NASIB LAGI TAK BERUNTUNG, GAGAL JADI CALEG DIPERIKSA PETUGAS





Sudah jatuh tertimpa tangga, pepatah ini nampaknya cocok iwak endok buat oknum wakil rakyat yang satu ini. ARU salah satu oknum wakil rakyat ini dipanggil polisi diduga tersangkut kasus hokum makelar CPNS. Yang tengah dilaporkan oleh Siti Khoyumi (52), warga Dusun Sambisari Desa Beloh, Kecamatan Trowulan Mojokerto.

Pemeriksaan  polisi atas dugaan kasus penipuan rekrutmen CPNS yang diduga dilakukan Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Mojokerto Aang Rusli Ubaidillah dilanjutkan setelah adanya agenda nasional pemilu. Hal itu dikatakan Kasatreskrim Polres Mojokerto AKP Muhammad Solikhin Fery, “penyelidikan kasus ini sempat terhenti karena pemilu 2019”

Sampai saat ini, pihak kepolisian telah meminta keterangan dari 5 saksi. Antara lain pelapor, korban kedua Siti Khoyumi (52), warga Dusun Sambisari Desa Beloh, Kecamatan Trowulan Mojokerto, serta 3 orang yang melihat langsung penyerahan uang sejumlah 65 juta oleh Mudji kepada Aang. Kwitansi penyerahan uang tersebut disita sebagai barang bukti dalam kasus ini.

kasus dugaan penipuan ini masih pada tahap penyelidikan. Oleh sebab itu, pemanggilan terhadap Aang untuk mengklarifikasi dugaan penipuan bermodus rekrutmen PNS yang dituduhkan korban.


“Ini pemanggilan pertama, statusnya (Aang) masih belum tersangka melainkan sebagai terlapor,” ujarnya.

Terdapat 3 orang yang mengaku menjadi korban dugaan penipuan oleh Aang. Mereka adalah Mudji Rokhmat (63), warga Dusun Pandansili, Desa Wonorejo, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Siti Khoyumi (52), warga Dusun Sambisari, Desa Beloh, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, serta Irwan Siswanto (39), warga Jalan Melati, Perumda, Sooko, Mojokerto.

Mudji dan Siti diminta Aang membayar agar anak mereka menjadi PNS di lingkungan Pemkab Mojokerto. Sementara Irwan diminta Aang membayar agar keponakannya menjadi pegawai honorer di Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto.

Mudji menyetorkan uang Rp 65 juta secara langsung di rumah Aang dalam dua tahap. Berdasarkan bukti kwitansi yang disimpan kuasa hukum korban, uang Rp 50 juta diserahkan ke Aang pada 20 Mei 2015, sedangkan Rp 15 juta diserahkan 17 Juni 2015.

Sementara Siti menyerahkan uang sejumlah 70 juta secara langsung ke Aang pada 4 Maret 2018. Namun, kwitansi bermaterai yang dia siapkan tak ditandatangni oleh Aang. Korban Irwan menyerahkan uang senilai 28 juta kepada Aang. Ketiga korban pun kompak menyewa pengacara untuk menempuh jalur hukum. Mereka melaporkan Aang ke Polres Mojokerto pada 4 April 2019. (*/MJ-1)




MUTASI SETENGAH HATI


Sebanyak 51 pejabat dari berbagai level, mulai Pimpinan Tinggi Pratama, Admistrator dan Pengawas dilantik langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot Mojokerto, Selasa (11/6/2019).


KOTA – Pergeseran pejabat dilingkup Pemkot Mojokerto masih setengah hati. Tidak ada yang luar biasa, hanya luarnya biasa saja. Belum ada regenerasi yang berarti, masih ada celah kosong untuk jabatan eselon dua yang belum terisi.

Mutasi pejabat kemarin itu, sempat mendapat kritik dari Kepala Balitbang Joko Suharyanto. Dia, merasa tidak nyaman ketika digeser menjadi Asisten Tata Praja. Menurutnya, ia kurang satu tahun menjadi karyawan Pemda. Dia, awalnya berharap tetap menjabat di Balitbang hingga masa purna tugas.

Joko pun sempat mengeluarkan sikap tegasnya, ketika namanya disebut namanya dan digeser menjadi asisten Walikota. Dengan teriakan keras, ia menjawab, siap laksanakan !!! dengan menghadap kepada Ketua Baperjakat Sekretaris Daerah Pemkot Mojokerto Harlistyati.

Lima puluh satu orang pejabat atau karyawan dilingkup Pemkot Mojokerto adalah gerbong pertama dalam jajaran mutasi kepemimpinan Walikota Dan Wakil Walikota Ika Puspisari dan Ahmad Zakaria,  Selasa (11/6/2019). Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memang berniat melakukan beberapa kali perombakan pejabat hingga menemukan susunan dan formasi jabatan yang tepat.

Puluhan pejabat dari berbagai level mulai Pimpinan Tinggi Pratama, Admistrator dan Pengawas dilantikWalikota di Pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot Mojokerto.

“Jabatan merupakan amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik–baiknya. Oleh karena itu, jabatan yang diberikan harus disyukuri dan diimbangi dengan keikhlasan, prestasi, dedikasi dan loyalitas dalam bekerja,” kata Walikota yang akrab disapa Ning Ita saat memberi pengarahan usai melantik 51 pejabat.

Ning Ita menyampaikan, mutasi jajaran pejabat di setiap instansi pemerintah merupakan bagian dari kehidupan dan kebutuhan organisasi dalam rangka peningkatan kapasitas karir pegawai. Pembenahan dan pemantapan organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan penyelenggaraan tugas serta pelayanan yang maksimal.

“Pelantikan pejabat ini dimaksudkan untuk lebih memperlancar pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan publik. Bukan sekedar penempatan figur-figur pejabat pada jenjang jabatan dan kepentingan tertentu,” lanjutnya.

Ia berharap para pejabat yang dilantik dapat segera menyesuaikan diri dan bekerja dengan sebaik-baiknya. Sehingga tidak mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan program kerja dan pelayanan pada masyarakat.

Ke-51 pejabat yang baru dilantik ditempatkan pada sejumlah kursi jabatan yang memang sudah lama kosong. Kursi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip misalnya, sekarang resmi diduduki Suhartono yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika.

Kemudian Agung Moeljono yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset kini menduduki Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Mojokerto. Staf Ahli Bidang Pembangunan Perekonomian dan Keuangan Kota Mojokerto resmi dijabat oleh Sri Mudjiwati yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Kota Mojokerto.


Kemudian Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Mojokerto Djoko Suharyanto digeser ke posisi Asisten Administrasi Kesejahteraan Rakyat Kota Mojokerto.

Untuk pejabat eselon III, Kepala Bidang Anggaran pada Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Mojokerto Riyanto kini diproyeksikan menduduki Kepala Bagian Hukum pada Sekretariat Daerah Kota Mojokerto.

Selanjutnya, Rudi Ismail bertukar posisi dengan Ovie Risna Kartika sebagai Sekretaris pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Mojokerto dan Sekretaris pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto. Ari Tjatur Juda Instiningsih dari Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Kota Mojokerto menjadi Sekretaris pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mojokerto.

Beberapa posisi Kepala Bagian di Sekretariat Daerah Kota Mojokerto juga mengalami pergeseran diantaranya Choirul Anwar yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Humas dan Protokol menjadi Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat menggantikan Enny Rahmawati yang saat ini menjadi Sekretaris pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto.

Sedangkan posisi Kepala Bagian Humas dan Protokol digantikan oleh Hatta Amrulloh yang sebelumnya menjadi Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto. Kepala Bagian Organsasi Istibsyaroh menjadi Inspektur Pembantu III pada Inspektorat Kota Mojokerto digantikan oleh Rina Purwanti yang sebelumnya menjadi Kepala Bagian Keuangan pada RSU dr. Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto.

Agoes Heri Santoso yang sebelumnya  menjabat sebagai Kepala Bagian Pembangunan bergeser menjadi Kepala Bagian Pemerintahan pada Sekretariat Daerah Kota Mojokerto digantikan oleh Nara Nupiksaning Utama yang sebelumnya menjadi Sekretaris pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mojokerto.

Walikota berpesan agar para pejabat yang dilantik mampu menjadi teladan, menjaga moralitas, meningkatkan disiplin dan profesionalisme serta meningkatkan kerjasama baik dengan staf, rekan kerja dan semua pihak terkait.

“Kepemimpinan yang cakap dan berintegritas, serta bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan memberikan sumbangsih positif bagi keberhasilan pembangunan,” demikian Ning Ita. (*/uncle owob).

Ketua DPRD Kota Mojokerto Apresiasi Tugas TNI / Polri PAM Demo 22 Mei di KPU dan Bawaslu Pusat


Febriana Mieldawati Ketua DPRD Kota Mojokerto Jawa Timur

Febrina Meldiawati, SE ketua DPRD dan Ketua DPC PDI-P Kota Mojokerto mengapresiasi aparat TNI Polri dalam pengamanan demo Tgl 21-22 Mei di kantor Bawaslu dan KPU Pusat Jakarta yang berjalan aman sesuai prose-dur, dan mendukung polri dalam menindak tegas para perusuh dan mengusut  aktor intelektualnya, serta mendoakan semoga aparat keamanan khususnya TNI-Polri yang menjadi korban para perusuh cepat pulih dan dapat kembali bertugas menjaga NKRI.

Febriana juga menghimbahu kepada masyarakat Kota Mojokerto kususnya para Kader dan simpatisan PDI-P Kota Mojokerto untuk bijak dalam bermedsos, jangan mudah terprovokasi berita2 yang sumbernya tidak jelas dan ujung2nya membuat ujaran kebencian,  percayakan kepada TNI-Polri untuk menjaga keamanan NKRI

Mari kita kembali bersinergi, hidup rukun, penuh kekeluargaan dan menjalankan aktifitas seperti sedia kala.(*)


DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS