CEGAH PERNIKAHAN DINI DENGAN KELUARGA BERKARAKTER

Baca Juga

Lomba Genre Remaja Di Pendopo graha Majatama Pemkab Mojokerto, (25/2/2020)


Tidak seperti biasanya pendopo Graha Maja Tama Pemkab Mojokerto Jawa Timur itu, diramaikan para pelajar. Ternyata mereka akan tampil dalam lomba simulasi generasi berencana (GENRE).
Setidaknya ada 18 tim dari lembaga sekolah SMA/SMK/MA sebagai perwakilan se-Kabupaten Mojokerto, dalam lomba simulasi Generasi Berencana (GenRe), dengan tema “8 Kunci Keluarga, Membangun insan Berkarakter”.
Lomba ini digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2), Rabu (25/2). Acara yang melibatkan ratusan pelajar itu, digelar cukup meriah di Pendopo Graha Majatama Pemkab Mojokerto.

Yudha Hadi Kepala
Dinas Pengendalian
Penduduk Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan (DP2KBP2)
Kabupaten Mojokerto
Diharapkan, dengan ajang kreasi itu seluruh peserta yang didominasi pelajar itu memahami pentingnya persiapan sebelum menikah, yang dilihat dari berbagai aspek.
“Di sekolah, umumnya remaja hanya mendapatkan muatan akademis, namun tidak mendapatkan kurikulum seputar edukasi bagaimana berkeluarga. Kegiatan ini, kita harapkan supaya remaja mampu dan tahu skill bertahan hidup dalam bermasyarakat. Ini adalah tujuan inti dari program GenRe, dimana remaja bisa menghasilkan karya untuk dirinya sendiri dan orang lain secara aktif,”Kata Yudha Hadi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2).
Lebih lanjut, Yudha Hadi mengatakan, pada saat ini di Kabupaten Mojokerto, angka pernikahan dibawa usia 20 tahun hingga bulan Desember 2019, masih tinggi, 15,81 persen (1405 pernikahan). Berdasarkan rekapitulasi dispensasi kawin dari pengadilan agama, tahun 2017 ada 111 pernikahan, tahun 2018 sebanyak 103 pernikahan dan tahun 2019 sebanyak 248 pernikahan dini.
Melihat fakta tersebut, kita harus peduli dan kuatir akan masa depan remaja, apalagi diera globalisasi yang membawa dampak positif dan negative bagi remaja.
Keluarga factor penentu dalam pembentukan karakter atau kepribadian anak remaja, maka program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBK) sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, dalam pengendalian penduduk, KB dan pembangunan keluarga yang mempunyai 4 pilar program KB yakni, pendewasaan usia pernikahan, pengaturan kelahiran, ketahanan keluarga dan membangun ketahanan ekonomi keluarga               (UPPKS), yang mana pembangunan tidak dapat berjalan dengan baik manakala, remaja kita, tidak terhindar dari Triad KRR ( perilaku sex bebas, pernikahan dini, mengkonsumsi napza dan terdampak virus HIV Aids.
Peranan PIK R, sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman pendewasaan usia pernikahan (PUP). Menikah di usia ideal, seorang perempuan 21 tahun dan laki-laki 25 tahun. Remaja dewasa sudah siap fisik, mental atau psikologis, pendidikan karakter masyarakat di Kabupaten Mojokerto harus di ejawantahkan sebagai keluarga kecil berkualitas bahagia dan sejahtera.
Dalam ajang lomba ini sendiri, menghadapkan para peserta pada banyak persoalan hidup (nikah muda, sex bebas, narkoba, kenakalan remaja, dll), yang kemudian mereka dituntut untuk mencari jalan keluar dan ditampilkan dalam bentuk simulasi.
“Saya berharap goal dari lomba ini, peserta tidak hanya paham secara teori saja, melainkan mereka bisa paham materinya dan mampu menerapkannya dalam kehidupan berkeluarga kelak. Dan saya melihat seluruh peserta sudah memahami goal ini, ” Kata Yudha
Dalam lomba ini, terlihat antusias dari seluruh peserta yang berlomba. Tak hanya pesertanya, suporter dari masing-masing sekolah juga tampak antusias. Aksi peserta baik itu yang memahami persoalan ataupun sedikit kekurangan mendapatkan reaksi beragam dari pengunjung yang memadati pendopo Pemkab Mojokerto tersebut.
Perlu diketahui, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Kabupaten Mojokerto sangat berprestasi. Bahkan tiap tahun hampir mendominasi juara.
Pada tahun 2013, di Kabupaten Mojokerto sempat terjadi dekadensi moral cukup tinggi. Namun lambat laun menurun karena adanya PIK-R.
Dalam kesempatan ini tidak lupa saya mengajak semuanya untuk berkompetisi secara sehat, dan bisa memberi solusi-solusi atas permasalahan hidup di masyarakat,” pesan Joedha. (wib)



DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS