DEWAN ADAT MAJAPAHIT TAGIH JANJI KAPOLRES

Baca Juga

PT Boundvast Indo Sukses 

Aktivis Dewan Adat Majapahit Mojokerto Jawa Timur, beraksi kembali dalam membela kebenaran. Aksi moral, kali kedua dewan adat Majapahit tidak berbentuk pengerahan massa. Namun, aksi moral digelar dengan pemasangan banner ukuran besar, didepan pabrik Boundvast Indo Sukses, sebagai bentuk protes kepada pihak management perusahaan setempat dan aparat penyidik kepolisian, di jalan raya Mojosari-Pacet Mojokerto Jawa Timur. Akibatnya, arus lalulintas dari arah Mojosari -Pacet Mojokerto Jawa Timur mengalami ketersendatan. Disebabkan masyarakat pengguna jalan pun, mengurangi laju kecepatan kendaraan. Untuk melihat aksi protes dalam bentuk tulisan di banner ukuran besar.

Masih dalam kasus yang sama. Aktivis dewan adat Majapahit dengan di pimpin Ki Suhartono alias Nono. Menuntut kepada pihak Polres Mojokerto Jawa Timur serius menangani dugaan kasus asusila yang menimpa karyawan perempuan PT. Boundvast Indo Sukses. Yang diduga dilakukan oleh oknum karyawan atau pekerja asing setempat.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa dilakukan oleh dewan adat Majapahit pada bulan September 2020. Namun, menemui jalan buntu. Pasalnya, kasus dugaan asusila ini, belum dapat diungkap oleh aparat penyidik kepolisian Polres setempat. 

Ki Suhartono alias Nono

Aksi kedua menurut Ki Suhartono alias Nono, pihaknya berharap, ada keseriusan dari penyidik kepolisian. Untuk menangani kasus ini yang ngendon sekitar 4 bulan. "Saya sudah sempat diajak dialog di Polres Mojokerto. Setelah itu, justru tidak ada realisasi," tutur Ki Suhartono kepada detakinspiratif.com

Ironi nya, pihak penyidik kepolisian melakukan diskresi, dengan menerima laporan dari pihak management PT Boundvast Indo Sukses. Berupa laporan dugaan penganiayaan terhadap pengacara perusahaan. Yang sejak awal, melakukan agenda setting. Untuk mencari celah agar, kasus dugaan asusila di PT Boundvast Indo Sukses tertutup dengan kasus dugaan penganiayaan. "Oknum pengacara itu dengan sengaja, menantang warga yang sedang ada konflik dengan perusahaan PMA. Oknum itu, sengaja menurunkan banner yang dijaga oleh pemuda underbow dewan adat, di sekitar halaman depan pabrik produksi mebeler itu. Ada kesengajaan memancing emosi orang muda, mengetahui mangsanya tersulut emosinya. Si oknum pengacara perusahaan itu lari dan jatuh. Selain, fisiknya loyo lari pun jatuh dengan sendirinya. Aksi itu nampaknya divideo oleh kubu perusahaan sebagai barang bukti,"tutur Ki Suhartono alias Nono.

Oknum pengacara itu, sebelum membuat ulah, dengan sengaja membuka pakaian nya. Agar, terlihat kekar seperti pria macho. Dan menantang setiap orang yang ada di sekitar halaman pabrik. " Jadi tidak benar kalau anak-anak muda itu melakukan penganiayaan. Dia jatuh sendiri, akibat lari yang tidak jelas tujuannya. Tapi, dia melaporkan seakan di aniaya," ungkap Ki Suhartono alias Nono.

Pihaknya, tidak akan melakukan mediasi dengan pihak Kepolisian. Manakala, oknum pelaku dugaan kasus asusila dan korban dipertemukan atau dikonfrontir. Sehingga, kasusnya bisa jelas. Selama ini pihak Kepolisian kesannya membela orang asing yang nyata membuat kegaduhan di perusahaan. Tapi, mengapa kasus ini dibuat sulit. Padahal, jelas faktanya. (Mj-1)

DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS