Roman Torres pemain asal Panama menjadi pemain terberat di Piala Dunia 2018. Dirilis di website resmi FIFA, Roman memiliki berat badan 99 kilogram dengan tinggi 188 sentimeter. Ia pun memiliki indeks massa tubuh 28,01 kg/m2 yang termasuk kategori overweight. Foto: Carlos Lemos/Reuters
PEMKOT MOJOKERTO KERJASAMA DENGAN LAN
REDAKSI - Juni 03, 2018
INOVASI PUBLIK demi kesejahteraan rakyat. Walikota
Mojokerto Mas’ud Yunus dengan Wakil Walikota Suyitno selalu berupaya untuk
menggali inovasi demi kesejahteraan rakyatnya. Seperti diketahui, Kota
Mojokerto tidak mempunyai sumber daya alam ( SDA ).
Agar
masyarakat Kota Mojokerto bisa sejahtera Walikota dan Wakil Walikota
meningkatkan sumberdaya manusia ( SDM ) warga Kota Mojokerto. Pendidikan warga
Kota Mojokerto minimal SMA Sederajat atau ditingkatkan hingga S1, dan semua
pendidikan warga Kota Mojokerto ditopang oleh Pemkot Mojokerto.
Agar SDM warga Kota Mojokerto bisa
sejahtera, Pemkot Mojokerto bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara
(LAN) untuk membentuk Laboratorium Inovasi Pelayanan Publik. Yang mana,
kerja-sama tersebut ditandai dengan penanda-tanganan komitmen Kepala Perangkat
Daerah tentang Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018.
Sebelum
inovasi digali dengan baik, Pemkot Mojokerto juga ingin meningkatkan SDM dari
para OPD setempat. Agar jangan sampai timpang, manakala ingin masyarakat Kota
Mojokerto Sejahtera. SDM para OPD juga harus ditingkatkan untuk menambah
inovasi dalam mensejehterakan masyarakat.
Kepala
Bakesbang Mojokerto Anang Fatuhroji dengan Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus
membuat terobosan One Agency One Innovation, yang disaksikan Plt. Sekda Kota
Mojokerto. Serta seluruh Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot
Mojokerto.
Untuk menunjang SDM perangkat daerah. Untuk itu Pemkot Mojokerto
bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara ( LAN). Kepala Pusat Inovasi
Administrasi Negara LAN, Andi Taufik menerangkan, bahwa kerja-sama pembentukan
Laboratorium Inovasi Pelayanan Publik yang digagas institusinya itu bertujuan
mendorong One Agency One Innovation, dan dalam rangka mewujudkan Nawa Cita
serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Program One Agency
One Innovation merupakan gagasan/ide
kreatif yang orisinil maupun adaptasi/modifikasi untuk pelayanan publik yang memberikan
manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat Kota
Mojokerto", terang Andi Taufik.
Program inovasi sebelumnya program
prioritas bidang. Sekarang telah menjadi program prioritas nasional oleh
Bappenas. Sementara Kota Mojokerto sudah cukup terkenal dan banyak program
inovasi serta kreatifitas yang sudah dihasilkan.
"Diharapkan pada program
kegiatan ini seluruh OPD bisa menghasilkan inovasi-inovasi baru yang tujuannya
meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat", jelasnya.
Andi
Taufik mengatakan, inovasi adalah sesuatu yang dinamis dan berkembang bahkan
masyarakat yang dilayani juga ikut berkembang.
“Saluran informasi dari
masyarakat juga semakin terbuka, karena itu cara melayani kita tentu harus
mejadi lebih baik dan diperbarui dengan menciptakan inovasi-inovasi di dalam
pelayanan public",jelas Andi.
Innovation
Readiness Level (tingkat kesiapan inovasi daerah) yang utama adalah strong
commitmen dari pucuk pimpinan dan Kepala Perangkat Daerah. "Membuat
perubahan sama dengan menegakkan benang basah, harus dipegang dari atas, bukan
dari bawah. Artinya bahwa inovasi harus
dimulai dari unsur pimpinan. Pimpinan adalah roll model dalam berinovasi.
Pada
kesempatan yang sama, Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus ketika itu berharap,
akan pentingnya pelayanan publik dalam penyelenggaraan pemerintahan. Kerjasama Pemkot
Mojokerto dan LAN akan mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik di
Kota Mojokerto.
Mas'ud Yunus memaparkan, keberhasilan
dan permasalahan yang dihadapi Kota Mojokerto. “Kota Mojokerto tidak banyak
memiliki Sumber Daya Alam, yang ada hanya SDM, oleh karena itu fokus
pembangunan kota Mojokerto diarahkan pada peningkatan kualitas SDM, dengan visi
untuk mewujudkan Kota Mojokerto sebagai Service City (kota pelayanan) yang
maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral", paparnya.
Kota
Mojokerto adalah kota kecil, kota penyangga pertumbuhan perekonomian ibukota
Propensi Jawa Timur. " Pendeknya jarak antara Mojokerto dan Surabaya, membuat
luberan pertumbuhan ekonomi Surabaya ke Kota Mojokerto begitu pesat.
Kalau
tidak mampu mengantisipasi perkembangan ekonomi tersebut, Kota Mojokerto akan menjadi Kota mati. Oleh karenanya, agar produk
jasa dan layanan masuk Kota Mojokerto, kita harus siapkan SDM nya. Sehingga Kota
Mojokerto akan ramai dan meningkatkan
peredaran uang sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Mojokerto", ujar Mas’ud
Yunus. (wib)
PEMKOT MOJOKERTO JAMIN KESEHATAN WARGANYA
REDAKSI - Juni 03, 2018
KESEHATAN ITU PENTING. Walikota Mas’ud
Yunus dan Wakil Walikota Suyitno tidak ingin warga Kota Mojokerto kesehatannya
tidak terjaga dengan baik. Agar kesehatan warga Kota Mojokerto tetap terjaga,
Walikota dan Wakil Walikota Mojokerto mendaftarkan warganya ke BPJS Kesehatan.
Program universal healt coverage (UHC) dengan anggaran APBD harus tepat sasaran.
Setiap bulan Pemkot Mojokerto harus mengeluarkan anggaran senilai Rp 1,3
Miliar untuk BPJS Kesehatan warga Kota
Mojokerto sebanyak 57.365 orang warga yang tergolong ekonomi kurang mampu
maupun yang mampu.
Humas
BPJS Kesehatan Mojokerto Budi Setiawati mengatakan, saat ini terdapat 57.365
jiwa penduduk Kota Mojokerto yang iuran bulanannya ditanggung pemerintah
setempat.
"Nilai
iurannya Rp 23 ribu per jiwa per bulan," kata Setiawati.
Kepala
Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Christiana Indah Wahyu mengatakan, bantuan iuran
BPJS Kesehatan bagi 57.365 jiwa warga Kota Mojokerto menjadi bagian dari upaya
untuk mencapai program UHC. Untuk mencapai program ini, setidaknya 90% dari
jumlah penduduk menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Saat
ini 98,8% dari 144.913 penduduk Kota Mojokerto terdaftar sebagai peserta BPJS
Kesehatan. Jumlah itu termasuk penerima bantuan iuran dari pemerintah pusat
atau pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan peserta BPJS Kesehatan mandiri.
"Mulai
Desember 2017 iuran BPJS Kesehatan 57.365 jiwa dibayar Pemkot Mojokerto
sepenuhnya, Rp 23 ribu per jiwa per bulan," Kata ia.
Sebelum
program UHC dijalankan, pihaknya menerapkan program Total Coverage. Untuk
mendapatkan layanan kesehatan gratis, warga Kota Mojokerto cukup membawa KTP
dan kartu keluarga (KK).
"Karena
aturan terbaru mengharuskan warga menjadi peserta BPJS, maka kami alihkan ke
BPJS Kesehatan," ujarnya.
Untuk
membayar iuran BPJS Kesehatan bagi 57.365 warganya, Pemkot Mojokerto harus
menggelontorkan dana Rp 1.319.395.000/bulan. Praktis dalam setahun, pemerintah
harus menyiapkan anggaran Rp 15.832.740.000,-
Dari
57.365 jiwa warga Kota Mojokerto yang ditanggung pemerintah, mereka bukan saja
dari golongan ekonomi pra sejahtera saja, mereka yang mampu juga dibantu.
Berdasar
data tabulasi di Dinas Sosial Jumlah penduduk pra sejahtera saat ini 23.109
jiwa. Mereka masuk dalam kategori sangat miskin, miskin, hampir miskin dan
rentan miskin.
Jumlah
penduduk pra sejahtera turun jika dibandingkan tahun 2017 di angka 23.459 jiwa.
Namun dalam hal jaminan kesehatan, seluruh penduduk miskin tersebut mendapatkan
bantuan iuran dari pemerintah pusat atau sudah memegang KIS.
Program
UHC digunakan untuk warga Kota Mojokerto dan sudah menjadi kebijakan Wali Kota
Mas'ud Yunus. Wali Kota ingin akses pelayanan dan pembiayaan kesehatan supaya
tak lagi menjadi beban masyarakat," terangnya. ( Wib )
DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS