VAKSIN PERTAMA, PRESIDEN JOKO WIDODO

Presiden Joko Widodo menerima vaksinasi gelombang pertama pada Rabu (13/1). Dok Agus Suparto

Joko Widodo Presiden menceritakan tahapan vaksinasi yang dilaluinya. "Tekanan darah saya diukur, 130/67 mmHg, normal. Lalu saya ditanyai, 'Pernah terkonfirmasi positif Covid-19, pernah batuk atau pilek beberapa hari terakhir, pernah mengidap penyakit jantung, atau penyakit lain seperti ginjal, dan lain-lain?' Semua saya jawab tidak, "kata Jokowi.

Setelah itu, Jokowi menyingsingkan lengan kemeja putihnya. Vaksinator dr Abdul Muthalib kemudian menyuntikkan vaksin ke lengan presiden.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Pada pukul 09.42 WIB, pagi ini, saya memulai ikhtiar besar sebagai warga negara Indonesia untuk terbebas dari pandemi ini dengan menerima vaksin Covid-19, ”kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, vaksin Covid-19 dari Sinovac telah melewati tahapan yang ketat dari BPOM dan MUI. Karena itu, dia mengajak semua pihak agar tidak ragu. "Saya berharap vaksinasi Covid-19 yang tahapannya sudah dimulai hari ini berjalan dengan lancar," katanya. (MJ-1).




 


SIDAK KOMISI II DPRD KOTA MOJOKERTO DI GMSC, SEGERA PANGGIL KONTRAKTOR

Komisi II DPRD Kota Mojokerto Sidak ke Lokasi gedung GMSC. Yang atap plafon nya runtuh Sabtu 9 Januari 2021 malam.
Runtuhnya atap plafon gedung Graha Mojokerto Service City (GMSC) Kota Mojokerto Jawa Timur, yang terjadi pada hari Sabtu 9 Januari 2021 sekitar pukul 19.05 WIB. Hingga saat ini, belum ada perbaikan. Meski pelayanan publik tetap berjalan sebagaimana mana mestinya.

Dari tim identifikasi Polres Mojokerto Kota dan tim Intel Kejari Kota Mojokerto Jawa Timur, sudah turun tangan untuk melakukan olah TKP. Namun hingga kini belum dilakukan press release untuk mengetahui penyebab, ambrolnya atap plafon gedung GMSC lantai satu itu. Dari anggota dewan komisi II, DPRD Kota Mojokerto pun, turun kelapangan untuk melakukan penyidikan mendadak atau sidak lokasi TKP, Rabu 12 Januari 2021. Wakil rakyat berupaya membantu memberikan solusi. Manakala, dari pihak Kepolisian Polres Mojokerto Kota sudah menyerahkan hasil identifikasi nya.

Pemkot Mojokerto akan menggunakan anggaran dari DPUPR, untuk rehabilitasi plafon yang ambruk itu. Sepintas gedung GMSC tampak, gagah. Jikalau dilihat dari depan. Pembangunan multi years itu, menelan anggaran Rp. 65 Milyar. Dikerjakan pada tahun 2016 untuk pondasi nya, dan tahun 2017 untuk pembangunan gedung nya oleh PT Aditex Indo Perkasa.

Pada awalnya, tim OPD terkait dari Pemkot Mojokerto semangat untuk melakukan perbaikan plafon yang runtuh itu. Demi kenyamanan pelayanan publik. Namun, hingga saat ini belum ada realisasi. Disebabkan, belum ada penyerahan hasil olah TKP dari Polres Mojokerto Kota kepada pihak OPD terkait. Komisi II DPRD Kota Mojokerto, dalam waktu dekat akan memanggil kontraktor yang mengerjakan gedung GMSC beserta OPD terkait. Hal itu diungkapkan oleh Rizki Pancasialawan Ketua Komisi II DPRD setempat  kepada wartawan usai melakukan sidak.

Diharapkan, Pemkot Mojokerto dalam melakukan pembangunan menggunakan kontraktor bonafid atau kontraktor plat merah. Yang berpengalaman dalam bangunan gedung bertingkat,' ujar Rizki. Sementara Kadis PUPR dan PKP Mashudi mengatakan, anggaran untuk renovasi bisa digunakan. Manakala hasil evaluasi dari Polres Mojokerto Kota sudah diserahkan. (MJ-1).



ISTRI TERPAKSA DI JUAL DI HOTEL GARA GARA CORONA

Ilustrasi Protitusi Online Treesome.
Jikalau ada suami paling koplak bin dargombes di Gresik Jawa Timur, mungkin Alfian Zulfikar alias Epen (39), orangnya. Mentang - mentang istrinya bahenol bin komes, dijual dikamar hotel. Tarif nya lumayan selangit, sekali pake Rp. 1.500.000,- dengan durasi dua jam dengan gaya bertiga alias treesome. Lengkap dengan ube rampenya. Buset dah, kata orang Betawi punye. Untungnya bisnis esek-esek online sang Epen ini, tercium polisi Polres Mojokerto Kota Jawa Timur. Epen pun, terancam mendekam di hotel prodeo selama 20 tahun penjara. Tapi, sebelumnya, teronge di balsem sampai gibras-gibras. Gara-gara wabah Corona, jualan dirumah makin laris manis. Kulkas habis, sepeda motor  laku keras, perabotan rumah tangga juga ikut laku dijual buat tambal butuh keseharian. Karena kalah sama butuh dan sudah tidak ada aset yang dijual lagi. Boleh juga nih, istri yang masih kinyis-kinyis, komes lagi. Bungkus Manggg…sudah gelap mata, si Epen. Istrinya pun dijual secara online via medsos Twitter. Sejak kondisi rumah tangga mengalami resesi dan rupiah terus melemah. Bagaimana caranya mempertahankan gempuran wabah Corona ini, jangan kan dua kuartal. Baru setengah kuartal saja, ekonomi keluarga Epen. Sudah blingsatan seperti cacing kepanasan. Menyusul Singapura yang sudah resesi terlebih dahulu. Dalam hati, Epen mengumpat-umpat, Corona sialan!!! Muncul ide nakal, setelah, ekonomi Epen, sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Ditambah orang tuanya juga sakit. Butuh suntikan anggaran besar. Untuk kebutuhan rumah tangga. Sementara kerja sama dengan pihak pemerintah untuk mendapatkan Adv. Juga Gatot alias gagal total. Tiba-tiba muncul ide nakal, bagaimana kalau “menjual” istrinya saja? Sebagai asset tetap dalam penguasaannya, tapi pihak lain bisa menikmati “jasa”-nya. barang satu jam dengan cost yang layak. Prinsipnya: di sana senang, di sini juga senang. “Pokoknya di mana-mana hatiku juga senang, la la la la…….!” Kata Epen dalam hati. Epen kemudian merepresentasikan gagasannya itu di depan istri nya, selaku sivitas akademika. Awalnya istri nya keberatan. Merasa dirinya masih cantik, tentu masih banyak peminatnya, terutama para pecinta benda purbakala. Tapi bayangkan, jika sampai diantri 10 orang dalam sehari, apa nggak boncos itu barang?. Karena terus dilobi tanpa henti, akhirnya sang istri bersedia juga jadinya. Mulailah Epen buka layanan lewat aplikasi online. Dipasanglah foto istrinya yang sudah dipoles, yang katanya seperti ban radial, punya daya cengkeram luar biasa. Tarifnya nggak usah mahal-mahal cukup Rp 1500.000,-. Plus prangko hotel dan tanpa PPN 10 persen.

Ternyata tawaran ada yang masuk. Tapi namanya pasar bebas,  meski sudah begitu murah masih saja ada yang mencoba menawar. “Maaf belum bisa, modalnya saja sudah lebih dari itu,” kata Epen dalam jawaban medsosnya. Tapi pada akhirnya konsumen yang ngalah, dan dapatlah Epen uang penglaris. Yang menarik, ketika istri Epen dikencani di hotel oleh peminat, Epen juga berada di kamar yang sama. Selesai transaksi dan dibayar, tamu pulang Epen pun memberikan uang pada istrinya Rp 1.400.000,- karena yang Rp 100.000,- untuk dirinya sebagai komisi. Bahkan kepada konsumen yang mau pulang, sempat-sempatnya Epen pesan, “Kalau enak, tolong beritahu ke kawan-kawan ya….” Begitulah, setiap ada konsumen.  Tapi lama-lama mesum online  ini terendus polisi, sehingga suami istri koplak itu ditangkap. Keduanya mengakui apa adanya. 

tsk. Epen bersama Wakapolres Mojokerto Kota Jatim, Kompol Iwan Sebastian dalam Press Confrence. Rabu 12 Januari 2021.

Waka Polresta Mojokerto Kota, Kompol Iwan Sebastian kepada wartawan pada waktu konfrensi pers mengatakan, penangkapan ini bermula dari laporan masyarakat,  adanya portirtusi online dengan sistem threeshome. “Sat Reskrim Polres Mojokerto Kota  melakukan penggrebekan terhadap pelaku, istrinya serta pria hidung belang di kamar hotel,” kata Waka. Selasa (12/01/2021). Tak hanya berhasil meringkus tersangka, Polisi juga mengamankan beberapa barang bukti dari penggerebekan di Hotel Raden Wijaya Kota Mojokerto. “Dua buah kondom bekas terpakai, 1 sisa kondom merk sutra, satu buah Dompet warna coklat, uang tunai sebesar Rp.1.500.000, handphone Redmi note 9 warna hitam, satu unit sepeda motor,  handuk ada bercak darah, satu sprei dan satu lembar selimut,” jelasnya.(MJ-1)

 




DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS