Aturan Jam Kerja ASN Selama Bulan Ramadan 2019






JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin telah menentukan jam kerja bagi aparatur sipil negara (ASN) selama bulan Ramadan 2019.

Ketentuan itu ditetapkan dalam Surat Edaran Nomor 394 Tahun 2019 tertanggal 26 April 2019 dan ditujukan kepada para menteri, Kapolri, Panglima TNI, hingga kepala daerah.

Bagi instansi pemerintah yang memberlakukan 5 hari kerja, jam masuk untuk hari Senin-Kamis yaitu pukul 08.00-15.00, dengan waktu istirahat pukul 12.00-12.30.

Sementara, jam kerja untuk hari Jumat berlaku pukul 08.00-15.30, dengan waktu istirahat pada 11.30-12.30.

Untuk instansi yang memberlakukan enam hari kerja, ASN diharuskan masuk pada pukul 08.00-14.00 pada hari Senin-Kamis, dan Sabtu. Waktu istirahat berlangsung selama 30 menit, pada pukul 12.00-12.30.

Pada setiap hari Jumat, jam masuk yang berlaku bagi ASN di lembaga dengan enam hari kerja adalah pukul 08.00-14.30, dengan waktu istirahat pada pukul 11.30-12.30.

Total waktu kerja efektif selama bulan Ramadan bagi ASN minimal 32,50 jam.

"Jumlah jam kerja efektif bagi instansi pemerintah pusat dan daerah yang melaksanakan lima atau enam hari kerja selama bulan Ramadan minimal 32,50 jam per minggu," demikian antara lain kutipan surat edaran tersebut.

Ketentuan pelaksanaan lebih lanjut ditentukan pimpinan pemerintah pusat dan daerah. (wib)







PASAR RAKYAT ILANG KUMANDANGE SEBAGAI GANTINYA PASAR MODERN TUMBUH SUBUR

Pungkasiadi Wakil Bupati Mojokerto Resmikan Pasar Rakyat Kedung Maling Sooko dan Jembatan
Jati Dukuh Gondang Mojokerto, Jum'at 26/4




Pasar Rakyat atau pasar tradisional Kedung Maling Sooko Mojokerto serta jembatan Jati Dukuh Gondang kemarin malam  diresmikan

Peresmian bersamaan dengan ditempatinya pasar tradisional kedung Maling Sooko Mojokerto   Jumat (26/4) malam. Peresmian ditandai penandatanganan prasasti dan pengguntingan ronce melati oleh Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, didampingi Ketua DPRD Ismail Pribadi, Sekdakab Herry Suwito, serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan Mustain. Acara ini juga termasuk dalam salah satu rangkaian Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke-726 tahun 2019.

Dalam sambutanya Wakil Bupati Pungkasiadi, ingin agar event ini menjadi media promosi produk unggulan daerah, guna memacu produktivitas dan daya saing UMKM. Wabup juga menyebut pembangunan pasar rakyat Kedungmaling seluas kurang lebih 1,2 hektar dengan 400 unit kios dan 302 los, dapat mendongkrak angka kunjungan masyarakat.

“Dengan adanya pasar ini, kita komitmen untuk menyediakan sarpras yang sehat, bersih, dan terstandar guna meningkatkan angka kunjungan ke pasar rakyat. Tentunya dapat mendongkrak omset pedagang pasar,” kata wabup.


Terkait pembangunan jembatan Jatidukuh, wabup menyelipkan harapan agar kedepannya infrastruktur tersebut dapat meningkatkan konektivitas wilayah, dan aksesibilitas arus perdagangan daerah.

Assiten Perekonomian dan Pembangunan Mustain selaku ketua panitia acara, dalam laporan sambutan menjabarkan rincian program pembangunan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Anggaran pembangunan bersumber dari APBD Provinsi, Kabupaten, maupun DAK.

“Ada 977 kegiatan pembangunan tahun 2018, dengan total anggaran Rp 377 miliar,” katanya.

Adapun rinciannya antara lain pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan sebanyak 68 kegiatan dengan total anggaran Rp 276 mliar lebih, infrastruktur pendidikan 13 kegiatan dengan total anggaran Rp 34 miliar lebih, infrastruktur kesehatan 15 kegiatan dengan anggaran Rp 60 miliar lebih, dan infrastruktur perdagangan 1 kegiatan dengan total anggaran Rp 6 miliar.

Selain itu, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Mojokerto tahun 2018, juga didukung anggaran Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang berlokasi di 54 desa dengn nilai tota anggaran Rp 43,1 miliar. (end)


GEMULAI 1000 ORANG PENARI MAYANG RONTEK ASET BUDAYA INDONESIA


1000 Penari Mayang Rontek Dalam Banjaran Majapahit di Trowulan Mojokerto, Minggu 28/4



Banjaran Majapahit dalam budaya dan 1000 penari Mayang Rontek sebagai rangkaian Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke 726 yang jatuh tanggal 20 Mei 2019 bulan depan.

Gegap gempita suara para penari Mayang Rontek meski, kondisi tanah lapang di Trowulan Mojokerto dalam keadaan basah atau becek. Semangat para penari yang terdiri siswi SMP-SMA se Kabupaten Mojokerto tersebut, menjadikan suasana nampak harmoni.

“Pagelaran 1000 Penari Mayang Rontek” dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke 726 tahun 2019, yang digelar Minggu pagi (28/4) di lapangan Desa Trowulan.

Selain disuguhkan 1000 penari Mayang Rontek, juga drama kolosal  Majapahit, yang disajikan dari 18 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Adegan drama kolosal Majapahit dari Kecamatan Jetis dengan judul Babat Tarik, Kecamatan Trowulan dengan Penobatan Raden Wijaya, Kecamatan Kemlagi dengan Tuntut Balas Pasukan Cina, Kecamatan Dlanggu dengan Tahta Jayanegara, Kecamatan Sooko dengan Persekongkolan Darma Putra, Kecamatan Trawas dengan Pemberontakan Rakuti, Kecamatan Jatirejo dengan Pelarian Jayanegara, Kecamatan Pungging dengan Pramita Bedander, Kecamatan Gondang dengan Siasat Ratanca, Kecamatan Puri dengan Penobatan Tribuana, Kecamatan Gedeg dengan Sumpah Palapa, Kecamatan Pacet dengan Nusantara Bersatu, Kecamatan Dawarblandong dengan Peristiwa Padjajaran, Kecamatan Mojosari dengan Pelarian Gajah Mada, Kecamatan Bangsal dengan Islam Masuk Majapahit, Kecamatan Mojoanyar dengan Brawijaya Paras, Kecamatan Kutorejo dengan Pelarian Brawijaya, dan Kecamatan Ngoro dengan Bangkitnya Majapahit.


Tampak, Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi,  Ketua DPRD Ismail Pribadi,  Sekdakab Herry Suwito, Danrem 082/CPYJ Kolonel Arm Ruly Candrayadi, Dandim 0815 Letkol Kav Hermawan Weharima, Wakil Walikota Mojokerto Ahmad Rizal Zakaria, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto Rudy Hartono, Kapolresta Mojokerto AKBP Sigit Dany Setiyono, serta unsur Forkopimda lainnya.

Wabup Pungkasiadi mengapresiasi kegiatan ini dan akan mengagendakan tiap tahun sebagai kalender wisata Kabupaten Mojokerto.

“Pemkab Mojokerto akan terus  mendukung dan hadir dalam kegiatan budaya serta memberikan sarana dan prasarana sebagai bentuk komitmen pelestarian warisan budaya. Semoga event ini makin besar dari tahun ke tahun, sehingga bisa masuk kategori culture tourism dalam kalender wisata nasional bahkan internasional,” kata wabup.

Djoko Widjayanto Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto dalam laporan sambutannya juga menegaskan acara ini digelar sebagai upaya menjaga dan melestarikan sejarah Majapahit. “Kegiatan ini kita maksudkan untuk menjaga tradisi dan sejarah Majapahit,” kata Djoko. ( end )


DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS