PEMKOT MOJOKERTO JAMIN KESEHATAN WARGANYA

Baca Juga


KESEHATAN ITU PENTING. Walikota Mas’ud Yunus dan Wakil Walikota Suyitno tidak ingin warga Kota Mojokerto kesehatannya tidak terjaga dengan baik. Agar kesehatan warga Kota Mojokerto tetap terjaga, Walikota dan Wakil Walikota Mojokerto mendaftarkan warganya ke BPJS Kesehatan. 

Program universal healt coverage (UHC) dengan anggaran APBD harus tepat sasaran. Setiap bulan Pemkot Mojokerto harus mengeluarkan anggaran senilai Rp 1,3 Miliar  untuk BPJS Kesehatan warga Kota Mojokerto sebanyak 57.365 orang warga yang tergolong ekonomi kurang mampu maupun yang mampu.

Humas BPJS Kesehatan Mojokerto Budi Setiawati mengatakan, saat ini terdapat 57.365 jiwa penduduk Kota Mojokerto yang iuran bulanannya ditanggung pemerintah setempat.
"Nilai iurannya Rp 23 ribu per jiwa per bulan," kata Setiawati.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Christiana Indah Wahyu mengatakan, bantuan iuran BPJS Kesehatan bagi 57.365 jiwa warga Kota Mojokerto menjadi bagian dari upaya untuk mencapai program UHC. Untuk mencapai program ini, setidaknya 90% dari jumlah penduduk menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Saat ini 98,8% dari 144.913 penduduk Kota Mojokerto terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Jumlah itu termasuk penerima bantuan iuran dari pemerintah pusat atau pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan peserta BPJS Kesehatan mandiri.

"Mulai Desember 2017 iuran BPJS Kesehatan 57.365 jiwa dibayar Pemkot Mojokerto sepenuhnya, Rp 23 ribu per jiwa per bulan," Kata ia.

Sebelum program UHC dijalankan, pihaknya menerapkan program Total Coverage. Untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis, warga Kota Mojokerto cukup membawa KTP dan kartu keluarga (KK).

"Karena aturan terbaru mengharuskan warga menjadi peserta BPJS, maka kami alihkan ke BPJS Kesehatan," ujarnya.

Untuk membayar iuran BPJS Kesehatan bagi 57.365 warganya, Pemkot Mojokerto harus menggelontorkan dana Rp 1.319.395.000/bulan. Praktis dalam setahun, pemerintah harus menyiapkan anggaran Rp 15.832.740.000,-

Dari 57.365 jiwa warga Kota Mojokerto yang ditanggung pemerintah, mereka bukan saja dari golongan ekonomi pra sejahtera saja, mereka yang mampu juga dibantu.

Berdasar data tabulasi di Dinas Sosial Jumlah penduduk pra sejahtera saat ini 23.109 jiwa. Mereka masuk dalam kategori sangat miskin, miskin, hampir miskin dan rentan miskin.

Jumlah penduduk pra sejahtera turun jika dibandingkan tahun 2017 di angka 23.459 jiwa. Namun dalam hal jaminan kesehatan, seluruh penduduk miskin tersebut mendapatkan bantuan iuran dari pemerintah pusat atau sudah memegang KIS.

Program UHC digunakan untuk warga Kota Mojokerto dan sudah menjadi kebijakan Wali Kota Mas'ud Yunus. Wali Kota ingin akses pelayanan dan pembiayaan kesehatan supaya tak lagi menjadi beban masyarakat," terangnya. ( Wib )



DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS