SAMPAH MEDIS DIDEKAT PUSKESMAS DINOYO JATIREJO MOJOKERTO MENUMPUK DIBANTARAN SUNGAI

Salah satu warga Desa Dinoyo Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto menunjukkan temuan limbah medis di bantaran Sungai Dinoyo Jatirejo Mojokerto Jawa Timur. 

LIMBAH medis banyak ditemukan dibantaran sungai di Desa Dinoyo Kecamatan Jatirejo Mojokerto Jawa Timur didekat Puskesmas setempat.

Limbah tersebut ditemukan warga setempat yang berprofesi sebagai pemulung barang bekas. Kamis 5 Desember 2019.

Selain itu, para mahasiswa asal negara Australia bersama Brigadir Evakuasi Popok (BEP) sedang menjalankan misi peduli lingkungan dan melakukan investigasi di bantaran sungai Dinoyo yang banyak ditemukan limbah medis tersebut.

Berdasarkan pantauan dilapangan, tumpukan medis tersebut ada unsur kesengajaan dibuang ke bantaran sungai. Dengan dikemas menggunakan plastik.

Limbah medis yang sengaja dibuang terlihat berupa jarum suntik, HIV strip (alat tes HIV), botol-botol untuk menampung urine, dan botol obat-obatan.

“Saya sudah belasan tahun kerja (memungut sampah), baru kali ini, banyak menemukan sampah medis di sungai ini. Sudah tiga saya melihatnya,” kata Mulyono (65) yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung.

Beberapa sampah medis ini diduga alat tes HIV.

LIMBAH BERBAHAYA. Tumpukan limbah medis yang ditemukan mahasiswa asing dan peguruan tinggi asal Surabaya di bantaran sungai Dinoyo, Mojokerto, Kamis 5 Desember 2019. 

Ditempat terpisah, salah satu mahasiswa Australian Catholic University, Samuel Bongiorno membenarkan temuannya bersama Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dan Fakultas Hukum Universitas Katolik Darma Cendika.

Mereka sengaja melakukan investigasi dan penyisiran untuk evakuasi di sepanjang bantaran sungai Dinoyo yang penuh dengan sampah popok, sampah rumah tangga, dan sampah limbah medis ini.

“Kami baru selesai mengerjakan pekerjaan di sungai, banyak sampah popok bayi, ada sampah klinik. Termasuk serum tes untuk HIV,” kata Sam, sapaannya kepada wartawan.

Sam menyoroti pemerintah setempat yang tidak mempersiapkan tempat pembuangan sampah. Sehingga, warga membuang sampahnya disungai atau tempat kosong.

“Harus ada edukasi mengenai baik buruknya membuang sampah popok. Terlebih sampah medis, jadi harus ada petugas dari pemerintah untuk menyediakan fasilitas pembuangan sampah,” Kata Sam.

Dikatakan, Koordinator Brigadir Evakuasi Popok (BEP), Abdul Azis. Pemerintah harus hadir dan peduli akan permasalahan ini. Menurutnya, TPS untuk sampah rumah tangga dan TPS popok harus disediakan. Agar, warga tidak membuang sampahnya di bantaran sungai, supaya tidak mencemari lingkungan. (MJ-1)

TURNAMEN SEPAKBOLA PIALA BUPATI MOJOKERTO

Tendangan Ceremonial Turnamen Sepakbola Piala Bupati Mojokerto Oleh Ketua Askab PSSI Kabupaten Mojokerto, H. Imam Suyono jaket biru. Pengawas Pertandingan Dwijo, Exco PSSI H. Muslich. Wasit H. Hidayat. Di Stadion Gajahmada Mojosari, Kamis (5/12).

Tim sepakbola Kedung Mungal Pungging Mojokerto unggul 6-5 atas kesebelasan sepakbola Sugeng Trawas Mojokerto Jawa Timur, dalam turnamen sepakbola Piala Bupati oleh Askab PSSI setempat. Di stadion Gajahmada Mojosari Mojokerto Jawa Timur. Kamis (5/12).

Turnamen sepakbola antar club, Piala Bupati Mojokerto Jawa Timur ini, baru kali pertama diselenggarakan. Setelah lama vakum dengan menggunakan sistem gugur.

Turnamen sepak bola Piala Bupati, dibuka oleh Ketua Askab PSSI Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, H. Imam Suyono salah satu anggota TNI AD aktif.

Kesebelasan Kedung Mungal Pungging

Dalam pertandingan perdana mempertemukan kesebelasan Desa Sugeng Trawas melawan kesebelasan Desa Kedung Mungal Pungging.

Dalam laga waktu normal, yang dipimpin wasit PSSI Hidayat. Kedua kesebelasan tidak mampu mencetak gol. Sehingga harus dilanjutkan dengan tendangan adu pinalti.

Dalam laga adu pinalti, dari lima pemain eksekutor, kedua kesebelasan hanya mampu mencetak empat gol. Salah satu pemain dari kedua kesebelasan gagal mencetak gol. Tendangannya melenceng dari gawang.

Kesebelasan Sugeng Trawas

Akhirnya, kedua kapten kesebelasan diberikan kesempatan untuk satu kali, mencetak gol ke gawang lawan masing-masing. Manakala ada yang mampu mencetak gol, maka selesai sudah pertandingan. 

Pemain dari kesebelasan desa Kedung Mungal Pungging, yang mendapatkan kesempatan pertama akhirnya, menyudahi pertandingan dengan mencetak gol ke gawang kesebelasan desa Sugeng Trawas Mojokerto. Dengan kedudukan skor akhir 6-5 untuk kesebelasan desa Kedung Mungal Pungging.

Turnamen sepak bola Piala Bupati Mojokerto diikuti 32 Kesebelasan antara lain; 

Kedung Mungal Pungging, Desa Sugeng Trawas, Banjar Agung, Dawar, Kecapangan, Randu Bango, Balong Waru, Mojo Sulur, Meduran, Sanggrahan, Gebangmalang, Kunjorowesi, Sumber karang, Mojo Tamping, Sumolawang, Blimbingsari, Menanggal, Sebani, Mlaten, Jetis, Ngoro, Gayaman, Randuarjo, Tunggalpager, Kembang Ringgit, Trowulan, Purworejo, Balongmasin, Bicak, Ngrowo, Kebon Agung, Manduro.

Semifinal akan diselenggarakan tanggal 2-3 Januari 2020. Dan Final tanggal 5 Januari 2020.

Susunan pemain Kedung Mungal:

Febri, Adi, Romi, Isa, Zulham, Ega, Angga, Sokip, Argo, Samsul dan Catur.

Susunan pemain Sugeng Trawas;

Irvan, Ali, Samsul, Anang, Mujib, Eko, Imam, Manu, Fendik, Tejo dan Jalal. ( End )





WARGA PESERTA BPJS KIS KOTA MOJOKERTO DIRAMPINGKAN

Walikota Ika Puspitasari, Kepala Dinas Kesehatan Christiana Indah Wahyu, Direktur RSU DR Wahidin Sudirohusodo dr. Sugeng Muljadi. 

Warga Kota Mojokerto Jawa Timur yang terdaftar dalam Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran Daerah (KIS PBID) atau yang terdaftar dalam Universal Health Coverage (UHC) tahun 2019 akan di evaluasi kembali.

Hal itu terungkap dalam rapat  Sosialisasi Program Verifikasi dan Validasi Data oleh Kader Motivator Kesehatan dan Program Gayatri 1 Data (Gerbang Layanan Informasi Kesehatan Terpadu dan Terintegrasi), yang dihadiri Direktur RSUD, Kepala OPD, Camat, Lurah, beserta jajaran Dinas Kesehatan Kota Mojokerto. Diruang Nusantara, Rabu (4/12).

Wali kota Ika Puspitasari menyampaikan beberapa langkah untuk monitoring dan evaluasi program UHC Kota Mojokerto antara lain;

Rekonsiliasi dengan Dispendukcapil tentang masalah NIK dobel dan tidak valid;

Verifikasi dan validasi setiap pengajuan kepesertaan baru KIS PBID;

Koordinasi dengan BPJS cabang Mojokerto tentang kartu yang tercetak;

Rekomendasi dari kelurahan kepada Dinas Kesehatan untuk kepesertaan warga yang dinonaktifkan karena status meninggal;

Validasi semua warga Kota Mojokerto melalui kader dan dengan aplikasi Gayatri untuk melakukan pengecekan secara langsung peserta PBID yang tidak berdomisili di Kota Mojokerto;

Untuk peserta PBID yang telah bergeser menjadi PPU (pekerja penerima upah) pembayaran preminya digeser kepada perusahaan yang mempekerjakan.

Wali kota juga menyampaikan keberadaaan kader motivator kesehatan sangat strategis sebagai sumber informasi maupun sebagai sumber penyebaran informasi kebijakan pemerintah. (MJ-1)








DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS