KAMPOENG MAPAN VERSI KOTA MOJOKERTO MENGATASI MEROSOTNYA EKONOMI MASYARAKAT

Baca Juga

Ning Ita Walikota Mojokerto Bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Membahas Kampoeng Mapan Ditengah Kondisi Wabah Corona




Ditengah kondisi pandemi wabah coronavirus covid 19 desease, ning Ita Walikota Mojokerto Jawa Timur berupaya mensejahterakan masyarakatnya dengan inovasi kampoeng mapan.

Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), pemerintah daerah memberikan stimulus bagi warga dalam mengembangkan kemandirian pangan melalui pertanian, perternakan dan perdagangan. Ada sedikitnya 10.000 kepala keluarga (KK) dari 18 kelurahan, yang akan mengikuti program terbaru dari Pemerintah Kota Mojokerto.

Di antara program tersebut meliputi, budidaya ikan lele, budidaya ikan nila, penetasan DOC ayam buras, budidaya pembesaran ayam buras budidaya telur ayam buras, penanaman sayur dan buah dengan sistem hidroponik, urban farming sistem vertikultur, pembuatan tempe, budidaya jamur dan masih banyak lainnya.

“Ini merupakan gerakan kemandirian pangan masyarakat sebagai petani, peternak dan pedagang untuk mewujudkan ketahanan pangan dalam sektor rumah tangga. Melalui kemandirian ini, diharapkan kebutuhan pangan masyarakat dapat tercukupi melalui pemberdayaan di masing-masing kelurahan. Misalnya di Surodinawan, di sana tidak hanya mencakup satu karakteristik saja,” jelas Ning Ita, Senin (27/4/2020).

Kampung Mapan ini, bertujuan untuk mengenalkan dan memperluas pengetahuan warga Kota Mojokerto dalam sektor pertanian dan perternakan terpadu dan berkelanjutan. Selain untuk menambah wawasan, pemberdayaan tersebut diharapkan mampu meningkatkan keahlian warga di bidang pertanian, peternakan dan perdagangan.

“Melalui kemandirian ini, kami berharap ada dampak positif yang menyertainya, terutama dalam meningkatkan pendapatan masyarakat,” tegasnya.(wib)

DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS