UMKM CIKAL BAKAL MOJOKERTO TANGGUH, BANGKIT DAN SEJAHTERA

Baca Juga

Ning Ita Di Rest Area Gunung Gedangan

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari berinovasi, menciptakan ruang dan membangkitkan perekonomian warga masyarakat Kota Mojokerto Jawa Timur yang terdampak pandemi Covid-19 di adaptasi kehiduan baru. Dengan melakukan pelatihan UMKM diharapkan, kebangkitan ekonomi warga masyarakat Kota Mojokerto bisa berputar. Pelatihan Wirausaha ini dilakukan agar masyarakat bisa bertahan di tengah pandemi sekaligus menghadirkan wirausaha baru. Selain itu, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Koperasi dan UMK menciptakan pasar untuk memasarkan produk UMKM di Kota Mojokerto.  "Sebenarnya, program-progran pelatihan bagi pelaku usaha dan masyarakat sudah kami lakukan sejak 2019. Hanya saja, saat dilanda pandemi seperti ini, kondisinya pun berubah," Tutur Ning Ita. Oleh karena itu, Pemkot Mojokerto terus meningkatkan jumlah pelatihan-pelatihan dalam memberdayakan masyarakat. "Kalau dulu pelatihan hanya untuk pelaku usaha yang sudah punya usaha, sekarang tidak begitu. Semua orang bisa ikut pelatihan meskipun belum memiliki usaha," kata Ika. Pemkot Mojokerto menyasar 350 orang maupun Industri Kecil Menengah (IKM) serta 6.000 peserta di 300 IKM untuk mendapatkan pelatihan. Wanita yang akrab disapa Ning Ita tersebut, menjelaskan, ini merupakan langkah strategis demi membangkitkan perekonomian di tengah pandemi. Utamanya untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal agar dapat naik kelas sehingga mampu bersaing dengan produk-produk unggulan dari daerah lain. Adapun pemberdayaan melalui pelatihan dan inkubasi yang selama ini dilakukan Pemerintah Kota Mojokerto di antaranya pelatihan meningkatkan keterampilan IKM jajanan tradisional, pelatihan leather craft, pelatihan teknik ECO print, pelatihan kerajinan Shibori, peningkatan ketrampilan bordir, pelatihan pembuatan anyaman bambu, pelatihan pembuatan suvenir cor kuningan, pembuatan suvenir berbahan fiber, business matching IKM Alas Kaki, pelatihan pendampingan inkubasi wirausaha dan masih banyak lainnya. "Tahun 2020 hingga 2021, Pemkot Mojokerto telah menjalankan program inkubasi wirausaha dalam bentuk pendampingan dan pemberian modal usaha melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2021 secara berkelanjutan. Adapun bukti konkret hasil dari pendampingan UMKM tersebut adalah masuknya produk-produk UMKM lokal di pasar modern. Baik pada bidang kuliner, craft maupun suvenir," jelas wali kota perempuan pertama di Mojokerto ini. Ke depan, Ning Ita mengharapkan hasil dari pemberdayaan melalui pelatihan dan inkubasi ini tidak hanya mampu menembus pasar modern, melainkan juga melahirkan kampung-kampung UMKM mandiri yang memiliki ciri khas produk lokal masing-masing sehingga dapat menarik wisatawan luar. Seperti misalnya kampung UMKM Batik Majapahit, kampung UMKM Alas Sepatu, kampung UMKM Alas Sandal, kampung UMKM Onde-onde, kampung UMKM Hidroponik, kampung UMKM suvenir berbahan fiber, kampung UMKM suvenir cor dari kuningan dan lainnya. "Karena sebentar lagi Kota Mojokerto akan menjadi Kota Pariwisata, maka kami ingin partisipasi dari masyarakat untuk ikut andil dalam pembangunan kota ini melalui produk-produk lokal UMKM," ucapnya. Ning Ita menambahkan, produk-produk UMKM tersebut akan kategorikan masing-masing sehingga, kalau ada pengunjung atau wisatawan yang singgah dan ingin melihat proses pembuatan produk lokal dengan diarahkan langsung ke kampung UMKM yang dimaksud. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari berhatap strategi ini bisa membangkitan  spirit Mojokerto Tangguh, Bangkit dan Sejahtera melalui UMKM. (adv/wib)

DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS