RAJIN GELAR OPERASI KASTIB

Baca Juga






detakinspiratif.com - Petugas gabungan melakukan pengecekan bus yang masuk ke Terminal Kertajaya, Kota Mojokerto baik dari arah Surabaya menuju Jombang maupun sebaliknya, Rabu (14/6/2017). Dari hasil pengecekan terhadap bus yang masuk Terminal Kertajaya, empat diantaranya diberikan sanksi tilang.

Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Donny Dwijo Ramonsa mengatakan, tujuan kegiatan tersebut sidak kendaraan, bus penumpang dicek sisi kelayakan dan keselamatan juga dari sisi pengemudi. "Apakah nanti ditemukan pengemudi dengan indikasi menggunakan obat-obatan alkohol yang mengakibatkan kecelakaan," ungkapnya.

Menurutnya, dari Satlantas belum ditemukan pengemudi bus karena dari pengecekan yang dilakukan sekitar 15 kendaraan, surat lengkap dan kelengkapan kendaraan juga lengkap. Pengecekan dilakukan secara berkala bersama instansi samping namun intensitasnya akan ditingkatkan menjelang Operasi Ramadaniyah.

"Angka kecelakaan di wilayah kita berdasarkan data bulan Mei, tidak ada lonjakan yang siknifikan. Ada sekitar 15 sampai 20 kasus. Namun kita tetap melakukan langkah dan upaya untuk mengantisipasi dan mencegah terjadi kecelakaan menghadapi situasi bulan ramadan dan Operasi Ramadaniyah," katanya.

Sementara itu, Kasi Pengawasan dan Pengendalian Unit Pelaksana Teknis (UPT), Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Mojokerto, Dishub dan LLAJ Jatim Yoyok Kristyowahono mengatakan, dari 20 kendaraan yang dicek. "Ada empat kendaraan, satu kendaraan tanpa rem tangan, dua kendaraan tanpa HPS dan satu kendaraan KPS mati," ujarnya.


Empat kendaraan tersebut diberikan sanksi tilang. Sementara ban vulkanisir bagian depan tidak ditemukan, spidometer masih berfungsi dan hanya satu bus yang ditemukan kaca depan pecah masih diperbolehkan melanjutkan perjalanan dan hanya diberikan peringatan karena tidak menghalangi pandangan sopir.


Sementara, dua orang sopir diketahui positif mengkonsumsi obat penenang jenis benzodiazepin, saat operasi gabungan petugas UPT Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov Jatim , Polisi, BNNK Mojokerto, dan TNI.


Kasi Pemberantasan BNNK Mojokerto, Kompol Damar Bastiar mengatakan, ada 30 sopir bus yang dites urine dengan alat multy drug screen test. Dari hasil tes, ternyata ditemukan dua sampel urin yang positif mengandung zat benzodiazepin atau obat penenang. Sopir yang kedapatan konsumsi obat tersebut, hanya didata, kemudian diperbolehkan melanjutkan perjalanan.



"Hasil tes ada dua sopir bus positif benzodiazepin. Data sopir yang positif ini, kami sampaikan ke Sat Reskoba Polresta, karena bukan kewenangan BNNK," kata Kompol Damar Bastiar, Rabu (14/6).


DETAK VIDEOS
SPORT VIDEOS