PERINGATAN MAULID NABI DENGAN LINTAS BUDAYA

Baca Juga


Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Harlistyati Di Dampingi Wakil Walikota terpilih, Ahmad Rizal serta Ketua Bhayangkari Polres Mojokerto Kota ibu, Dany Sigit. Rabu 21 Nopember 2018
Warga Kota Mojokerto Jawa Timur tampak antusias dalam memperingati hari lahirnya, Nabi besar Rosululloh Muhammad SAW 1440 H pada hari Rabu, 21 Nopember 2018 di lapangan Raden Wijaya Surodinawan Kota Mojokerto Jawa Timur.

Animo masyarakat Kota Mojokerto terhadap Maulid Nabi Muhammad SAW ini begitu unik di jaman now saat ini. Pasalnya, warga masyarakat serta seluruh elemen instansi pemerintah turut serta.
Sehingga oleh pemerintah daerah setempat, setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dijadikan ikon Kota Mojokerto Jawa Timur sebagai wisata Religius. Yang bertujuan untuk menghibur masyarakat Kota Mojokerto dan sekitarnya serta mengingat kembali kelahiran baginda Nabi Agung tersebut.
Berebut Makanan Onde-Onde
Acara ini tentu saja menarik warga masyarakat luar Kota Mojokerto untuk datang menyaksikan keramaian serta kemeriahan Maulid Nabi di Kota Mojokerto.
Oleh Pemkot Mojokerto kegiatan ini dinamakan Kenduri Lintas Budaya. Dalam meramaikan acara peringatan Maulid Nabi, bukan umat muslim saja yang ikut meramaikan. Namun seluruh umat yang ada di Kota Mojokerto ikut serta merayakan dan meramaikan.
Acara yang disajikan oleh Pemkot Mojokerto Jawa Timur tersebut dikemas dengan membawa 5000 buah cobek (red, Layah bahasa Jawa ) selain itu pula, ditampilkannya kesenian tradisional dari masing-masing peserta, seperti Reog Ponorogo, Barongsai, parade Pataka, Drum Band, Ikatan Gus dan Yuk Kota Mojokerto.
Kegiatan dimulai dari SMA Islam Brawijaya Jalan Raya Surodinawan menuju Lapangan Raden Wijaya Surodinawan, disambung dengan peserta dari OPD yang memakai batik rengkik.
Berjalan kaki sambil membawa tumpeng agung, gunungan onde-onde, tidak ketinggalan membawa asahan cobek ( layah ) berisi nasi kuning dan lauk untuk kenduri.
Kegiatan tersebut dibuka Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Harlistyati, yang dilanjutkan membaca sholawat bersama-sama dan  kisah Nabi Muhammad dari  Diba’.
Acara ditutup dengan kenduri bersama, warga masyarakat juga memperebutkan gunungan onde-onde.

Kenduri Nasi Kuning
Inisiatif acara Maulid Nabi dengan Kenduri 5000 buah Layah (cobek) ini, Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus. Namun tahun ini, beliaunya tidak bisa mendampingi warga Kota Mojokerto untuk ikut meramaikan acara ini.
Sehingga acara Maulid Nabi dengan ikon Kenduri Lintas Budaya ini, hanya didampingi Sekretaris Daerah Harlistyati. Namun demikian tidak mengurangi kemeriahan acara tersebut.
Dapat dilaporkan, menukil pernyataan dari Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus, gagasan Maulid Nabi Muhammad digelar semeriah ini. Dan, seluruh peserta harus membawa cobek atau Layah. Dikarenakan di jaman now saat ini, kerukunan warga berkurang dan cenderung individu.
Pada jaman dahulu, dalam memperingati acara Maulid Nabi selalu menggunakan Layah atau cobek sebagai tempayan. Kemudian dibawa ke Mushola atau ke masjid untuk dimakan bersama-sama.
Kerukunan warga masyarakat dikala itu, menginspirasi Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus untuk mengajak warga masyarakatnya tetap guyup rukun dan , kalau bisa acara ini bisa dijadikan ikon Kota Mojokerto sebagai kalender wisata tetap. ( wib)  



DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS