MELAHIRKAN DALAM TAKSI ONLINE, IBU DAN OROK SELAMAT

Baca Juga

Salah Seorang Warga Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Bersalin di taksi online yang dikemudikan Subagyo warga GPM Meri Kota Mojokerto.
Hidup, mati, rejeki, jodoh, sakit, celaka bahkan, melahirkan pun, sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa. Seperti yang dialami Atik ini, warga Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Ia, tidak pernah akan menyangka, bakal melahirkan di mobil taksi online yang dikemudikan oleh Subagyo. Warga Perum Griya Permata Meri Blok D1 Kota Mojokerto Jawa Timur. Awalnya, Subagyo sang sopir taksi online mendapatkan order penumpang yang bernama Atik, di Kawasan Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Rabu, 16 Juni 2021 sekitar pukul 10.27 WIB. Untuk diantar ke rumah bersalin Kamar Medika jalan Empunala Kota Mojokerto Jawa Timur. Dalam pikiran Bagyo sapaan akrab Subagyo,sang sopir online yang ramah ini. Penumpang yang order taksinya, kemungkinan akan memeriksakan usia kandungannya saja. Tidak pernah terbersit dalam pikirannya, bakal melahirkan dalam taksinya. Tatkala, penumpang masuk ke dalam taksinya. Seraya berkata, pak tolong cepetan. Perut saya mules. Sepertinya akan melahirkan. Begitu kisah Bagyo kepada media Detak Inspiratif.
Subagyo Pengemudi Taksi Online

Seketika dalam hati Bagyo, kacau balau. Meski bukan suaminya, dia ikut cemas, nasib penumpang yang dalam kondisi akan melahirkan itu. Tanpa banyak cincong, Bagyo bagai seorang pembalap seperti di tipi-tipi itu. Tancap gas, sambil terus membunyikan klaksonya. Pertanda meminta jalur kepada pengendara kendaraan lainnya. Jarak tempuh dari Gayaman ke rumah sakit yang dituju berjarak 6,5 Km. Perjalanan baru setengahnya sekitar 3 Km. Si Jabang bayi atau orok ini, sudah tidak tahan ingin menghirup udara bebas alam nyata ini. Atik, penumpang yang di taksi mas Bagyo ini melahirkan seorang laki-laki yang gagah perkasa. Semoga gagah perkasa, seperti Gatot Kaca atau Arjuna. Demikian leluhur kita dahulu berharap, kelak anaknya menjadi seorang ksatria gagah perkasa, dalam kisah pewayangan yang menjadi panutan wong Jowo. "Jowo lakune, jowo pemikiran nya. Wong Jowo kuwi kudune Jawoto". Dalam filsafat Jawa. Manusia Jawa itu mudah bergaul, punya tepo sliro ( toleransi ), punya unggah ungguh toto kromo. Bukan srogal srogol. Hidupnya mendahulukan kepentingan orang lain daripada diri pribadi. Untuk itu manusia Jawa, bisa dikatakan Jawoto. Tindak tanduknya, ucapan, tindakan serta pemikiran nya harus selaras. Berpikir dahulu sebelum bertindak.

Kembali ke kisah mas Bagyo, sopir berhati mulia ini. Meski, sempat mobil dihentikan. Setelah mendengar tangisan orok dari penumpang yang dibawanya. Namun, sang ibu orok meminta kepada mas Bagyo melanjutkan perjalanan nya ke rumah bersalin. Agar, mendapat perawatan yang lebih baik lagi.Taksi di pacu kembali oleh mas Bagyo dengan kecepatan tinggi dengan selalu, membunyikan klakson sebagai tanda minta diberi kesempatan mendahului. Sesampai di rumah sakit yang dituju. Tanpa pikir panjang mas Bagyo langsung berlari ke dalam Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk meminta tenaga medis segera menolong ibu yang baru melahirkan dan bayinya. Mengingat kondisi yang tidak memungkinkan, akhirnya petugas medis Rumah Sakit Kamar Medika memutuskan untuk memberikan pertolongan pertama berupa pemotongan tali pusar bayi dan lain sebagainya. Setelah tali pusar bayi terpotong dan kondisi ibu sudah dalam kondisi stabil, akhirnya petugas medis dibawa masuk ke dalam rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Selama menunggu proses tersebut dilakukan di dalam mobilnya, mas Bagyo terus berdoa dan sesekali memotret momen tersebut memakai handphonenya yang digunakan untuk menerima orderan. Setelah penumpangnya tersebut dibawa masuk ke dalam, suami penumpang tersebut yang ikut mendampingi lalu memberikan ongkos pengantaran. Di aplikasi tercantum untuk biayanya 30 ribu. Namun suami penumpang tersebut malah  memberikan uang sebesar 200 ribu. "Awalnya, saya sempat menolak dan memberikan kelebihan ongkos tersebut. Namun kata suami penumpang tersebut, ambil saja, pak. Anggap saja rejeki dan ucapan terima kasih kami karena sudah mengantarkan sampai di rumah sakit," kata Suami Atik ditirukan Bagyo. Setelah itu, mas Bagyo meninggalkan lokasi dan mencari tempat sepi untuk membersihkan mobilnya yang terkena air ketuban, darah dan bekas-bekas proses persalinan di dalam mobilnya. Mas Bagyo mengaku tidak masalah dengan kondisi mobilnya tersebut. Dia mengaku bersyukur bisa membantu dan menjalankan profesinya sebagai driver taksi online dengan baik. Subagyo yang sudah menjalankan profesinya sebagai driver taksi online sejak 2017 lalu ini. Semoga si jabang bayi, menjadi anak yang baik bagi kedua orang tuanya, agama serta bangsa dan negaranya. Subagyo memperkirakan usia ibu yang melahirkan putranya di taksinya tersebut 25 tahun. (bag)

DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS