KONI KABUPATEN MOJOKERTO KEJAR TAYANG JELANG PORPROP

Baca Juga

Didik Khusnul Yakin, Ismadi dan Subandi Pimpin Rapat KONI, Minggu 17/12


MOJOKERTO - Jelang  Pekan Olah Raga Propensi Jawa Timur ( Porprop ) tahun 2019, KONI Kabupaten Mojokerto merapatkan barisan. Bertempat di hotel Sun Palace Trowulan Mojokerto Jawa Timur, seluruh komponen cabang olahraga menyatukan visi untuk meningkatkan rengking Kabupaten Mojokerto di ajang empat tahunan itu.


Pada Porprop di Banyuwangi  2015, Kabupaten Mojokerto hanya memperoleh 2 medali emas, 3 perak dan 8 perunggu. Dari hasil evaluasi KONI Kabupaten Mojokerto, Minggu 17 / 12 kemarin, yang menjadi kendala para cabor yakni, terkendala di sarana dan prasarana.


Banyak cabor terpaksa melakukan latihan dengan apa adanya, ibarat pepatah tidak ada rotan, akar pun jadi.  Dari sisi prestasi, Kabupaten Mojokerto masih unggul satu strip dengan saudara mudanya yakni Kota Mojokerto.

Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Firman Efendi

Namun, Mojokerto kalah dengan daerah lain di Jawa Timur, terutama kawasan pinggiran seperti kawasan tapal kuda dan tapal Mataraman serta Madura. Di Mojokerto bayak perusahaan industri, namun belum bisa dimaksimalkan dalam membantu program olahraga.


Contoh program CSR perusahaan untuk cabor olahraga, di Mojokerto baik Kota maupun Kabupaten belum mampu memaksimalkan lobi-lobi terhadap perusahaan setempat. Kalau dilihat perusahaan yang ada di Mojokerto begitu banyak. Ironi nya, mereka tidak membantu secara maksimal dalam program  olahraga daerah. Ujungnya, cabor hanya mengandalkan anggaran dana hibah dari pemerintah serta wali murid atlet.


Di Mojokerto belum ada perusahaan yang menjadi bapak asuh untuk salah satu cabor. Yang membuat Mojokerto bisa berprestasi di cabor tertentu. Kalau toh ada,  atlet asal Mojokerto yang membela Timnas, Sea Games atau lainnya. Itu semata-mata mereka berjuang dari luar daerah. Seperti pesepak bola Hansamu Yama Pranata, Muchlis Hadi Ning Saifulloh, ada si Febri serta Azizah Farchana pebalap sepeda Putri. Mereka berprestasi harus keluar daerah mereka.


Tampaknya, kepengurusan KONI yang sekarang, serius ingin mengembangkan bakat prestasi talenta atlet lokal. Dengan menggelar agenda kejuaraan seperti Kejurkab dan lainnya.



“ Atlet kita butuh jam terbang, untuk meningkatkan prestasinya. Untuk itu, kita serius untuk melakukan tahapan pembinaan,”kata Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Firman Effendi.


Masukan dan kritikan dari cabor, menjadi pekerjaan rumah sendiri bagi pengurus KONI untuk memfasilitasi aspirasi tersebut. Sarana dan prasarana serta anggaran menjadi kendala dalam pembinaan atlet usia dini. Banyak anak remaja sekarang enggan menjadi atlet, karena kesejahteraan dan masa depan menjadi atlet masih tanda tanya ?


Untuk menjadi atlet berprestasi dibutuhkan kerja keras, kerja  cerdas, kerja tuntas dan ikhlas. Instansi TNI / POLRI saat ini, memberikan asa, bagi mereka yang mempunyai bakat olahraga prestasi. Kedua instansi ini bersaing mencari pemuda berprestasi di bidang olahraga maupun akademik. Sementara dari pemerintahan atau ASN, tidak ada tanda-tanda bagi atlet prestasi untuk bisa menjadi karyawan.
 
Bidang  Binpres KONI Kab. Mojokerto

Bahkan, pihak swasta sekarang pun, menutup diri bagi mereka yang berprestasi di bidang olahraga. Namun, tidak semua swasta atau perusahaan yang menutup diri bagi warga negara yang berprestasi di bidang olahraga.


Pemkab Mojokerto sendiri, dengan penguasa yang sekarang emoh, dengan olahraga. Pemkab Mojokerto bisa membangun jalan hingga pelosok gunung. Tapi tidak mampu membuat sport center yang biayanya tidak semahal membangun jalan raya yang milyaran rupiah tersebut. Mojokerto baik Kota maupun Kabupaten butuh seorang good Father yang peduli olahraga. Jelas-jelas Mojokerto kalah dengan kawasan tapal kuda maupun Madura. Yang saat ini prestasi olahraganya luar biasa. Salam dan Bravo olahraga Mojokerto. ( Mj-1)




DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS