RUMAH IBADAH KEMBALI UNTUK KEGIATAN KEAGAMAAN

Baca Juga


Masjid Makbadul Muttaqin Mojosari Mojokerto Jawa Timur, Sabtu 20 Juni 2020

Wabah virus covid19, banyak merubah sikap prilaku manusia. Dari kehidupan yang tadinya kurang disiplin menjadi disiplin. Tentunya ini sangat kurang mengenakkan, butuh waktu untuk beradaptasi. Tidak bisa serta merta saklek disiplin mati seperti militer atau polisi. Terutama dikalangan warga sipil.

Pemerintah Jawa Timur bekerjasama dengan semua eleman, dari TNI/Polri, Aparatur Sipil Negara, kalangan relawan, tokoh agama, tokoh masyarakat, politisi dan semua komponen yang terlibat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI).

Yang dibutuhkan dalam penyadaran masyarakat, tatkala menghadapi suatu wabah menular adalah kedisiplinan menjaga kesehatan jasmani rohani, kebersihan lingkungan. Dalam islam kebersihan bagian dari iman.

KLENTENG  HIAN THIAN KIONG MOJOSARI MOJOKERTO JAWA TIMUR
Pemerintah menghimbau kepada masyarakat agar hidup sehat. Terbiasa disiplin mencuci tangan sesering mungkin ketika usai berinteraksi atau menyentuh benda apapun, menggunakan masker ketika sakit, baik batuk, pilek atau bepergian, maupun didepan umum.

Covid19 belum ditemukan vaksin atau obatnya. Untuk sementara masyarakat agar disiplin sesuai protokol kesehatan, baik di lingkungan keluarga, lingkungan pekerjaan, lingkungan ibadah atau ditempat umum. Kalau perlu tidak keluar rumah, manakala tidak ada keperluan yang mendesak.

Beginilah kehidupan baru di masa pandemi 2020 ini. Pemerintah Jawa Timur untuk menjaga masyarakat telah membentuk kampung tangguh, tempat ibadah tangguh, pasar tangguh dan sebagainya.

Seperti yang dilakukan Forkopimda Mojokerto dalam kunjungan kerjanya. AKBP Doni Alexander Kapolres Mojokerto yang baru 3 hari menjabat di Tlatah Bumi Majapahit, Pungkasidi Bupati Mojokerto dan komandan Kodim 0815 Mojokerto Letkol TNI AD Dwi Hermawan meninjau Masjid Tangguh Semeru di Masjid Jami' Makbadul Muttaqin Mojosari, Gereja Tangguh Semeru GKJW Pasamuan Wonokusumo Mojosari dan Klenteng Tangguh Semeru di Klenteng Hiap Thian Kion Mojosari, Sabtu (20/06/2020).

Dikatakan Bupati Mojokerto Pungkasiadi dalam menerapkan kampung tangguh, tempat ibadah tangguh, tempat wisata tangguh, pasar tangguh yakni, menjaga kesehatan, ekonomi dan keamanan.

Pemerintah saat ini focus terhadap kesehatan, Jamkesda dan pemulihan ekonomi.   "Semua rindu dengan rumah Tuhan.  Mari kita atur Jamaah kita agar bisa meminimalisir penyebaran covid-19. Monggo berkegiatan dengan protokol kesehatan Covid-19. Saya pengen ekonomi tetap jalan tapi tidak membawa cluster penyebaran covid-19 yang baru. Mari kita jaga masjid tangguh ini dari penyebaran covid-19," papar Bupati Mojokerto. 

Lebih lanjut, Bupati Mojokerto Pungkasiadi juga mengatakan bahwa kita sudah mengenal Industri tangguh, Pesantren tangguh dan tempat ibadah tangguh.  "Jadi mulai sekarang kita harus adaptasi dengan kebiasaan baru. Pakai masker, jangan berkerumun, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, disemprot disinfektan dan gunakan hand sanitizer untuk memutus rantai covid-19. Perlu diketahui, kita terus melakukan tracing, biar yang sembuh juga makin banyak," ujar Bupati Mojokerto Pungkasiadi. 

Kapolres Mojokerto Jawa Timur
Sementara itu, Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander mengatakan jika kita membuat lokasi-lokasi kampung tangguh adalah bertujuan untuk menangguhkan sumberdaya manusianya, kesehatannya dan Informasinya. Jadi tidak mudah terkena berita hoax.  "Kita mengharapkan dengan adanya tempat ibadah tangguh ini bisa menjadi rule model tempat ibadah tangguh yang lain. Kami selalu mengingatkan untuk terus meningkatkan kedisiplinan. Kita ketahui bersama kalau Covid 19 belum hilang belum pergi. Kita berupaya agar semua sektor bisa kembali normal salah satunya tempat ibadah tadi. Dan saya berharap nantinya Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk nantinya door to door untuk mengingatkan protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah agar masyarakat terus disiplin," kata Kapolres Mojokerto. (wib)

DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS