PETANI COKLAT MOJOKERTO DAPAT Rp. 10 Miliar

Baca Juga


BPR Jatim Berikan Pinjaman Kepada    Petani Coklat Mojokerto, Jum'at (1/11) Randu Genengan Dlanggu Mojokerto Jatim.

Gabungan Kelompok Tani ( Gapoktan) coklat atau kakao Mulyo Jati pimpinan Mulyono dari Mojokerto mendapat kucuran dana pinjaman keuangan Rp. 10 Miliar. 
Dana pinjaman tersebut dari BPR Jatim. Selain Gapoktan Mulyo Jati, ada 4 orang petani kakao yang mendapat pinjaman khusus Rp. 70 juta.
Dana pinjaman untuk Gapoktan ini sebagai bentuk komitmen program Hulu Hilir yang di gagas oleh Pemprov Jatim.
Menurut Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi "Hal yang paling penting bagi petani Kakao adalah jaminan adanya pembeli dan harga yang bersaing. 
    Mulyanto - Mulyono-Pungkasiadi

Sehingga dengan adanya pabrik yang telah dibangun ini memberikan jaminan bagi petani bahwa produknya pasti ada yang membeli.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Gapoktan Mulyo Tani dengan Pelaku Usaha (sebagai off take) hasil olahan kakao. Menurut Mulyono, "MOU ini penting bagi para petani Kakao karena mereka mendapat jaminan bahwa hasil penen Kakao pasti diserap oleh pasar.
Kakao perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, BPR Jawa Timur yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur (TPAKD Jatim) menyelenggarakan "Business Matching Percepatan Akses Keuangan serta Pelatihan, Literasi dan Inklusi (PETIK) Keuangan" kepada 100 Petani Kakao di Mojokerto.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kuantitas produksi Kakao melalui pemberian fasilitas kredit bagi kelompok petani Kakao dan peningkatan kualitas Kakao melalui pemberian pelatihan terkait penanganan hama Kakao.
"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan dan audiensi yang telah dilakukan sebelumnya kepada Gapoktan Mulyo Jati Mojokerto. Dari hasil kunjungan
tersebut, diketahui bahwa adanya kebutuhan pembiayaan, peningkatan pengetahuan terkait pencegahan hama tanaman kakao, pengemasan produk dan pemasaran secara online" kata Mulyanto selaku Direktur Pengawasan LJK 2 dan Manajemen Strategis OJK.
"Komoditas Kakao menjadi salah satu sasaran dalam Program Kerja TPAKD Jatim tahun 2019 dikarenakan meningkatnya permintaan coklat untuk pasar domestik dan semakin tingginya permintaan untuk ekspor" ujar ia.
"Kakao juga memiliki manfaat
yang banyak, salah satunya adalah untuk kesehatan kulit".
 MOU Gapoktan Mulyo Jati Mojokerto         dengan BPR Jatim.

Hal tersebut yang menjadi pertimbangan bagi TPAKD Provinsi Jawa Timur bahwa komoditas kakao perlu dikembangkan dan ditingkatkan sehingga dapat menambah pendapatan asli daerah. "Melalui program PETIK Keuangan, kita mengharapkan tidak ada lagi petani yang menjual produknya sebelum panen.
Melalui program PETIK Keuangan petani bisa mendapatkan harga yang maksimal dari hasil panen Kakao" ujar Karyadi Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur. Kegiatan Business Matching ini dikemas dengan pemberian pelatihan kepada petani kakao terkait "Produk dan layanan perbankan" oleh PT BPR Jawa Timur, "Penyuluhan Pencegahan Hama Tanaman Kakao" oleh Dinas Perkebunan Jawa Timur, "Pemasaran online oleh Kantor Jasa Akuntan PT Mitra Manajemen International dan "Pengemasan Produk" oleh Rumah Besar Kemasan Lembaga Pengembangan Kemasan UKM Indonesia.
"Berkat dukungan dari Pemkab Mojokerto, kini Mojokerto menjadi salah satu sentra produsen Kakao di Indonesia. Melalui dorongan dari OJK kepada perbankan, akhirnya kita memiliki pabrik pengolahan coklat sendiri. (*/WIB)

DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS