Warga Suru Banyak Terpapar Game Scatter DPRD Jatim Desak Kominfo Tutup Akses Game

Baca Juga

Reses DPRD Propinsi Jatim dari FPGerindra, H. Hidayat, S. Ag. M.Si di Dawar Mojokerto Jawa Timur.

MOJOKERTO,  Persoalan game online  Scatter kini jadi atensi kalangan Legislatif DPRD Provinsi Jawa Timur. Sejumlah wakil rakyat menyatakan akan menyikapi permainan yang dinilai meresahkan warga.

Mereka kuatir game tersebut akan menumbuhkan munculnya generasi pemalas. Apalagi tidak sedikit yang diduga menjurus ke perjudian.

"Kami akan memberi masukan kepada Kominfo (Dinas Komunikasi dan Informasi) agar menutup akses game online ini. Kami minta agar Kominfo mengambil langkah agar akses game ini dipersulit, " Tegas H. Hidayat anggota DPRD Provinsi Jatim, usai giat reses. Penyerapan Aspirasi Masyarakat Reses I 2022, Dapil 10 di Desa Suru, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Sabtu (05/02) tadi sore. 

Politisi Gerindra ini mengungkapkan penutupan akses game ini merupakan usulan masyarakat. "Tadi kita dengar dari pak Djalil (Ketua BPD Suru) dan Pak Yono (Kades Suru), game online ini telah mewabah di masyarakat, padahal ini di pelosok desa. Banyak masyarakat yang terbelit bank titil karena main game ini, " Ujarnya. 

Karenanya, Hidayat berjanji akan meneruskan keluhan masyarakat ini ke Pemprov. Dan meminta agar akses game ini dipersulit. 

Hidayat menuturkan game ini adalah persoalan bersama, masyarakat juga harus proaktif menegur kalau melihat ada warga lain yang bermain game tersebut, khususnya pemilik warung kopi harus mengimbau pengunjung agar tidak melakukan tindakan yang dilarang seperti perjudian. 

Pada pertemuan tersebut, Hidayat juga mengimbau masyarakat terutama orang tua dan tokoh agama agar mengedukasi tentang bahaya game online. "Orang tua dan tokoh agama agar bersama-sama mendidik anak-anak agar menghindari game ini. Kalau ada yang memainkan game ini agar dididk biar tidak menggunakannya lagi, " Imbuhnya. 

Dalam sambutan di acara reses,  Kades Suru, Yono tak menampik imbas buruk dari game ini. “Game online memang sangat meresahkan. Kami selaku perangkat sangat sering menerima keluhan masyarakat dan ini sangat meresahkan,” ungkapnya.

Jika dibiarkan ia kuatir game online tersebut dapat merusak generasi muda ke depan. Mereka akan menjadi generasi pemalas jika fenomena ini terus dibiarkan. Apalagi tidak sedikit yang kemudian menjurus ke perjudian. 

Katanya pecandu game online tersebut sanggup duduk berjam-jam hingga pagi di warkop hanya untuk bermain game tersebut.(DI)


DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS