MERAH PUTIH DIREBUT DENGAN DARAH DAN NYAWA RAKYAT INDONESIA

Baca Juga

PRASETYA MERAH PUTIH KOTA MOJOKERTO, Sabtu 10/8/2019


Prasetya Sang Saka Merah Putih, simbol anak negeri cinta tanah airnya. Warga masyarakat Mojokerto Jawa Timur dalam menyambut Hari Kemerdekaan ke 74 Republik Indonesia, menggelar kirab bendera pusaka merah putih terpanjang. Dengan kekuatan masyarakat Mojokerto baik Kabupaten dan Kota, bendera merah putih dengan ukuran raksasa 740 M, mereka kirab sepanjang jalan Gajah Mada hingga  kawasan wisata sungai brantas dengan jarak tempuh 3 KM.

Ditepi jalan warga masyarakat menyambut dengan antusias dan meneriakan pekik “ MERDEKA’’. Para pelajar pun tak ketinggalan, dengan mengibas-ngibaskan bendera merah putih ukuran kecil, menyambut kirab sang saka merah putih itu.

Dengan khidmat mereka menggelorakan semangat nasionalis, kepada para peserta kirab bendera pusaka merah putih tersebut. Teringat perjuangan rakyat Indonesia ketika merebut kemerdekaan dari para penjajah kolonial. Demi sang sangka merah putih, ratusan jutaan nyawa rakyat Indonesia menjadi tumbal NKRI. Dengan semboyan “MERDEKA ataoe MATI’’ para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia merebut bumi pertiwi dengan gagah perkasa.

Larung Sungai Brantas
Dengan, PRASETYA MERAH PUTIH, sejatinya Pemerintah Kota Mojokerto Jawa Timur mengingatkan, kepada generasi milenial saat ini bahwa, kemerdekaan negeri ini. Ditebus dengan darah dan ratusan juta nyawa rakyat Indonesia dipertaruhkan. Kemerdekaan bukan pemberian para kolonial, atau merdeka dengan mudah.

Tampak di jajaran kirab merah putih Walikota, Ika Puspitasari didampingi Wakil Walikota, Achmad Rizal Zakaria dan Sekretaris Daerah Kota (Sekda kota) Mojokerto, Harlistyati. Sementara Kabupaten Mojokerto diwakili oleh Sekretaris Kabupaten Mojokerto, Hery Suwito. Ratusan elemen masyarakat dan pelajar turut serta.

Tak hanya membentangkan bendera merah putih sepanjang 740 meter dan membentuk angka 74, namun juga dilakukan prosesi larung merah putih di Sungai Brantas.

Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan, kegiatan tersebut dinilai cukup luar biasa tersebut digagas Polres Mojokerto Kota. “Ini sudah berjalan di tahun kedua, sebuah bentuk sinergis dari seluruh elemen masyarakat yang bisa menjadi contoh bagi semuanya,” ungkapnya, Sabtu (10/8/2019).


Masih kata Ning Ita (sapaan akrab, red), khususnya bagi generasi muda. Bahwa untuk menuju kemajuan di daerah maupun di sebuah negara, lanjut Ning Ita, kunci utamanya adalah sinergi. Tak hanya sinergi, namun tambah Ning Ita, juga kerukunan, gotong royong dan kebersamaan.

“Ini adalah wujud Bhineka Tunggal Ika di Kota Mojokerto dan Kabupaten Mojokerto atau Mojokerto Raya yang patuh di contoh bagi semuanya,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Sigit Dany Setiono menambahkan, kegiatan tersebut sebagai tradisi menjelang Dirgahayu RI. “Yakni dengan kegiatan PRASETYA BENDERA MERAH PUTIH terpanjang yakni 740 meter,” ujarnya.

Kapolresta menambahkan, di tahun 2018 kegiatan serupa digelar namun hanya bendera merah putih sepanjang 200 meter. Di tahun kedua, bendera lebih panjang yakni 740 meter. Kegiatan tersebut didukung semua komponen masyarakat umum dan seluruh tokoh yang ada di Kabupaten maupun Kota Mojokerto.

“Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar dan harapannya adalah, kegiatan ini mampu menjaga rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap tanah air. Terutama di generasi muda kita,” ujarnya.

Pihaknya berharap dengan kegiatan tersebut, semua bisa meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan. Sekaligus, kegiatan tersebut diharapkan bisa meningkatkan, membangun dan mengisi kemerdekaan. ( wib )

DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS