Kawal Pengamanan Minyak Goreng Curah Rakyat, Mendag Lutfi: Sesuai Target, Minyak Goreng Sudah Tersedia di 10 Ribu Titik

Baca Juga

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan meninjau implementasi penjualan program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) di Pasar Kampung Ambon, Jakarta, Selasa 7 Juni 2022. (dok humas)

JAKARTA,  Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan sistem distribusi closedloopMinyak Goreng Curah Rakyat dengan harga terjangkau berjalan sesuai rencana. Kementerian Perdagangan mencatat telah ada lebih dari 10 ribu pengecer minyak goreng curah, dan jumlah ini akan terus ditingkatkan. 

Hal  tersebut  disampaikan  saat Mendag Lutfi  meninjau Pasar Kampung  Ambon, Jakarta Timur, Selasa (7/6) pagi. Turut mendampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan.

“Kami meninjau langsung ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga dari Program Minyak Goreng  Curah Rakyat dalam jaringan closed loop Pelaku Usaha Jasa Logistik dan Eceran (PUJLE). Dalam dua minggu, program minyak goreng curah rakyat akan menjangkau 10ribupengecer yang termasuk  dalam 10ributitik yang telah ditetapkan. Kemendag berencana untuk menaikkan targetnya menjadi 30 ribu pengecer di 10 ribu titik penjualan di pasar,” kata Mendag Lutfi.

Mendag  Lutfi juga  mengatakan, semua  segmentasi distribusi  minyak goreng curah rakyat  ini dijalankan melalui aplikasi digital sehingga proses distribusi dapat dipantau secara real-time. “Sifat real-timeini juga memungkinkan pemerintah mengetahui jika ada hambatan atau ketersendatan distribusi,”jelas Mendag Lutfi.

Distribusi minyak goreng curah, lanjut Mendag Lutfi, dikoordinasikan dengan Satuan Tugas Pangan Kepolisian Republik Indonesia, Kejaksaan Agung, dan Tentara Nasional Indonesia. 

“Oleh sebab itu, kami  minta pelaku usaha dalam  tata niaga minyak goreng untuk  mengikuti aturan pemerintah. Hal ini demi memastikan ketersediaan dan keterjangkauan minyak goreng curah di masyarakat,” kata Mendag Lutfi.

Program  Minyak Goreng  Curah untuk Rakyat  (MGCR) menyediakan minyak  goreng curah hasil alokasi untuk  dalam negeri (domestic market obligation/DMO)  kepada masyarakat dengan harga Rp14.000/liter atau  Rp15.500/kg. Program ini melibatkan produsen CPO sebagai  pemasok bahan baku minyak goreng, produsen minyak goreng sebagai  pemasok minyak goreng curah, pelaku usaha jasa logistik eceran (PUJLE)  dan distributor dalam Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SiMIRAH), pengecer, serta eksportir.

Program  ini diatur  melalui Peraturan  Menteri Perdagangan  (Permendag) Nomor 33  Tahun 2022 tentang Tata   Kelola Program Minyak Goreng   Curah Rakyat (MGCR) untuk mengoptimalkan pendistribusian minyak goreng curah, mulai berlaku pada 23 Mei 2022. Permendag ini mengatur kewajiban bagi seluruh produsen crude palm oil(CPO) dan/atau eksportir CPO, refined,  bleached and deodorized palm oil(RBD Palm Oil); refined, bleached and deodorized palm olein(RBD palm olein), dan used cooking oil(UCO) untuk berpartisipasi dalam program MGCR. Sedangkan, produsen yang tidak   berpartisipasi dilarang mengekspor produk-produk tersebut.Mendag Lutfi juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk menggiatkan kembali ekspor CPO dan produk turunannya.  

Menurut  Mendag Lutfi,  pemerintah berkomitmen  untuk mendorong kenaikan  harga tandan buah segar (TBS)  di tingkat petani. “Kami juga memastikan bahwa ekspor akan  berlangsung segera. Dengan begitu, kami akan memastikan bahwa  harga TBS di tingkat petani juga akan baik. Target kita adalah  tidak kurang dari Rp2.500/kg, bahkan setidaknya mencapai Rp3.000/kg pada kesempatan pertama,”kata Mendag Lutfi.

Per  5 Juni 2022, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan 251 persetujuan ekspor (PE) untuk minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya. PE tersebut adalah untuk ekspor 305.032 ton CPO  dan produk turunannya. Jumlah tersebut mencakup sekitar 29 persen dari rencana ekspor untuk periode Juni yang sebesar 1.040.040 ton. (*/DI)




DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS