Baca Juga
 |
| Festival Kirab Budaya Majapahit Di Trowulan Mojokerto Jatim |
DI.Com - Festival kirab budaya Majapahit di Trowulan,
Mojokerto berlangsung meriah, Kamis (18/5/2017). Pagelaran tari dan drama
teatrikal dari 18 kecamatan ini mengisahkan proses berdirinya Majapahit, masa
keemasan hingga runtuhnya Majapahit.
Dibawah terik matahari dan debu yang bertebaran, kirab budaya ini berlangsung meriah. Sebanyak 18 kecamatan menyuguhkan kreativitas masing-masing berupa drama teatrikal diselingi tarian tradisional yang mengisahkan berbagai peristiwa bersejarah mulai berdirinya Majapahit, masa keemasan, hingga runtuhnya Majapahit.
Seperti Kecamatan Mojosari yang menampilkan drama teatrikal berkisah penobatan Raden Wijaya sebagai raja pertama Majapahit. Disusul Kecamatan Pacet yang mengangkat kisah puncak kejayaan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk atau Rajasanegara.
Kecamatan Trowulan, Puri, Gedeg, dan Jatirejo kompak mengisahkan pemberontakan Dharma Putra dipimpin Rakuti. Munculnya Mahapatih Gajah Mada dengan sumpah palapanya diangkat oleh Kecamatan Mojoanyar, hingga kisah runtuhnya Kerajaan Majapahit di tangan Brawijaya V yang digantikan putranya, Raden Fatah mendirikan Kerajaan Demak.
Tak hanya Forkopimda Mojokerto, ribuan warga memadati jalan mulai depan Museum Majapahit hingga Makam Troloyo untuk menyaksikan kirab budaya tersebut.
"Kirab budaya ini menceritakan zaman Majapahit mulai bangkit sampai runtuhnya," kata Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa kepada wartawan di lokasi.
Bupati yang akrab disapa MKP ini berharap, kirab budaya Majapahit akan membantu masyarakat luas memahami sejarah kerajaan yang pernah menguasai nusantara itu.
" mari kita kita lestarikan kejayaan Majapahit dulu. Karena dulu tanpa teknologi, ilmunya, skillnya diakui oleh seluruh dunia," ujarnya.
Sementara pemenang festival kirab budaya Majapahit ;
Kecamatan Kemlagi juara 1, dengan kisah Brawijaya Paras.
Kecamatan Dawar juara 2, dengan kisah Pelarian Brawijaya.
Kecamatan Jatirejo juara 3, dengan kisah Pramita Bedandan
Juara Harapan diraih;
Kecamatan Sooko, juara harapan 1, dengan kisah Siasat Ratanca
Kecamatan Bangsal juara harapan 2, dengan kisah Penobatan Tri Buana Tungga Dewi
Kecamatan Gondang juara harapan 3, dengan kisah Majapahit Runtuh.
Penilaian ini, berdasarkan kekompakan peserta, keikutsertaan para perangkat, pejabat setingkat desa maupun kecamatan, serta penilaian cerita dari drama tari tersebut.
Juara 1 mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp. 25 juta
Juara 2 mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp. 15 juta
Juara 3 mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp. 10 juta
Sedang juara harapan 1, mendapatkan hadiah uang pembinaan Rp. 7 juta
Juara harapan 2 mendapatkan hadiah uang pembinaan Rp. 5 juta
Juara harapan 3 mendapatkan hadiah uang pembinaan Rp. 3 juta
Dibawah terik matahari dan debu yang bertebaran, kirab budaya ini berlangsung meriah. Sebanyak 18 kecamatan menyuguhkan kreativitas masing-masing berupa drama teatrikal diselingi tarian tradisional yang mengisahkan berbagai peristiwa bersejarah mulai berdirinya Majapahit, masa keemasan, hingga runtuhnya Majapahit.
Seperti Kecamatan Mojosari yang menampilkan drama teatrikal berkisah penobatan Raden Wijaya sebagai raja pertama Majapahit. Disusul Kecamatan Pacet yang mengangkat kisah puncak kejayaan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk atau Rajasanegara.
Kecamatan Trowulan, Puri, Gedeg, dan Jatirejo kompak mengisahkan pemberontakan Dharma Putra dipimpin Rakuti. Munculnya Mahapatih Gajah Mada dengan sumpah palapanya diangkat oleh Kecamatan Mojoanyar, hingga kisah runtuhnya Kerajaan Majapahit di tangan Brawijaya V yang digantikan putranya, Raden Fatah mendirikan Kerajaan Demak.
Tak hanya Forkopimda Mojokerto, ribuan warga memadati jalan mulai depan Museum Majapahit hingga Makam Troloyo untuk menyaksikan kirab budaya tersebut.
"Kirab budaya ini menceritakan zaman Majapahit mulai bangkit sampai runtuhnya," kata Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa kepada wartawan di lokasi.
Bupati yang akrab disapa MKP ini berharap, kirab budaya Majapahit akan membantu masyarakat luas memahami sejarah kerajaan yang pernah menguasai nusantara itu.
" mari kita kita lestarikan kejayaan Majapahit dulu. Karena dulu tanpa teknologi, ilmunya, skillnya diakui oleh seluruh dunia," ujarnya.
Sementara pemenang festival kirab budaya Majapahit ;
Kecamatan Kemlagi juara 1, dengan kisah Brawijaya Paras.
Kecamatan Dawar juara 2, dengan kisah Pelarian Brawijaya.
Kecamatan Jatirejo juara 3, dengan kisah Pramita Bedandan
Juara Harapan diraih;
Kecamatan Sooko, juara harapan 1, dengan kisah Siasat Ratanca
Kecamatan Bangsal juara harapan 2, dengan kisah Penobatan Tri Buana Tungga Dewi
Kecamatan Gondang juara harapan 3, dengan kisah Majapahit Runtuh.
Penilaian ini, berdasarkan kekompakan peserta, keikutsertaan para perangkat, pejabat setingkat desa maupun kecamatan, serta penilaian cerita dari drama tari tersebut.
Juara 1 mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp. 25 juta
Juara 2 mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp. 15 juta
Juara 3 mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp. 10 juta
Sedang juara harapan 1, mendapatkan hadiah uang pembinaan Rp. 7 juta
Juara harapan 2 mendapatkan hadiah uang pembinaan Rp. 5 juta
Juara harapan 3 mendapatkan hadiah uang pembinaan Rp. 3 juta