salah satu mukjizat Alquran yang berupa keterangan yang akan terjadi di masa depan. Di sini, Alquran mengabarkan peristiwa perang yang waktu itu belum terjadi yakni antara Romawi dan Persia.


Alquran juga mengungkap bahwa perang itu akan berlangsung dalam beberapa tahun lagi dan ternyata benar. Kalimat utama yang perlu diperhatikan dalam ayat di atas adalah "di daerah terdekat" (adna al-ardh), tempat pasukan Romawi meraih kemenangan dalam perang melawan pasukan Persia.
Faktanya, itu memang terjadi di daerah paling rendah di muka Bumi. Inilah salah satu kemukjizatan ilmiah Alquran.



Kalangan sejarawan sepakat bahwa peperangan yang dimenangi pasukan Romawi tersebut berlangsung di lembah Palestina, tepatnya di cekungan Laut Mati. Dari sisi keilmuan, kata ‘adna’ dalam ayat ini sangat istimewa.



Sebab, dalam disiplin bahasa Arab, kata adna berarti ‘paling dekat’ (aqrab) atau juga bisa diartikan ‘paling rendah’ (akhfadh). Atas dasar itu, kalangan mufasir berpendapat, maksud dari adna al-ardh adalah negeri terdekat dari Jazirah Arab.



Peperangan itu berlangsung di negeri Palestina, yang merupakan negeri terdekat dari Jazirah Arab. Jadi, bagi kalangan mufasir, kata adna al-ardh berarti ‘negeri terdekat’.


Kemudian, ilmu geologi datang dan memastikan bahwa cekungan Laut Mati, tempat bangsa Romawi memenangi perang melawan Persia, merupakan titik terendah yang ada di muka Bumi. Ia terletak sekira 400 meter di bawah permukaan laut.


Ayat ini turun pada saat ilmu pengetahuan belum mampu meneliti letak titik terendah di muka Bumi berada. Cekungan Laut Mati adalah daerah yang pernah didiami kaum Nabi Luth. Tak ada daerah yang lebih rendah di muka Bumi ini melebihi cekungan Laut Mati. (red)

SDN KESIMAN TRAWAS KEKURANGAN MURID, DIMANA DINAS PENDIDIKAN KAB. MOJOKERTO






detakinspiratif.com – SDN Kesiman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto di tahun ajaran baru 2017 kekurangan murid.


Selama proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) belum satupun siswa mendaftar. Hanya 1 kelas yang terisi.


”Benar, untuk tahun ajaran ini, belum ada pendaftar sama sekali,” kata Kepala Sekolah SDN Kesiman, Wiyono, Senin (17/7). Tahun ini merupakan tahun keempat secara berturut-turut sekolah yang dipimpinnya tidak mendapatkan murid baru.


Wiyono mengaku tidak mengetahui pasti penyebabnya. Namun, sekolah menduga, hal itu disebabkan akibat banyak siswa lebih memilih mendaftar ke lembaga pendidikan swasta.


 "Di lingkungan sini (Kesiman, Red) ada dua lembaga swasta. Banyak yang mendaftar ke sana," terangnya.


Dengan demikian, di SDN Kesiman Trawas hanya kelas V saja yang ada siswanya. Kelas lainnya belum ada muridnya, Itu pun jumlahnya hanya 7 siswa saja. "Sebenarnya ada delapan siswa, tapi yang satu sudah pindah," jelasnya.



SDN Kesiman masih menerima calon siswa baru yang ingin mendaftar. "Asalkan memenuhi syarat, kita masih bisa menerima," tuturnya. (Mj -1)
DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS