INI KRETERIA PENILAIAN KIRAP PANCASILA

Ilustrasi ; Pawai Kirab Pancasila

MOJOKERTO, Kirab Pancasila Kota Mojokerto memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022 berlangsung meriah. Parade yang diikuti puluhan lembaga SD dan SMP negeri ini bakal disambut antusias oleh warga Kota Mojokerto.

Menurut Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Mudjoko masing-masing kelompok jenjang pendidikan akan bersaing untuk memperebutkan jadi peserta terbaik. ’Penampilan Kirab Pancasila dari titik pemberangkatan hingga finish akan dinilai oleh tim juri.

Kirab ini merupakan harmonisasi dan karena bertemakan Pancasila. Menurut Joko, penilaian harmonisasi mencakup kekompakan dan keselarasan dari rangkaian barisan Kirab Pancasila.

Barisan pengibar bendera di urutan paling depan. Kemudian disusul barisan pembawa lambang Pancasila. Sedangkan di barisan paling akhir akan menampilkan seni dan budaya khas sekolah masing-masing. ’’Tiga barisan ini harus harmoni. Apabila peserta kompak dan serasi, maka juri akan memberi penilaian lebih,’’ jelasnya.

Peserta juga bisa mendapat poin tambahan dari sisi kreativitas. Dengan demikian, setiap peserta bisa menampilkan kreasi untuk memikat dewan juri. Kreativitas yang ditampilkan tetap harus tetap berkaitan dengan semangat yang diusung dalam Kirab Pancasila. Yakni terkait nasionalisme, patriotisme, maupun kreasi seni dan kebudayaan daerah.

Titik start di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Gajah Mada, Kirab Budaya akan diberangkatkan Sabtu, (1/10) pukul 14.00. Kirab akan melalui rute sepanjang 2,5 kilometer melewati Jalan Bhayangkara. Perjalanan berlanjut menuju Jalan PB Sudirman hingga Jalan Letkol Sumardjo. Kirab akan berakhir di Rumah Rakyat atau Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto di Jalan Hayam Wuruk.

Kegiatan dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila ini juga didukung Dikbud Kota Mojokerto, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Negeri Kota Mojokerto, Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI), dan Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) Kota Mojokerto. (yud)

RATUSAN SEKOLAH di KOTA TERAPKAN SISTEM MERDEKA

Amien Wachid Kadis P & K Kota Mojokerto

MOJOKERTO, Ratusan sekolah di Kota Mojokerto bakal menerapkan kurikulum merdeka. Penerapan kurikulum ini diikuti tiga jalur, yakni mandiri berubah, mandiri belajar, dan mandiri berbagi.

Kurikulum ini diikuti 64 TK, 59 SD, dan 19 SMP selama tahun ajaran baru 2022/2023.’’Mereka sudah daftar untuk menerapkan implementasi kurikulum merdeka (IKM). Beda-beda pilihannya, sesuai dengan kesiapan sekolah. Sekolah dibebaskan memilih dari jalur tersebut,’’ jelas Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto Amin Wachid melalui Kepala Bidang SMP Dinas P dan K Kota Surakarta Lucky Hariyanti Budiono.

Untuk sementara ini jalur mandiri berbagi belum bisa diterapkan pada lembaga di Kota Mojokerto. Pasalnya, di Kota Mojokerto belum ada sekolah penggerak. Sementara jalur ini hanya bisa diterapkan bagi satuan pendidikan yang sudah menjalankan sekolah penggerak.

’’Khusus mandiri berbagi, itu kurikulumnya dibentuk sendiri oleh sekolahnya termasuk buku pembelajarannya. Tapi, untuk di kota, belum ada sekolah penggerak, jadi belum bisa diterapkan,’’ jelas dia.

Target dinas pendidikan menerapkan secara keseluruhan kurikulum merdeka selama tiga tahun ke depan. Kurikulum merdeka, lanjut dia, lebih ditekankan pada penggarapan proyek untuk siswa. Itu disesuaikan dengan bakat masing-masing siswa. ’’Mulai tahun ini, penerapan kurikulum merdeka hanya berlaku bagi kelas VII. Sedangkan yang jenjang SD diterapkan pada kelas I sampai IV,” Kata Ia.

Masih kata Lucky, adapun penerapan kurikulum merdeka di sekolah, tak berimbas pada jam pembelajaran. Sebab, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berlangsung normal seperti penerapan pada kurikulum 2013.

’’Sejauh ini, untuk penerapan kurikulum merdeka jamnya sama dengan kurikulum 13. Hanya saja, memang dalam kurikulum merdeka ini, sekolah dituntut untuk membentuk profil Pancasila di setiap mapelnya,’’ tandasnya. (yud)


BENTUK KARAKATER ANAK, DINAS P & K BANGKITKAN PERMAINAN TRADISIONAL

Permainan Anak Jadul, Egrang.

MOJOKERTO, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto Amin Wachid  coba menghidupkan kembali permainan tradisional di sekolah. Upaya ini dianggap strategi penguatan pendidikan karakter untuk membentuk profil pelajar Pancasila.

Implementasi konsep itu, lanjutnya, akan dilaksanakan setiap jam istirahat sekolah yakni pukul 08.40 WIB sampai pukul 09.10 WIB. “Pendidikan berbasis budaya lokal ini sudah dituangkan dalam surat nomor:420/1146/417.501/ 2022 Dinas P dan K Kota Mojokerto bersama empat implementasi program lainnya pada Jumat, 25 Maret kemarin. Permainan tradisional akan diiringi dengan diselingi pemutaran sound Gending Jawa atau lagu Dolananl,” ucapnya.

Amin menambahkan implementasi pendidikan karakter tidak hanya ditujukan kepada para siswa. Para tenaga pendidik, mulai kepala sekolah dan para guru juga berkewajiban mengimplementasikannya, antara lain dengan sikap ramah, menunjukkan senyum saat menyambut siswa yang baru datang dan sampai di gerbang sekolah.

“Guru menyambut para siswa di gerbang sekolah dengan menyapa, tersenyum, memberikan salam. Selain itu juga tidak segan mengucapkan maaf, dan terimakasih kepada para peserta didik,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa untuk pendidikan karakter juga diterapkan literasi rohani sesuai keyakinan dan agama masing-masing. Kegiatan ini dilakukan selama 15 menit sebelum memulai pembelajaran pada pukul 06.45 WIB.

“Tak hanya itu, program Peningkatan Iman dan Takwa di Sekolah (NING ITA Di Sekolah) akan dilaksanakan dua kali dalam sepekan. Di hari Kamis dan Jumat pada jam terakhir pembelajaran baik sekolah negeri maupun swasta. Ini jadi penguatan kemampuan dasar keagamaan peserta didik sesuai agamanya masing-masing,” ucap Amin.

Penerapan pendidikan kearifan dilaksanakan sejak Senin, 28 Maret 2022 mulai PAUD/TK, sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP) negeri maupun swasta se Kota Mojokerto

OPD setempat belakangan mengedepankan pendidikan karakter bagi anak-anak dan harus menjadi prioritas. Salah satunya sebagai sarana memberikan edukasi kepada generasi muda tentang kearifan lokal yang menjadi bagian penting dalam rangka pembangunan Kota Mojokerto menuju Kota Pariwisata yang berbasis sejarah dan budaya.

Edukasi tentang kearifan lokal (local wisdom) bagi anak-anak antara lain dapat diwujudkan dengan cara menghidupkan kembali permainan tradisional di sekolah. Cara ini dianggap dapat melestarikan budaya sekaligus mengurangi dampak pemakaian gadget pada anak-anak. (yud)



DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS