OPD TERBAIK DALAM PEMECAHAN REKOR MURI

Baca Juga

Penyerahan Piagam Penghargaan Dari BKKBN Propensi Jawa Timur Kepada Dinas P2KBP2 Kabupaten Mojokerto
 




Masa pandemi covid 19, menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia. Jangan sampai masyarakat lapar, usaha terkapar, dan mati dalam keadaan terpapar covid 19. Selain itu pula, yang dikuatirkan ledakan ‘’baby boom’’. Pemerintah melalui BKKBN bekerjasama dengan IBI    (Ikatan Bidan Indonesia) beberapa waktu lalu menggelar “Sejuta Akseptor KB se- Indonesia” dan salah satunya Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, yang meraih capaian tertinggi dalam peserta akseptor KB sebanyak 9132 akseptor. Dan, tercatat dalam Rekor MURI ke 4809, pelayanan serentak sejuta akseptor KB se Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Perwakilan Jatim, Waluyo Ajeng Lukitowati mewakili Kepala BKKBN Jatim, Sukaryo Teguh Santoso di sela-sela penyerahan piagam penghargaan sebagai OPD KB dengan capaian terbanyak dalam kegiatan Pelayanan KB Serentak (Sejuta Akseptor) dalam rangka Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke XXVII Tahun 2020 di kantor Dinas P2KBP2 Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.

Kabupaten Mojokerto yang ditarget pelayanan 1404 akseptor KB, berhasil mencapai raihan  9132 akseptor (650%) yang meliputi 959 akseptor IUD atau spiral, 1808 Implan, 138 Akseptor Metode Operasi Wanita (MOW), 4277 pengguna suntik KB, 1651 Pemakai Pil dan 369 akseptor dengan alat kontrasepsi kondom. Pelayanan yang dilakukan meliputi pelayanan KB baru, pelayanan KB ulangan dan KB ganti cara.

Sebagai fungsi utama dalam pelayanan KB, Kabupaten Mojokerto mempunya 42 Fasilitas Kesehatan, 394 Praktik Mandiri Bidan (PMB) dan 1828 Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) yang mempunyai tugas memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi ( KIE ) serta Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana ( Bangga kencana ) serta pelayanan pemakaian alat kontrasepsi.

Dikatakan Kepala Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Perwakilan Jatim, Waluyo Ajeng Lukitowati, dalam masa pendemi covid 19, yang dikuatirkan angka kehamilan ini bisa terus melonjak drastis. Karena angka drop out (DO) KB. Di bulan Maret angka putus KB sebanyak 278.356 orang atau kurang lebih 4,6 akseptor. Di bulan April seiring makin ketatnya kebijakan Covid-19 untuk tetap di rumah, angka DO KB mencapai 414.708 orang atau 7,07 persen.

"Kenaikan ini perlu diwaspadai bersama. Jangan sampai terjadi kehamilan yang tidak diinginkan karena mempengaruhi bayi dan pengasuhan balita itu sendiri," urai Luki sapaan Waluyo Ajeng Lukitowato

Di masa pandemi masyarakat usia subur, lanjut Luki, diminta tetap memakai kontrasepsi, seiring dengan kebijakan tetap tinggal di rumah dari pemerintah.

Kalau menggunakan KB kontrasepsi otomatis aman. Sebaliknya jika tidak menggunakan kontrasepsi akan mudah terjadi kehamilan. Jangan sampai masyarakat drop out atau putus pakai KB.

Salah satu upaya BKKBN mencegah melonjaknya DO KB dan kehamilan melalui program sosialisasi advokasi dan KIE Bangga Kencana bersama mitra kerja di masa pandemi.

Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (P2KBP2) Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, Joedha Hadi, keberhasilan program pelayanan serentak sejuta akseptor ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Daerah dan Koordinasi yang baik dengan mitra kerja, antara lain Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Fasilitas Kesehatan, TNI, Polri dan IMP.

“Terima kasih atas kerja keras teman-teman petugas lapangan, kita akan terus berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” Kata Joedha.
Dalam melaksanakan KB, sebelumnya dilakukan methode yang namanya IVA yakni, deteksi dini terhadap kemaluan perempuan. Agar, diketahui penyakit si pasien tersebut dan lain sebagaianya.

Lebih lanjut Joedha Hadi , menyampaikan terimakasih kepada IBI, dimana 60 persen lebih pelayanan KB di lapangan dilaksanakan oleh bidan. Di masa pendemi seperti ini para bidan tetap memberikan pelayanan KB, pil, kondom dan suntik dengan tetap memperhatikan physical distancing dan menggunakan APD (alat pelindung diri) saat melakukan pelayanan, misalnya masker dan sarung tangan untuk menjaga keselamatan baik provider maupun pasien.

“Kecuali pelayanan KB dengan metode operasi seperti MOP dan MOW dan Impan, ditunda dulu pelaksanaannya karena operasi memerlukan pemulihan yang cukup lama,” Tutur Joedha. (end)

PIAGAM PENGHARGAAN KEPADA DINAS P2KBP2 KABUPATEN MOJOKERTO DARI BKKBN PROPENSI JATIM;

1)     Sebagai OPD KB Dengan Capaian MOW Terbanyak Dalam Kegiatan Pelayanan KB Serentak (Sejuta Akseptor) Dalam Rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke XXVII Tahun 2020.

2)     Sebagai OPD KB Dengan Capaian IUD Terbanyak Dalam Kegiatan Pelayanan KB Serentak (Sejuta Akseptor) Dalam Rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke XXVII Tahun 2020.

3)     Sebagai OPD KB Dengan Capaian Terbanyak Dalam Kegiatan Pelayanan KB Serentak (Sejuta Akseptor) Dalam Rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke XXVII Tahun 2020.

DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS