KERAHKAN PASUKAN AMANKAN MALAM 1 SURO

Baca Juga

AKBP. Leonardus Simamarta Kapolres Mojokerto Jatim, Pengecekan Pasukan Malam 1 Suro 2017



detakinspiratif.com – Aparat keamanan gabungan dari TNI / Polri berikan atensi terhadap, organisasi massa perguruan pencak silat yang saat ini, melakukan acara tirakatan gemblengan ilmu kanoraga beladiri.



Pencak silat merupakan budaya asli masyarakat bangsa Indonesia, yang hingga kini tetap dijunjung tinggi dan dilestarikan. Agar tidak punah. Bahkan, seni pencak silat sudah mendunia. Terbukti dalam agenda olahraga nasional maupun internasional, pencak silat menjadi bagian cabang olahraga yang saat ini ditekuni oleh masyarakat dunia.



Pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) bagian dari budaya bangsa Indonesia. Dalam perjalanan kiprahnya di dunia persilatan, seni beladiri pencak silat PSHT makin banyak peminatnya.



Anak-anak muda sekarang luar biasa, ingin mengenal dan melestarikan seni pencak silat PSHT ini. Sehingga, aparat keamanan memberikan atensi pengamanan terhadap organisasi pencak silat PSHT dalam melakukan pendadaran para pendekarnya, serta kenaikan kelas sabuk dan penerimaan siswa baru.



Gelombang gemuruh darah muda anak-anak pribumi Indonesia, begitu menggelora ingin mengenalkan seni bela diri pencak silat yang sangat melegenda. Di Mojokerto sendiri, ada beberapa seni pencak silat seperti pencak silat Dali Kumbang dengan Maha Gurunya Kolonel Kamas Setyoadi dari Kedung Maling Sooko Mojokerto. Merupakan pahlawan revolusi / gerilyawan yang tidak banyak dikenal oleh generasi muda saat ini.



Ada pencak silat Tapak Suci, Kumbang Hitam, Pagar Nusa, Cempaka, Kera Sakti, merpati putih, Cie Macan, Cie Mande, Cie Monyet dan banyak lagi. Semua itu, tinggalan para leluhur nusantara yang masih banyak dilestarikan oleh generasi muda saat ini.



Sementara dapat kami laporkan, aparat polisi akan menindak tegas, rombongan PSHT yang akan melakukan ritual tirakatan malam 1 Suro dengan cara konvoi mengganggu jalan umum.



“Kalau ada yang menggunakan alat peraga beladiri digunakan mengganggu ketertiban umum, kami akan merazia dan melucuti, apalagi membawa senjata,”tegas orang nomor satu di Polres Mojokerto Jawa Timur itu.




AKBP Leonardus Simarmata usai apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Aman Suro 2017 di Mapolres Mojokerto.



Untuk mengamankan kegiatan para pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Mojokerto, sebanyak 565 personil disiagakan.



"Terbagi dua pengamanan yakni, malam tirakatan tg.20/9 Rabu Malam dan tanggal 28 September 2017 disaat nanti wisuda siswa baru. Dua kegiatan tersebut menjadi atensi khusus aparat Kepolisian Polda Jatim. 



Lebih lanjut AKBP. Leonardus Simamarta mengatakan, pihaknya akan memberikan ekstra pengamanan khususnya pada saat dini hari menjelang dan sesudahnya sholat subuh. Pasalnya, kerawanan terjadi dikala memasuki senja tiba. Pihaknya, atensi pengamanan pada jam rawan pagi hari, yakni dini hari akan dilakukan penyekatan di batas kota dan setiap rombongan akan dikawal.


Polres Mojokerto dan Polres Mojokerto Kota, telah melakukan koordinasi bagi perguruan PSHT dari luar wilayah hukum Mojokerto. Akan kami hadang dan kami pulangkan. Meski lokasi kegiatan PSHT digelar Bataliyon Infanteri Para Raider 503/ Mayangkara.


"Alasan pemilihan lokasi Batalyon Para Raider 503, karena antisipasi keributan yang berbuntut pembunuhan. Pengamanan tetap maksimal, baik orang maupun barang dan jalur rute yang dilewati rombongan PSHT.  


Tim aparat gabungan yang dilibatkan dalam pengamanan malam 1 Suro antara lain. Sebanyak 565 personil terdiri dari 380 personil Polres Mojokerto, 140 personil polsek jajaran, 30 personil Batalyon  Para Raider 503/ Mayangkara, 30 personil Kodim 0815, 15 orang Satpol, 10 orang Dishub serta dari Pam Ter PSHT sebanyak 60 orang. ( Mj – 1 )

 
Tim Gabungan TNI/Polri/Instansi Terkait
Kabupaten Mojokerto Jawa Timur
DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS