PARPOL MASIH BUTA PETA BURSA PEMILUKADA KABUPATEN MOJOKERTO

Baca Juga


Menjelang konstetasi Pemilukada Kabupaten Mojokerto Jawa Timur tahun depan 2020. DPC Partai Demokrat Kabupaten Mojokerto masih " Topo Bisu" alias pelit komentar. Siapa jago dari partai berlambang bintang mercy biru itu, yang akan maju dalam bursa Pemilukada tahun depan.

Hal itu terungkap dari hasil Musyawarah Anak Cabang DPC Partai Demokrat, Minggu (10/11) disalah satu rumah makan di jalan bypass Mojokerto.

Ayub Busono Listiyanto sang empu Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, juga anggota DPRD Propinsi Jawa Timur itu, belum memberikan nama calon dari partai berlambang bintang mercy biru itu kepada media.

" Kita belum punya jago yang familiar dikalangan rakyat Mojokerto. Pasalnya, dalam konstetasi Pemilukada tahun depan, Kabupaten Mojokerto membutuhkan sosok panutan yang piawai dalam mensejahterakan masyarakat Kabupaten Mojokerto.

Semua tahu, para pemimpin atau Bupati Mojokerto sejak diberlakukannya sistem Pemilukada langsung bermasalah dengan hukum.

Misal, Bupati pilihan rakyat, Ahmadi harus ditahan kasus korupsi. Begitu pula dengan Bupati Suwandi juga bermasalah dengan hukum. Dan yang terakhir belum genap dua periode dalam memimpin Kabupaten Mojokerto, Bupati MKP ( Mustafa Kamal Pasa) juga mengalami nasib serupa. Seperti bupati sebelumnya bermasalah dengan hukum.

Di tahun depan, Kabupaten Mojokerto membutuhkan pemimpin yang bersih berwibawa dan tidak sedang bermasalah dengan kasus korupsi.

Sebenarnya tahun depan, untuk kabupaten Mojokerto persaingan dalam konstetasi Pemilukada cukup sengit.

Hingga saat ini, belum ada tokoh lokal kabupaten Mojokerto yang nampak. 

Kalau toh, Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi maju dalam bursa Pemilukada tahun depan, belum tentu menang.

Pungkasiadi satu paket dengan MKP yang saat ini sedang menjalani proses hukum. Sehingga harus dihentikan dari jabatan Bupati.

Otomatis, aura Pungkasiadi dimata rakyat Mojokerto masih tanda tanya? Pungkasiadi menjadi pejabat politis nomor dua di Kabupaten Mojokerto karena MKP.

Kalau toh, saat ini Pungkasiadi menjadi Ketua DPC PDIP Kabupaten Mojokerto. Belum tentu mendapat rekomendasi maju menjadi Bupati dari partai pemenang pemilu itu.

Teka teki dalam bursa Pemilukada Kabupaten Mojokerto tahun depan masih suram. Siapa kiranya yang pantas menjadi orang nomor satu di tlatah bumi Majapahit ini.

Tak dipungkiri partai politik semua pragmatis, siapa yang punya modal besar itu yang akan memimpin. Jangan harap dalam politik praktis, menghasilkan pemimpin yang mampu menjadikan negeri ini, sebagai mercusuar dunia.

Untuk maju dalam konstetasi Pemilukada, baik saja tidak cukup, jujur juga tidak cukup. Kalau tidak punya modal besar. 

Untuk memperebutkan kursi panas kepala daerah butuh modal lebih Rp. 100 Miliar. Pemilukada langsung butuh biaya besar, energi, stamina, pikiran dan waktu.

Jadi bukan sesuatu yang aneh, kalau parpol saat ini menggunakan jurus transaksional. Congratulations on finding leaders who are capable and protect, protect and serve the people and also make them prosperous.(MJ-1)

DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS