DP2KBP2 KAB. MOJOKERTO BERIKAN PELATIHAN WIRA USAHA KEPADA IBU KEPALA RUMAH TANGGA

Pelatihan Wira Usaha Bagi Kaum Ibu Kepala
Rumah Tangga
 Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto melalui program Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan  menyelenggarakan Kegiatan Pelatihan Wirausaha/Tataboga Bagi Perempuan Kepala Keluarga Dan Perempuan Korban Kekerasan pada Hari Senin dan Selasa tanggal 14 dan 15 Juni 2021 di UPT Balai Pelatihan Kerja Jabon Mojokerto. Pelatihan dimaksud memiliki dasar sebagai berikut : Program Kerja Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Mojokerto Tahun 2021. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Dan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak.

Kegiatan ini bertujuan untuk dapat meningkatkan kualitas hidup, penghasilan dan kemandirian perempuan kepala keluarga dan perempuan korban kekerasan  dengan memanfaatkan potensi alam yang berada di lingkungan setempat. pada kegiatan dimaksud jumlah peserta 40 orang yang terdiri dari : 25 orang Perempuan Kepala Keluarga yang ada di Kabupaten Mojokerto. 15 orang Perempuan Korban Kekerasan. Pada kegiatan pelatihan tersebut, bapak Kepala Dinas Pengendalian, Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto Drs. Joedha Hadi Soewignjo E.S.B memberikan sambutan dan arahan sekaligus membuka secara resmi kegiatan pelatihan tersebut. Bapak Kepala Dinas P2KBP2 dalam arahanya menyampaikan ada 8 kunci sukses dalam berwirausaha yaitu : SDA terkait Bahan Baku, SDM,  Pembukuan sederhananya,  Teknologi tepat guna,  Packing, Marketing, Modal dan Legalitas product. Ini semua semua sesuai Intruksi Presiden dan Menteri Dalam Negeri dimasa pandemi covid 19 agar ekonomi tetap bangkit. Pelatihan yang berlangsung selama 2 hari tersebut memuat berbagai materi terkait wirausaha yang dibawakan oleh narasumber yang membidangi wirausaha secara professional, diantaranya sebagai berikut :

1.            Dra.Ec.Tatik Lutfiati, ST membawakan materi terkait Managemen dan  Kecerdasan Berwirausaha, Perencanaan Usaha (Business Plan).

2.            Siti Indriastuti,S.Si, Apt dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto membawakan materi terkait Prosedur Penerbitan SPP-IRT (Sertifikat Produk Pangan Industri Rumah Tangga).

3.            Dra. Siti Saharia Mahindar merupakan narasumber dari Lumajang yang mendapatkan penghargaan "Upakarti" dari Bapak Presiden RI terkait Pemberdayaan UKM untuk Masyarakat dimana membawakan materi terkait Praktek Olahan Puding dari bahan daun kelor, Legit Roll dari bahan tepung Cassava, Onde-onde dari bahan Telo Ungu, Abon dari Bahan ayam. (*/wib)

TINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN TANDA TANGAN ELEKTRONIK

Ning Ita Sosialisasi TTE Di Ruang Sabha 
Mandala Madya

Rencana Pemkot Mojokerto Jawa Timur berlakukan tanda tangan elektronik (TTE), akan segera direalisasikan, guna meningkatkan percepatan pelayanan publik lebih cepat, tepat dan mudah. Hal itu di ungkapkan, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari, disela-sela sosialisasi Implementasi tanda tangan elektronik, Rabu 23 Juni 2021 di ruang Sabha Mandala Madya. Dikatakan Ning Ita sapaan akrab Walikota Mojokerto,  Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemkot Mojokerto dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) sudah ditanda tangani pada bulan Februari 2020 lalu. Nmun  karena masih dalam suasana pandemi covid-19, maka  PKS tersebut baru dilanjut saat ini. Dengan diberlakukannya  TTE  dapat mengurangi penyebaran virus covid-19, karena tidak lagi tanda tangan manual, hanya melalui aplikasi sehingga tidak disentuh orang lain hanya diri sendiri.  Selain itu manfaat TTE ini juga dapat mensukseskan program kepala daerah dengan system pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), salah satu solusi yakni, tanda tangan elektronik. “ TTE ini bagian dari SPBE, dengan diterapkannya TTE maka, bisa mengurangi perijinan birokrasi. Kita tahu, masyarakat menuntut pelayanan publik cepat, tepat dan gampang. Kini saat yang tepat, sebagai abdi Negara, dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat dengan menerapkan tanda tangan  elektronik, mendukung beberapa tujuan itu. “  Melalui Forum ini, Saya tekankan kepada seluruh perangkat daerah mulai dari eselon II,III dan IV dan Kepala kelurahan diharapkan, menerapkan tanda tangan elektronik, dalam menyampaikan informasi percepatan pelayanan public. TTE diharapkan, tidak hanya sebatas e-surat saja, namun bisa dimanfaatkan untuk kepentinganlain. “E-Government harus diterapkan di seluruh lini. Pada kesempatan tersebut Gaguk Tri Prasetyo Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, selaku pelaksana kegiatan mengatakan, berdasarkan data dari BSSN selama masa pandemi telah terjadi peningkatan serangan siber.  Salah satu proteksi dalam menangkal hal tersebut adalah dengan penerapan TTE. Sesuai dengan UU ITE maka, TTE ini memiliki kekuatan hukum yang sama dengn tanda tangan biasa.

Peserta Sosialisasi TTE
Sesuai dengan protap SPBE yang telah ditetapkan, target capaian SPBE hingga akhir tahun 2023, sebagai kategori sangat baik. “Untuk memacu hal itu, salah satu variabel pengamanan TIK yang sekarang, dalam bentuk TTE” ungkapnya.  Dengan TTE dapat meminimalkan pemalsuan dokumen. “ Dengan aplikasi e-surat semua kepala OPD dapat menverifikasi dan melakukan tanda tangan secara online, real time, any whare dan any time,” papar Gaguk . 
Sosialisasi TTE ini berlangsung 2 hari tanggal 23-24 Juni 2021. Untuk hari pertama dengan Narasumber secara virtual, Imam Resti Muhtahar Kepala Sub bagian  Tata Usaha, Balai Sertifikasi Elektronik  BSSN, yang diikuti kepala OPD dan lurah se-Kota Mojokerto dan juga dihadiri oleh Plh.Sekretaris Daerah, Asisten dan staf ahli. Adapun hari kedua diikuti oleh operator OPD se-Kota Mojokerto. (adv /wib)

 

 

INOVASI ASN DITENGAH PANDEMI COVID 19 DALAM PELAYANAN PUBLIK

Ning Ita Di Hari Jadi Kota Mojokerto 103

Tangguh, Bangkit, dan Sejahtera itulah yang menjadi tema di hari jadi Pemerintah Kota Mojokerto yang ke 103. Meski di tengah pandemi Covid-19 upacara hari jadi Kota Onde - onde ini digelar dengan protokol kesehatan ketat di halaman Kantor Pemkot Mojokerto, Jalan Gajah Mada Nomor 145, Kota Mojokerto, Minggu 20 Juni 2021. Upacara dipimpin langsung oleh Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari. Pembukaan kegiatan tersebut juga dengan mempersembahkan tarian tradisional. "Momentum peringatan hari jadi ke 103 kali ini mempunyai makna khusus bagi kita semua. Upacara Hari Jadi Kota Mojokerto ke-103 ini masih sama seperti 2020 yang lalu, masih di masa pandemi Covid-19," ungkap Ning Ita, sapaan akrab Walikota Mojokerto. Ning Ita mengajak para peserta upacara untuk mengambil momentum hari Jadi Kota Mojokerto sebagai bentuk introspeksi bersama terhadap apa yang telah diupayakan Pemerintah Kota Mojokerto untuk warga masyarakat. Di tahun lalu, Upacara Hari Jadi Kota Mojokerto diselenggarakan dalam bentuk virtual. Hanya beberapa peserta saja yang hadir sehingga upacara Hari Jadi Kota Mojokerto ke-103 tidak jauh berbeda kondisinya dibandingkan tahun lalu. "Hari jadi ke 103 yang masih pandemi diharapkan menjadi spirit tangguh menghadapi Covid-19. Tersirat harapan besar untuk warga masyarakat agar menjadi manusia tangguh, bangkit dari keterpurukan di tengah pandemi Covid-19. Kemudian bertransformasi menuju masyarakat yang sejahtera," terang Ning Ita. Di masa pandemi Covid-19 secara global ini, Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut berinovasi dalam memberikan pelayanan publik. Dalam amanat instruktur upacara, kembali menekankan jika integritas seorang ASN harus bisa menjadi contoh. Tauladan yang diberikan dalam bentuk kepatuhan terhadap penerapan protokol kesehatan. "ASN Memberikan tauladan perilaku hidup sehat serta menerapkan 5M (Mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas)," ujar Ning Ita. Hari Jadi Kota Mojokerto ke-103 ini hendaknya dijadikan refleksi, introspeksi, dan ada perubahan pola pikir dan tindakan-tindakan yang lebih baik. "Momentum Hari Jadi Kota Mojokerto ke 103 ini jangan hanya menjadi kegiatan seremonial saja, namun harus ada perubahan pola pikir dan tindakan ke arah yang lebih baik," terangnya. Selama kepemimpinannya yang memasukI 2,5 tahun ini, Kota Mojokerto telah memperoleh beberapa penghargaan. Salah satunya adalah predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Telah berhasil 31 penghargaan tingkat regional pun nasional. Salah satu penghargaan yang diterima Kota Mojokerto adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk 7 kalinya 7 Mei 2021," kata Ning Ita dalam upacara Hari Jadi Kota Mojokerto ke 103. Pemerintah berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur, dan sumberdaya manusia "Salah satunya kami berikan dalam bentuk Inkubasi wirausaha, pendampingan wirausaha, pengembangan sektor UMKM di Kota Mojokerto dan juga dalam hal Ekonomi kreatif,"Pada sisi pengembangan pelayanan masyarakat, Kota Mojokerto memfasilitasi metode pembayaran secara digital. Digitalisasi ini menjadi hal yang mesti dalam kehidupan era new normal seperti ini. "Kota Mojokerto memfasilitasi dengan metode pembayaran secara digital. Dalam suasana pandemi ini secara otomatis akan menjamin protokol kesehatan dengan cashless," terangnya. Digitalisasi ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) nomor 3 tahun 2021. Keppres ini mengatur mengenai pembentukan Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD). "Amanat keputusan presiden Nomor 3 tahun 2021 hari ini patut untuk kita apresiasi. Dimana kami di Pemerintahan Kota Mojokerto mampu mewujudkan dalam waktu tidak lebih dari 1 bulan," pungkas Ning Ita. (adv/wib)

 

 

DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS