IKUT KB BIASA MASIH SERING KEBOBOLAN ? IKUT KB MOW

Baca Juga

Salah Seorang Peserta KB


Guna menurunkan laju pertumbuhan penduduk, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto menggandeng rumah sakit swasta Rekso Waluyo di Kota Mojokerto dengan meningkatkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
Perlu diketahui agar Indonesia bisa menikmati bonus demografi lebih panjang. Laju pertambahan populasi mampu ditekan dari 2,31% selama periode 1971-1980, menjadi 1,49 % periode 2000-2010. Kemudian, 1,36% selama periode 2010-2016. Penurunan laju tersebut juga konsisten dengan turunnya angka kelahiran total (TFR) dari 5,61 anak per wanita usia subur pada 1971 menjadi 2,38 pada 2018.
Joedha Hadi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto,
"Jika program Keluarga Berencana (KB) tetap menjadi prioritas pemerintah dan pemerintah daerah, maka usia bonus demografi akan lebih panjang dan akan memberi dampak bagi pembangunan kesejahteraan," Ungkap Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto, Joedha Hadi.
Menurutnya, keberhasilan pengendalian penduduk tersebut disumbang penggunaan kontrasepsi yang terus meningkat. Selain itu, faktor penentu pengendalian angka kelahiran total ialah peningkatan median usia kawin pertama perempuan.
Perempuan Indonesia, kata Yudha Hadi, menunjukkan kecenderungan menikah pada usia yang lebih matang. Rata-rata perempuan menikah di usia 18 tahun pada 1991. Pada 2018, rata-rata perempuan menikah pada usia 21 tahun.
Kepala Perwakilan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Provinsi Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santos
o
Penurunan angka kelahiran total juga telah merekayasa struktur umur penduduk untuk menciptakan peluang terjadinya bonus demografi yang dimulai sejak 2012. Bonus demografi ditandai dengan rasio ketergantungan di bawah 50 per 100 penduduk usia produktif. Diproyeksikan bonus demografi ini akan membuka jendela peluang pada tahun 2020 sampai 2030.
Dalam kesempatan tersebut, tim dokter yang dipimpin Letkol dr Yudi Andriyansah S.P.Og, M.Kes dari Lanud Iswahyudi Madiun, ditambah 35 tenaga medis dan 50 personil dari Kodim 0815 Mojokerto. Dalam pelayanan pemasangan alat kontrasepsi tersebut diikuti 292 orang peserta akseptor dari 18 kecamatan dalam bakti sosial.
Dari 292 orang peserta akseptor tersebut terdiri dari, 284 orang peserta Metode Operasi Wanita (MOW) steril atau tubektomi, sedang Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi diikuti 8 orang peserta.
Dikatakan Fanani,49, salah seorang peserta akseptor KB MOP asal Kecamatan Kemlagi, dia mengikuti KB MOP, karena sang istri tidak lolos KB MOW. “Istri saya sudah mau ikut MOW karena anak saya sudah dua. Dikarenakan obesitas, jadinya tidak lolos dari segi kesehatan. Saya lah kemudian yang mengikuti KB MOP ini,” ungkapnya, Minggu (16/2/2020).
Sementara, Ifah,37, salah seorang peserta akseptor MOW dari Kecamatan Dlanggu mengaku, mempunyai anak lebih dari satu, dan sudah capek bolak balik ke tenaga medis untuk ber-KB. “Saya sudah pernah memakai spiral, susuk dan pil KB. Gara-gara sering lupa, kebobolan deh jadinya, capek deh. Anak bungsu saya yang sekarang berumur 9 bulan, saya ingin ikut MOW, mumpung gratis,” celetuk ia.
Kepala Perwakilan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santoso mengingatkan agar semua persyaratan mengikuti MOP dan MOW dipenuhi. “Suka rela, dinyatakan sehat setelah penapisan dari puskesmas atau rumah sakit dan ada persetujuan tertulis dari pasangan,” ujarnya.
Joedha Hadi Kepala DP2KBP2 menjelaskan, kontrasepsi mantap memiliki banyak keuntungan. “Lebih aman karena keluhan lebih sedikit dibanding alat kontrasepsi lain. Lebih praktis karena hanya memerlukan satu kali tindakan saja dan lebih efektif karena tingkat kegagalan sangat rendah,” jelasnya.
Lebih ekonomis karena hanya memerlukan biaya untuk satu kali tindakan saja. Apalagi dalam baksos tersebut gratis. Tidak ada efek samping jangka panjang setelah operasi dan tidak akan mengganggu hubungan seksual suami istri.
Kegiatan serupa rencananya akan dilaksanakan kembali DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto pada, bulan Juli dan Oktober 2020 mendatang. Ini menyusul karena permintaan MOW dan MOP di Kabupaten Mojokerto meningkat. (wib)





DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS